6

471 30 0
                                    

Aira sedang berdiri didepan cermin dikamarnya dia sedang bersiap-siap untuk pergi jalan dengan Alfin

Ngedate

Aira tampak cantik dalam balutan gaun berwarna pink selutut dengan beberapa aksen bunga-bunga kecil dibagian lengan dan dada, rambut panjang Aira dibiarkan terurai

Tempat ngedate Aira dan Alfin berbeda dari pasangan biasanya, tempat yang istimewa

Tempat yang bisa memuaskan nafsu mereka

***

Leo sedikit membukkuk memberi salam hormat kepada pria yang duduk di singgasana tak jauh dari tempat dia berdiri

Hanya mereka berdua yang ada diruangan itu bahkan mereka membuat sihir pelindung agar tak ada yang bisa mencuri dengar

"Leo menurutmu siapa yang berniat membunuh anakku?" Ucap pria itu dengan suara beratnya

"Entahlah yang mulia hamba tak yakin, hamba rasa beliau adalah orang yang dekat dengan yang mulia sehingga bisa tahu semua informasi tentang Aira" ucap Leo

Raja Azazel mengangguk "ya aku rasa juga begitu"

Raja Azazel menatap Leo bersalah " Leo aku berhutang budi padamu dan kerajaanmu, kau tetap mencintai Aira yang bahkan sudah menghianatimu dan rela menunggu Aira selama beratus-ratus tahun sampai penebusan dosa Aira berakhir"

"Sudah kewajiban hamba yang mulia" Leo kembali membungkuk

"Sudah kubilang panggil aku ayah Leo, kau sudah seperti anakku selama ini" Raja Azazel tersenyum

Leo menatap Raja Azazel kemudian mengangguk " baik ayah "

"Leo apa kau tahu bahwa penebusan dosa Khenzo sudah berakhir?"

Mata Leo membola, dia sangat terkejut ternyata sibajingan itu sudah bebas ya?

" Leo kau harus lebih memerhatikan Aira, aku yakin Khenzo akan menemui Aira saat dia bebas" ucap Raja Azazel memperingati Leo

"Baik Ayah"ucap Leo tegas

Leo berjanji saat dia bertemu Khenzo tidak ada yang bisa menahannya untuk menghajar pria itu.

***

Aira sedang duduk diatara bayaknya orang ditempat terpencil itu, dia menatap lurus kearah Alfin yang sedang berada didalam ring pertandingan, Alfin duduk diatas perut seorang pria dengan badan kekar dan sangat besar, Alfin memukul pria itu sambil tersenyum memuaskan nafsu nya

Tempat mereka berada sekarang sangat terpencil hanya beberapa orang saja yang tahu tempat ini, tempat ini ilegal

Aira masuk kesalah satu bilik yang ada disana, Aira mengganti baju karena setelah ini dia yang akan bertanding

Aira masuk kedalam ring, dia menyeringai senang saat wasit menyetujui Aira untuk melawan 5 wanita sekaligus

Penonton bersorak semangat tahu kali ini pun Aira meraka akan berhasil melawan 5 wanita itu dan membuat mereka takjub dengan kekuatan Aira

Aira tersenyum mengejek melihat wanita-wanita itu berlari bersamaan kearah Aira

Saat mereka sudah dekat dihadapan Aira, Aira menendang mereka semua bersaman lalu menyiksa mereka bergantian, bahkan hanya butuh waktu lima menit untuk wasit mengumumkan Aira pemenangnya

Aira menang telak, Aira tidak terluka sedikitpun bahkan keluar keringat saja tidak

Inilah kebiasaan Aira dan Alfin, mereka datang disini bukan untuk mencari uang meskipun banyak yang kesini karena disini menang sekali pertandingan saja sudah bisa mendapat uang sampai berjuta-juta tapi Alfin dan Aira datang disini hanya untuk sekedar bersenang-senang dengan cara menyiksa orang.

***

Aira dan Alfin turun dari mobil menatap vila dengan nuasa klasik didepan mereka

Mereka akan mengunjungi anak mereka.

Aira dan Alfin disamput seorang pria berpakaian serba putih dengan sedikit noda darah dibajunya.

Aira menatap pria itu" Gimana Vid? Percobaan kali ini juga gagal ya?"

"Tidak bisa dikatakan gagal dan tidak bisa dikatakan berhasil Ra" ucap David datar

Mereka bertiga masuk kesebuah ruangan yang bisa disebut laboratorium ditengah ruangan itu ada sebuah tabung bening cukup besar didalam tabung itu ada seorang bayi berumur sekitar satu tahunan tidur mengambang, dia diselimuti sayap besar yang tumbuh dibagian punggungnya dan dikepalanya tumbuh sepasang tanduk.

Aira dan Alfin memerhatikan bayi itu, melihat seksama seluruh bagian-bagian tubuh bayi yang mereka beli beberapa bulan lalu

"Dia hidup, dia bernapas tapi dia tidak bisa bangun" ujar David memandang bayi itu

Alfin dan Aira serentak memandang kearah Dr.David

"Kita memang berhasil mencampur adukkan DNA bayi ini sehingga seperti yang kita lihat sekarang, dia punya sayap dan dia punya tanduk tapi sayang aku tidak tahu bagaimana cara membangunkannya" ucap Dr.David dengan suara yang terdengar putus asa

Entah ini sudah percobaan yang keberapa kali mereka lakukan, entah sudah berapa banyak bayi yang meninggal ditangan mereka, entah sudah berapa banyak uang yang Aira dan Alfin habiskan untuk membeli bayi-bayi itu

Mereka memang gila, mereka bertiga berkerja sama untuk melakukan percobaan ini.

Mereka melakukan hal ini karena sebuah cita-cita

Menaklukan dunia.

***

My Queen DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang