14

99 5 3
                                    

Rambut panjang terurai Aira tertiup angin sepoi-sepoi dipingir pantai, Aira duduk manis di kursi kayu, mata nya yang indah tertutup rapat terlihat sedang memikirkan sesuatu, Alfin yang melihat Aira dari kejauhan sedang memesan minuman tersenyum tipis tahu betul apa yang sedang 'gadisnya' pikirkan.

Alfin sengaja mengajak Aira jalan-jalan sebentar untuk menenangkan pikiran setelah menjenguk David tadi, dia tak ingin Aira terlalu memikirkan ancaman orang yang menculik makhluk percobaan mereka yang mengatakan bahwa Aira akan sengera mati itu terlalu membebani pikiran Aira, walaupun disini yang paling cemas adalah Alfin sendiri.

"M-mas ini minuman nya" ucap pemilik kafe itu tegagap, terlihat sekali wanita muda itu terpesona dengan ketampanan Alfin yang tak biasa.

Alfin mengambil minuman itu dan segera pergi dari sana tak peduli dengan beberapa pelanggan wanita yang sejak tadi tak bisa mengalihkan pendangan dari dirinya

"Gila dia artis ya woy" ucap seorang gadis dipojok kafe bersama temannya, temannya pun ikut heboh tak menyesal pergi ke pantai sore-sore begini karena bertemu pria setampan Alfin.

Alfin berjongkok didepan Aira melihat Aira tak bergeming masih menutup mata rapat walaupun mengadari kehadiran Alfin

Alfin menarik kaki Aira yang kotor karena pasir  meletakkan nya dipaha nya lalu membersihkan pasir di kaki Aira perlahan

"Ra.." panggil Alfin menatap Aira tulus penuh cinta

"Kamu gak perlu khawatir ya, aku bakal jagain kamu gak ada yang bisa nyakitin kamu kalau aku masih hidup" Ujar Alfin lembut

"Soal makhluk percobaan itu kita bisa buat lagi? Atau kita lupain aja obsesi kita buat nguasain dunia ya? Aku bakalan nurutin apa aja kata kamu" Ujar Alfin sambil mencium jari-jari kaki Aira yang sudah dia bersihkan

Alfin memang sebucin itu.

Aira membuka matanya perlahan menatap Alfin yg berjongkok dibawahnya, lalu Aira mengetuh pipi Alfin. "Kamu juga harus jaga diri sendiri fin"

Aira yang paling tahu bahwa yang mencuri makhluk percobaan mereka itu pasti musuh Aira, tapi Alfin bisa terkena akibatnya Alfin hanya manusia biasa yang akhirnya akan terseret kedalam permasalahan dunia iblis karena keegoisan Aira tak ingin melepaskan Alfin. Aira harus bagaimana? Disatu sisi dia mencintai Leo disisi lain dia tak ingin melepaskan Alfin sudah terlalu banyak waktu yang Aira habiskan bersama Alfin, Alfin sudah menemani Aira disaat terburuk dalam hidupnya, pria tampan itu sudah menjadi penopang kehidupan Aira selama.

Alfin menarik tangan Aira di pipinya mengecup nya beberapa kali " Aku bahkan rela mati buat kamu Ra" Ucap nya menatap dalam manik mata Aira

Aira tersenyum manis, percaya apa yang dikatakan Alfin " Pacar aku emang yang terbaik ya" ucap Aira terkekeh kecil Alfin selalu bisa menenangkan pikiran nya yang sedang kalut

Matahari yang hampir tergelam menambah kesan indah dipinggir pantai Aira menatap lurus menyandahkan kepala nya di bahu Alfin sambil sesekali tertawa renyah terlihat menikmati obrolan nya dengan Alfin kekasihnya itu.

Tidak jauh dari sana Leo menatap sengit kearah mereka berdua sambil menggenggam erat gelas kaca ditangan nya hingga pecah, untuk sekian kalinya Leo harus melihat Aira dipelukan laki-laki lain, rasanya Leo ingin mengamuk dan mengancurkan pantai ini sekarang.

" Sabar Leo... Kalau kamu gak bisa ngendaliin amarah kamu Aira bakal ninggalin kamu lagi" Peringat Leo pada dirinya sendiri

Leo menunduk sambil meremas-remas rambut panjang mencoba menenangkan hati nya yang terasa tercabik-cabik dan aliran darah nya yang terasa panas dingin

My Queen DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang