6. Terpecahkan

82 43 12
                                    

Rara akhirnya menemukan jawaban
dari soal matematika itu.

itu berkat Nathan, Abang Rara. tapi Rara harus mentraktirnya bakso nanti sepulang sekolah.

"Gara-gara soal matematika ini gue harus traktir bang nathan, huh." Omel Rara.

Sesampai disekolah...

Rara memarkirkan sepeda motornya diparkiran. Rara menelusuri koridor sekolah dengan membawa kertas soal matematika ditangannya.

"Akhirnya ketemu juga," gumam Rara.

"Dar-" belum selesai Rara berbicara ia didorong oleh siswi-siswi atau bisa dibilang para fans Darren. Karena dorongan itu Rara terjatuh dan kertas soal matematika itu terbang terbawa angin. "Astaghfirullah halladim."

Rara teringat kertas tadi, ia segera bangun dan mengejar kertas tadi. Ia tidak peduli sakit karena gara-gara terjatuh tadi.

Usaha tidak mengkhianati hasil.

Hup
Ia menangkapnya, karena kaki Rara tidak seimbang akhirnya...

Byur..

Rara terjatuh dikolam ikan belakang sekolahnya.

"Apes banget hidup gue."

***

Untung saja hari ini ada pelajaran olahraga. Jadi Rara bisa mengganti seragam putih abu-abu nya yang basah dan mengganti kerudungnya.

Jam olahraga dimulai..

"Lo kenapa?" Tanya Jessica kepada Rara . Jessica khawatir melihat wajah Rara tidak bersemangat, bukan seperti Rara yang ia kenal.

"I'am its okay." Jawab Rara.

"Serius nih?"

"Iya Jes."

Jessica menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari keberadaan Disa.

"Disa kemana ya?" Tanya Jessica.

"Disa ijin gak masuk."

"Kenapa?"

"Sakit katanya."
Jessica hanya mengangguk. "Nanti kita jenguk yuk."

"Siap."

Pritt.. suara peluit menandakan harus sudah berkumpul semua kelas XI-ips 2.

"Sekarang kita akan praktek roll depan." Ujar pak Ferdi, guru olahraga.

"Skak mat kita." Batin Jessica.

"Itulah alasan gue gak suka pelajaran olahraga." Geram Rara dalam hati.

***

"Kenapa nggak ganti baju?" Tanya Jessica.

Rara menghela nafas panjang. "Seragam gue basah."

"What! Kok bisa?"

"Pokoknya ini gara-gara si Darren." Teriak Rara dengan kesal.

"Kenapa gue?" Ujar Darren tiba-tiba muncul.

"Mati gue," batin Rara.

Rara memberikan kertas soal matematika yang sudah ia jawab, kepada Darren.

"Nih,"

Dengan senang hati Darren menerimanya. Ia tersenyum, "jadi- gimana?" Tanya Darren.

"Ssttt.. gara-gara Lo hidup gue menderita tau nggak!!" Bentak Rara.

Darren bingung. "Menderita?"

"Pertama gue didorong sama fans-fans Lo. Kedua gue ngejar kertas soal ini. Sampe jatoh kekolam ikan ter-" belum sempat selesai bicara Darren tertawa terbahak-bahak.

"Whahahahahhahahaha, kocak banget."

Ingin sekali Rara meninju wajah Darren. "Wah gak normal nih orang. Orang kena musibah malah ketawa, fix Lo psikopat."

**

Jangan lupa voment🥺

Dear Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang