13

193 7 2
                                    

Flashback on

Aira dan David menatap sinis satu sama lain, walaupun mereka sudah bertemu cukup sering selama sebulan ini tapi tampaknya mereka masih tidak menyukai satu sama lain sampai sekarang.

David tidak percaya Alfin menyukai wanita macam Aira ini, memang sih David akui Aira memang sangat cantik tapi dengan sikap Psycopath nya itu pasti membuat lelaki mana pun berpikir ulang untuk mendekati Aira, mana lagi yang lebih parah Alfin makin sibuk gara-gara pembunuhan yang dilakukan gadis ini padahal slama setahun belakangan ini setelah mereka lulus kuliah di London Alfin sudah disibukkan oleh urusan perusahaan milik keluarganya, bagaimana kalau Alfin jatuh sakit karena terlalu sibuk mengurus gadis 'gila' ini nanti?

David menghela napas berat membayangkan bahwa teman yang sudah dianggap saudara sendiri ini akan tersiksa karena mencintai wanita yang salah

Aira mendelik kesal kearah David, semua tentang pria ini membuat Aira kesal saja bahkan sekarang melihat David menghela napas saja Aira sudah sangat kesal minta ampun, bagaimana Aira tidak kesal David sering kali menggangu Aira dan Alfin saat sedang berduaan, seperti saat ini padahal rencana nya dia dan Alfin ingin makan siang bersama tapi tiba-tiba David datang tanpa diundang mengacaukam suasana, bukan itu saja David sering sekali menyusahkan Alfin dengan bisnis-bisnis kecil yang tidak penting menurut Aira, bagaimana kalau nanti nanti Alfin sakit karena terlalu lelah?

" Awas saja kalau Alfin sampai sakit"

Kata-kata itu serempak diucapkan dalam hati oleh David dan Aira, mereka tak menyadari bahwa mereka memiliki satu kesamaan yaitu menyayangi satu orang yang sama, Alfin.

Alfin meneguk bir digelasnya tak peduli dengan suasana dingin antara David dan Aira sambil sesekali melirik kearah jendela kaca disamping Alfin duduk sekarang menampakkan suasana ramai kota itu, dia yakin suatu saat Aira dan David bisa saling menerima satu sama lain, ya suatu saat mungkin.

"Gue ke toilet bentar ya" Pamit Alfin seraya berdiri

Aira dan David mengangguk kecil

Aira memerhatikan punggung Alfin sampai menghilang dari pandangan nya " Heh lo ngapain sih ikut kesini? Siapa yang ngajak lo sih?!" Tanya Aira tak santai sedari tadi dia sudah menahan ingin menjambak rambut hitam legam milik David ini karena ada Alfin

David memutar bola mata malas, pria berhati dingin itu tak berniat menjawab pertanyaan Aira

" Wah emang dasar mintak ditonjok muka lo ya" ucap Aira menahan kekesalan yang sudah diubun-ubun rasanya

David memandang malas kearah Aira " Gue gak mau Alfin lama-lama sama sama perempuan gak waras kayak lo" ujar David dengan mimik wajah serius

Aira melotot kesal slama ini tidak ada yang pernah bilang Aira tidak waras karena kebanyakan orang hanya bicara tentang kecantikan Aira saja

Alfin menepuk pundak Aira entah sejak kapan pria itu ada dibelakangnya " Ra aku sama David mau pergi ke tempat pembangunan hotel gak jauh dari sini, kamu mau ikut gak?" Tanya Alfin sedikit ragu takut gadisnya ini terluka ditempat pembangunan nanti

Aira mengangguk antusias

Alfin tersenyum manis " Vid kamu ajak Aira keluar dulu gih aku mau bayar kekasir dulu" Ujar Alfin dia ingin David dan Aira dekat agar tidak terlalu sering bertengkar seperti sekarang

" Hm"

Aira mencebik kesal tapi tetap menuruti permintaan Alfin

***

My Queen DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang