8. Menjenguk sahabat

73 39 29
                                    

Dengan gercep Rara membalasnya.

Ini dengan siapa ya?

Halah sok polos Lo!
Gue pacarnya Nathan
Kenapa?
Dasar jalang

Rara menahan tawanya.

Oh pacarnya toh

Jangan berani deket-deket cowok gue!

Tiap hari Deket kok☺️

Awas ya Lo😈
Gue Gibeng Lo🤾

Wkwkwkk 🤣
Gue takut🥺

Malah ketawa Lo😬
Gue serius!😤

Maap ya kak
Gue ngakak
Wkwkwkkwkwkwkwkwkwkwk
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😚🤣🤣🤣🤣🤣

😤

Sebenarnya gue itu......

Siapa?

Gue adiknya bang nathan👁️👄👁️

.

.

Maaf udah salah sangka🙏🙏

Mangkanya lain kali tanya dulu
Jangan asal marah marah MAEMUNAH🙂🔫

Maafin gue sekali lagi ya🙏
Jangan kasih tau Nathan ya plis🥺

Kasih tau ah

Jangan dong😚

Wkwkwk iya iya
Aku bakal kasih tau kok

Jangan woy

Y
Tapi bo'ong🤣

Jangan dong
Gue nyesel
Maafin gue ya

***

Paginya...

Rara menghampiri Nathan yang sedang menikmati sarapannya.

"Bang." Panggil Rara.

"Hmm." Respon Nathan.

"Jadi kemarin tuh ada yang nge-DM gue." Curhat Rara.

"Hmm."

Rara menghela nafas panjang. "Ternyata yang nge-DM pacarnya bang nathan."

"Oh."

Rara terkejut jawabannya hanya 'oh'."

"Tapi bang dia udah ngehina Rara." Jelas Rara.

"APA!"

Rara menyerahkan handphone nya sebagai bukti.

"Oke nanti gue urus." Jawab Nathan. Rara hanya mengangguk.

"Rara berangkat sekolah dulu ya bang, assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam."

Disekolah..

Saat Rara mau masuk kedalam kelasnya ia dicegah oleh Jessica.

"Ikut gue yuk." Ajak Jessica.

"Kemana?"
"Ke hatimu, yah kekantin lah. Kemana lagi kalo bukan kantin."

Rara kebingungan, mana Disa? Biasanya kan selalu bersama Jessica. "Mana Disa?" Tanya Rara.

"Oh dia masih sakit, nanti kita jenguk dia." Jawab Jessica.

Rara hanya mengangguk. "Sebentar gue naruh tas dulu."

"Iya tapi jangan lama-lama."

Saat Rara menaruh tas, ia melihat sapu dilantai.

"Kayaknya ini jatuh?" Dengan cepat Rara menaruh sapu itu kembali ditempat seharusnya.

Saat membalikkan badannya Rara terkejut karena ada seseorang yang mencegatnya dengan salah satu tangannya ia tempelkan di dinding.

"Jangan sakiti gue! Ini ambil uang gue aja." Ucap Rara sembari memberikan uang sepuluh ribu lalu ia berlari kencang.

Ternyata orang itu adalah Darren.

"Gue kan cuma pengen ngasih gantungan kunci miliknya ini."

***

Sepulang sekolah...

"Gimana? Jadikan jenguk Disa." Tawar Rara.

"Iyalah jadi."

"Kira-kira bawa apa ya kita?" Pikir Rara.

"Bawa seblak gimana?" Tebak Jessica.

"Tidak."

"Batagor."

"Tidak."

"Terang bulan."

"Tidak."

"Bakso."

"Tidak."

"Cimol-cilok."

"Nggak-nggak-nggak. Tidak!"

"Donat."

"Brownis."

"STOP, biar gue yang pilih."

"Oghey." Pasrah Jessica.

***

Akhirnya Rara dan Jessica membawa buah-buahan untuk menjenguk kerumah Disa.

"Ini beneran rumah Disa?" Kaget Jessica.

"Iya."

Rara mulai memencet bel rumah Disa.
Pintu terbuka melihatkan sosok Bi ina.

"Permisi Bi, Disa nya ada?" Tanya rara

"Ada non Rara, sebentar ya bibi panggilkan. Kalian silahkan masuk, sekalian bibi buatin minuman."

"Makasih bi, maaf ngerepotin." Ujar Rara.

Setelah menunggu..

Disa menuruni anak tangga dengan pelan-pelan. "Temen-temen."

Jessica memeluk Disa dengan erat. "Disa gue rindu banget sama Lo."

"Ini buat Lo." Ucap Rara sembari memberikan buah-buahan itu.

"Wah makasih, padahal kalian nggak usah repot-repot kasih ini."

"Hehe nggak papa lagian ini yang beli Rara sama duitnya Rara juga jadi gue tinggal nebeng." Cengir Jessica.

"Jadi Lo sakit apa?" Tanya Rara.

Disa diam, lalu ia tersenyum. "Gue capek."

**

Voment nya jangan lupa😌

Dear Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang