(END)
Sunghoon, mahasiswa kedokteran semester 1. Seorang anak tunggal dari keluarga kaya yang merantau sendirian. Namun karena hidup sendiri tidak ada yang mengingatkannya akan hal-hal penting. Seperti membangunkannya ketika ada kuliah pagi, menging...
Sunghoon menggerutu. Hari ini adalah hari dimana dia melaksanakan sumpah dokternya. Hanya saja Heeseung yang awalnya berjanji akan datang tiba-tiba ada urusan mendadak dan tidak bisa datang. Padahal seharusnya hari ini adalah hari paling bahagia untuk Sunghoon.
Selama dia LDR dengan Heeseung rasanya baru kali ini dia sedih. Karena sesuai janji Heeseung, Heeseung sering datang menemui Sunghoon ketika weekend. Jika Heeseung tidak bisa datang biasanya Sunghoon yang mendatangi. Jadi tidak ada masalah dengan waktu bertemu mereka. Hanya saja karena hari ini adalah hari penting, Sunghoon sangat berharap jika Heeseung menemaninya.
"Sudah dong anak bunda. Masa cemberut gitu. Kamu hari ini resmi jadi dokter loh." Mau tidak mau Sunghoon tersenyum mendengar perkataan Bundanya.
"Iya Bun. Sedikit kesel karena Mas Heeseung nggak bisa datang."
"Dia kan sibuk sayang. Nanti kalau kalian menikah harus lebih sering memaklumi pasangan. Biar langgeng hubungannya." Sunghoon terdiam. Apa yang dikatakan bundanya sangat benar sekali.
"Iya Bun. Sunghoon berusaha untuk memaklumi." Katanya dengan senyum yang tersungging dibibirnya.
"Nah gitu dong. Ayo kita pulang."
Karena Sunghoon masih memikirkan Heeseung, dia tidak memperhatikan jalanan. Kemudian dia tersadar ketika mereka tidak sampai-sampai. Padahal jarak antara kampus dan apartemennya dekat. Ketika dia melihat keluar, dia sadar kalau apartemennya sudah lewat.
"Kita kemana yah, bun? Nggak langsung pulang?"
"Rahasia sayang. Tapi bunda yakin kamu pasti suka." Sunghoon pun akhirnya tidak bertanya lebih lanjut. Mungkin bundanya ingin mengajak dia ke restoran enak atau semacamnya.
Namun ternyata dugaan Sunghoon meleset. Sunghoon saat ini sudah berada di pinggir pantai. Sunghoon mengernyitkan keningnya. Namun dia tersenyum.
"Bunda tahu aja kalau aku lagi sedih sukanya kepantai." Bunda nya hanya tertawa misterius. Mereka bertiga pun masuk kedalam pantai.
Namun betapa kagetnya Sunghoon ketika melihat pria yang mirip Heeseung sedang berdiri ditengah pantai yang dibelakangnya ada dekorasi yang biasa dipakai di wedding beach.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan ternyata laki-laki itu bukan hanya mirip Heeseung, tapi laki-laki itu memang Heeseung. Sunghoon berjalan mendekat dan dia bisa melihat Heeseung tersenyum kearahnya.
"Selamat atas tittle barunya dokter Lee Sunghoon. Maaf mas gak bisa datang kesana karena mas ngurusin ini." Heeseung terkekeh sementara Sunghoon masih blank.
"Mas. Ini maksudnya apa?"
"Park Sunghoon yang nantinya akan berganti jadi Lee Sunghoon, nikah yuk." Seketika Sunghoon sadar jika semua ini adalah rangkaian acara lamaran dari Heeseung untuk dirinya. Tanpa sadar airmatanya menetes.
"Kok nangis sih sayang. Jangan nangis dong." Heeseung memeluk Sunghoon. Bukannya berhenti nangis malah tambah kencang. Semua yang ada disana tertawa melihat Sunghoon menangis. "Hsssshh. Jangan nangis. Malu itu diliatin orang tua kamu sama sama keluarga mas." Akhirnya Sunghoon menghapus air matanya.
"Mas juga sih. Kirain gak datang karena sibuk kerjaan ternyata mau ngelamar. Kan percuma aku sedih tadi."
"Iya mas yang salah. Jadi diterima nggak ini?"
"Pake nanya. Ya diterimalah." Heeseung tertawa mendengar perkataan Sunghoon. Dipasangkannya cincin yang ada ditangannya ke jari Sunghoon. "Terima kasih sayang."
"Sunghoon, Kak Heeseung lihat sini." Sunghoon kaget mendengar suara Jake mengunterupsi. Ternyata dia ada disana sambil membawa kamera untuk mengabadikan momen tersebut.
Setelah acara lamaran tersebut, mereka semua yang ada disana makan bersama. Makanan yang berasal dari restaurant yang tidak jauh dari pantai tersebut.
"Jake makasih ya sudah mau datang. Sunoo juga makasih yaa" Ucap Heeseung kepada Jake dan Jake membawa Sunoo ikut serta.
"Ah nggak perlu terima kasih kak. Sunghoon sahabat gue dari zaman maba sampai sekarang. Jadi wajar kalau gue datang."
"Tumben lo so sweet." Kata Sunghoon menyahuti yang membuat Jake mencibik.
"Btw. Kalian bisa kayak gini karena gue loh. Kalau gue dulu gak nyaranin Sunghoon nyari housemate kalian gak bakal kenal kan?" Sunghoon baru sadar itu.
"Bener juga ya. Wah Jake memang terbaik." Sunghoon membenarkan. Sunoo dan Heeseung pun tertawa melihat interaksi dua sahabat itu.
***
Sunghoon POV
Silau sinar matahari mengenai mataku yang membuat aku langsung terbangun. Aku melihat jam di nakas sudah pukul 9 pagi. Pantas sudah seterang ini. Aku merasakan sebuah tangan terlingkar di pinggangku. Aku pun berbalik dan melihat wajah seseorang yang sudah resmi menjadi suamiku ini. Dia masih tertidur pulas. Untung saja hari ini adalah hari sabtu. Mas Heeseung tidak perlu ke kantor dan aku juga tidak perlu ke rumah sakit.
Aku dan Mas Heeseung menikah sebulan yang lalu. Kemudian kami pindah ke sebuah rumah yang tidak jauh dari rumah tante Maira. Masih satu perumahan. Apartemen ku sudah dijual sementara apartemen Mas Heeseung masih ditempati Heera yang sekarang sedang sudah kuliah.
"Mas. Mas. Bangun mas sudah jam 9." Mas Heeseung menggeliat kemudian membuka matanya.
"Morning kissnya mana?"
"Kebiasaan. Nggak mau bangun kalau gak dapat mornis kiss." Aku ngedumel. Tapi tetap saja kulakukan karena aku juga suka.
"Mandi dulu mas. Aku siapin sarapan. Nanti gantian aku yang mandi." Aku bangkit dari tempat tidur lalu ingin menuju dapur.
"Hoonie. Kencan yuk hari ini." Baru saja ingin membuka pintu kamar, suara Mas Heeseung kembali terdengar.
"Mau kemana mas?"
"Terserah, nonton film atau cuma belanja-belanja, makan enak, terserah kamu deh pokoknya."
"Nonton yuk mas. Habis itu ke restoran sushi. Kepengen sushi."
"Kamu ngidam?" Tanya Mas Heeseung.
"Ngawur. Yaudah cepat mandi sana"
Mas Heeseung langsung bergegas berdiri sebelum menerima amukan lebih lanjut. Aku hanya tertawa melihat tingkahnya itu. Entah kenapa semenjak menikah Mas Heeseung cenderung lebih manja. Jika dulu dia selalu yang mengurusiku, sekarang maunya diurusin. Ya aku sih senang-senang saja. Karena habis ngurusin bayi besar itu pasti dapat kiss. Hehehe
Yah begitulah gambaran singkat tentang aku dan mas Heeseung yang sudah resmi menikah. Kami kembali menjadi housemate dengan status yang berbeda. Dan perasaan yang juga sangat berbeda dari awal kami bertemu dulu. Jika dulu hanya perasaan kagum karena kerjakerasnya sekarang ditambah cinta yang menggebu. I love you my Housemate.
FIN
Yeaayy akhir nya my Housemate selesai juga. Fyuuhh. Terima kasih yang sudah membaca cerita ini sampai akhir. Sekarang aku pengen fokus di i need you (jayseung) dulu. Bye bye semuanyaaa ay lope yu.