Seperti biasa Heeseung bangun jam 6 pagi. Memang sudah menjadi kebiasaannya bangun jam segini biarpun dia ada kuliah siang. Dia melihat jadwal diponselnya. Bukan jadwal kuliah dia melainkan jadwal kuliah Sunghoon. Ternyata hari ini Sunghoon ada kuliah jam 8. Dan Sunghoon meminta Heeseung untuk membangunkannya satu jam sebelum jadwal kuliahnya.
Heeseung segera bangkit dari tempat tidur dan langsung merapikannya. Dia keluar kamar dan membangunkan Heera yang masuk sekolah jam setengah 8 pagi. Karena jarak Apartemen Sunghoon dan sekolah Heera agak jauh jadinya Heera harus bangun lebih pagi.
Sementara Heera mandi, Heeseung menuju dapur untuk melihat bahan apa saja yang bisa dibuat sarapan. Ternyata ada roti, sosis dan telur. Akhirnya dia memutuskan untuk membuat toast, telur goreng dan sosis panggang untuk sarapan. Nanti selesai kuliah dia akan berbelanja bahan makanan.
Ketika pukul 7 pagi, Heera dijemput oleh orang yang ditugaskan Sunghoon untuk mengantar jemput Heera setiap pagi. Setelah mengantar Heera sampai ke pintu, Heeseung menuju kamar Sunghoon untuk membangunkannya.
Heeseung mengetuk sebentar memastikan jika Sunghoon belum bangun. Merasa tidak ada jawaban, Heeseung langsung membuka pintunya dan melihat ada buntelan besar yang tertutup selimut diatas kasur. Tanpa sadar dia terkekeh melihat Sunghoon seperti itu.
Dia mendekat dan menarik selimut Sunghoon.
"Hoon. Sudah jam 7. Kamu ada kuliah jam 8." Sunghoon yang merasa tidurnya terganggu menggumam tidak jelas.
"Hoon. Hoonie. Bangun." Kali ini dengan disertai tepukan pada pipi Sunghoon. Pantas saja alarm tidak mempan dengan Sunghoon.
Akhirnya karena pipinya ditepuk, Sunghoon perlahan-lahan sadar dan membuka mata. Hal pertama yang dilihatnya ada wajah Heeseung.
"Apa gue sudah mati? Kenapa ada malaikat tampan didepanku." Racau Sunghoon. Sepertinya dia belum sepenuhnya terbangun. Heeseung pun bingung dengan perkataan Sunghoon.
"Hoon bangun. Sudah jam 7 lewat ini." Mendengar itu Sunghoon langsung tersadar dan terduduk.
"Ah. Gue ada kuliah jam 8. Makasih seung sudah dibangunin." Sunghoon langsung berlari menuju kamar mandi meninggalkan Heeseung dengan kebingungan diwajahnya.
"Anak ajaib."
Heeseung segera menuju ke dapur. Dia menebak jika pasti Sunghoon akan tidak sempat untuk sarapan. Jadi dia memutuskan mengambil kotak makan dan meletakkan sarapannya didalamnya.
Tak lama kemudian Sunghoon sudah rapi dan akan segera pergi kekampus.
"Hoon sarapanmu?"
"Kayaknya gak sempat deh seung." Kata Sunghoon sambil mengikat sepatunya.
"Iya makanya ini gue bungkus. Lo makan dikelas ya jangan sampai gak sarapan." Sunghoon berbinar mendengar perkataan Heeseung. Dia langsung mengambi kotak dari tangan Heeseung dan memasukkannya kedalam ransel.
"Gue pergi dulu seung. Makasih ya." Sunghoon langsung pergi dari apartemen meninggalkan Heeseung yang ingin mengatakan hari-hati tapi tidak sempat.
***
Sunghoon berjalan masuk kedalam kelasnya dengan santai. Masih ada waktu 10 menit sebelum dosennya datang. Itupun kalau tidak telat. Dia langsung mengambil tempat duduk dan membuka bekalnya untuk sarapan.
Saat akan menyuapkan rotinya ke mulut dia melihat Jake masuk kedalam kelas.
"Jake sini." Panggil Sunghoon agar Jake duduk disampingnya. Kemudian dia kembali menyuapkan roti yang didalamnya berisi telur goreng dan sosis kedalam mulut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Housemate
Fanfiction(END) Sunghoon, mahasiswa kedokteran semester 1. Seorang anak tunggal dari keluarga kaya yang merantau sendirian. Namun karena hidup sendiri tidak ada yang mengingatkannya akan hal-hal penting. Seperti membangunkannya ketika ada kuliah pagi, menging...