12- Siapa Dia?

2.9K 363 33
                                        

Ada bagian yang terinspirasi dari remahan heehoon pas vlive ultah jungwon 🤣🤣 kaaku masukkan kesini aja.

Hembusan angin bertiup dengan lemah. Namun karena saat itu malam hari dan di peralihan musim dingin dan musim semi cuaca tentu saja masih dingin walau tidak terlalu. Sunghoon merapatkan jaketnya untuk memperhangat diri.

"Dingin ya hoon? Sini.." Heeseung membuka tangannya agar Sunghoon masuk dalam pelukannya. Sunghoon pun langsung meneluk Heeseung dan mencari kehangatan disana.

Saat ini Sunghoon dan Heeseung sedang duduk santai di pinggir sungai Han. Menikmati pemandangan sungai dan pemandangan kota dari pinggir sungai. Mereka hanya berdua. Karena memang sebentar lagi mereka akan pulang, oleh karena itu menggunakan kesempatan ini untuk berduaan.

Tante Heeseung telah balik ke Indonesia. Nanti ketika Heeseung pulang dia akan langsung mendatangi Heeseung dan mengurus semua kepindahan Heeseung. Walau hanya pindah unit saja masih di apartemen yang sama dengan Sunghoon. Hanya saja tantenya akan membantu untuk mendesain apartemen barunya.

Awalnya Tante Heeseung ingin mengajak Heera tinggal bersama dia dan keluarganya, karena ada SMA bagus di dekat rumah tante Maira. Lagipula tante Maira hanya tinggal dengan suaminya karena anak-anaknya sudah berkeluarga semua. Namun Heera menolak karena ingin tinggal dengan Heeseung saja. Tapi tetap Heera disekolah di SMA yang bagus namun tidak terlalu jauh dari apartemen mereka.

"Pulang dari sini mas langsung pindah?" Tanya Sunghoon sambil merapatkan pelukannya.

"Sepertinya begitu. Mas pindah gak jauh kok Hoon. 10 langkah sampai dari apartemenmu." Sunghoon tertawa mendengar perkataan Heeseung.

"Tapi kalau hujan janji tidur ditempatku."

"Iya sayang. Kamu minta tiap hari mas tidur ditempatmu juga bisa. Atau kamu yang tidur ditempat mas juga bisa." Heeseung mengelus ringan rambut Sunghoon.

"Iya juga ya. Hehehe." Sunghoon tertawa garing. "Perasaan Mas sekarang gimana?"

Heeseung sedikit menjauhkan tubuh Sunghoon agar dia bisa melihat wajah Sunghoon.

"Perasan gimana maksudnya?"

"Perasaan bertemu dengan keluarga mas. Pasti shock ya. Aku aja shock."

"Ya pasti shock hoon. Bahkan sampai sekarang masih gak percaya. Kami sudah bertahun-tahun biasa hanya berdua. Trus tiba-tiba ada keluarga. Rasa takut juga masih ada."

"Mas jangan takut, ada aku yang selalu dukung mas. Btw mas--" ucapan Sunghoon terputus.

"Hmmm"

"Minta kopinya mas hehehe." Tadi sebelum kesini mereka memang membeli minuman hangat terlebih dahulu. Sunghoon membeli cokelat hangat, tapi entah kenapa ingin kopi milik Heeseung.

Heeseung pun mengambil cupnya dan memberikan kepada Sunghoon. Sunghoon meminum sedikit lalu ia teringat akan sesuatu.

"Ya ampun Mas." Ucapnya dengan nada kaget berlebihan. Heeseung panik dibuatnya.

"Kenapa Hoon?"

"Nggak itu, berarti kita ciuman secara tidak langsung dong." Setelah itu Sunghoon nyengir yang membuat Heeseung gemas. Heeseung mencubit ringan hidung Sunghoon.

"Kirain ada apa hooniee..." Sunghoon tertawa melihat Heeseung yang sepertinya gemes sekali dengan dirinya.

"Hoon lihat mas." Ucap Heeseung kemudian. Tanpa berfikir panjang Sunghoon langsung menoleh kearah Heeseung.

Kemudian dia membelalakkan matanya ketika merasakan sesuatu yang basah menyentuh bibirnya. Heeseung menciumnya. Walau hanya menempel tetapi Heeseung berinisiatif mencium dirinya duluan di bibir. Tidak lama Heeseung menjauhkan tubuhnya dan melepaskan ciumannya. Sunghoon mengulung senyumnya dan langsung menyerudukkan kepalanya didada Heeseung.

My HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang