4-Mas Heeseung

3.4K 469 150
                                    

Sunghoon saat ini sedang berada di toko buku. Dia rencananya akan mencari novel sekalian membelikan buku UN SMP buat Heera. Hari ini dan besok Heeseung memang mempunyai jadwal kuliah yang full, jadi lebih baik sekalian saja Sunghoon yang membelikan.

Sunghoon memilah-milah beberapa novel yang ada di tangannya. Membaca sinopsisnya sebelum menentukan akan membelinya atau tidak.

Saat asik memilih, ponselnya berdering menandakan ada telepon masuk. Ternyata Heeseung yang menelponnya.

"Halo."

"Hoon lo dimana? Jadi ke toko buku? Kok motor lo ada diparkiran tapi lo nya gak ada di apartemen."

"Ini lagi ditoko buku. Tadi gue kesini minta antar Jake. Nanti pulangnya naik taksol. Malas bawa kendaraan. Lo gak kuliah seung? Kok dirumah."

"Kuliahnya di cancel semua sampe nanti sore. Dosennya janjian gak bisa semua. Lo mau gue jemput aja?"

Sunghoon berfikir sebentar.

"Lo punya SIM A gak seung?"

"Punya."

"Lo ke kamar gue. Di laci meja ada kunci mobil. Mobil gue parkir di parkiran B4. Fortuner warna putih. Kesininya naik mobil aja. Gue di GI."

"Oke. Gue izin masuk kamar lo ya."

"Oke. Hati-hati dijalan ya." Kemudian telepon mereka terputus. Sunghoon melanjutkan kembali pencarian bukunya yang tertunda.

Setelah selesai urusan di toko buku, Sunghoon pergi ke salah satu rumah makan korea untuk makan siang sekalian menunggu Heeseung. Dia mengirim pesan kepada Heeseung dimana tempat dia menunggu.

Tidak lama dia menunggu, Heeseung masuk kedalam restoran.

"Seung." Panggil Sunghoon. Heeseung pun berjalan ke arahnya dan duduk didepannya.

"Lo udah makan siang?" Tanya Sunghoon.

"Belum."

"Pesen gih. Tadi gue udah pesen." Sunghoon pun memanggil pelayan. Setelah memesan menu mereka kembali mengobrol.

"Nih buku nya Heera. Gue beliin dua sekalian." Kata Sunghoon sambil menunjukkan 2 buku tersebut kepada Heeseung.

"Ini harganya ya?" Tanya Heeseung melihat sticker harga yang masih tertempel. Dia mengambil dompetnya.

"Nggak usah aja. Anggap aja hadiah gue buat Heera."

"Tapi..." Heeseung hendak protes tapi jari Sunghoon langsung membungkam mulutnya.

"Gak ada tapi tapian. Balasannya makanan ini lo yang bayar."

"Baiklah. Makasih ya." Heeseung tersenyum manis yang membuat jantung Sunghoon kembali berdebar kencang.

Kenapa sih selalu deg-deg-an kalau Heeseung senyum.

Ya benar. Itu suara hati Sunghoon.

"Gue baru sadar kalau selama ini nggak sopan sama lo." Kata Sunghoon sambil menyuapkan sundubu jigae kedalam mulutnya.

"Nggak sopan gimana?"

"Lo pasti lebih tua kan. Tapi gue manggilnya seung seung aja." Sunghoon terkekeh sendiri. Baru dia sadari kalau dia selama ini memanggil Heeseung dengan nama saja.

"Santai aja kali hoon. Paling kita beda setahun dua tahun."

"Kalau gue panggil mas kayak Heera gimana?"

"Ehh.." Heeseung bingung dengan pertanyaan Sunghoon yang tiba-tiba.

"Mas Heeseung. Mas Heeseung." Sunghoon tertawa atas perkatannya sendiri. Rasanya lucu aja dia memanggil Heeseung dengan sebutan Mas.

My HousemateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang