13. Terlambat

42 22 10
                                    

Hari ini Rara terkena sial karena ia bangun kesiangan dan lebih parahnya lagi ia terlambat sekolah.

Ia menatap gerbang sekolah yang sudah ditutup. Rara menghela nafas panjang. "Sial." Umpatnya dalam hati.

Lebih sial lagi, Rara tidak sendiri yang terlambat ia punya teman terlambat disampingnya yaitu Daren dan Zain, kakak kelasnya.

"Lo kan murid teladan kok bisa telat?" Tanya Rara.

"Gue kesiangan gara-gara lihat acara sepak bola di TV, hehe." Jawab Darren.

Rara dan darren menatap cowok di hadapannya itu seragam dikeluarkan, tidak memakai dasi, rambut dicat warna biru navy, memakai anting-anting ditelinga nya. padahal semua itu dilarang oleh sekolah.

"Dia siapa?" Tanya Rara.

"Kayaknya kakak kelas deh." Jawab Darren.

Cowok itu menatap Rara dan Darren yang sedang menatap dirinya.

"Apa liat-liat!"

"Kena guru BK rasain lo." Ujar Rara.

"Gue nggak takut guru BK." Bangga Zain.

"Cih sombong banget penampilan kayak gembel aja bangga." Ucap Rara pelan tapi Zain mendengar ucapan Rara tadi.

"APA LO BILANG!" Bentak Zain.

"Udah jangan berantem!" Darren mencoba menenangkan mereka agar Rara dan Zain tidak bertengkar.

***

Mereka bertiga sedang menjalani hukuman dari guru BK, Rara membersihkan toilet wanita. sedangkan Zain dan Darren membersihkan toilet pria.

setelah 2 jam membersihkan toilet wanita akhirnya sudah bersih hukuman Rara sudah selesai.

"Akhirnya selesai." Gumam Rara.

Rara menghirup kerudung putihnya. "Bau apek."

Sedangkan disisi lain...

Sudah 2 jam lebih Darren dan Zain membersihkan toilet belum selesai-selesai.

"Cepetin dikit dong!" Perintah Zain.

"Cipitin dikit ding." Darren mencoba menirukan Zain.

"Lo ngelawan!"

"Ya."

"Yang sebelah itu itu, dan itu." Tunjuk Zain.

Darren mendengus kesal. "Jangan karena Lo kakak kelas gue adik kelas. Lo dengan seenaknya nyuruh-nyuruh gue." Geram Darren.

"Jadi Lo nggak terima!"

"Nggak!"

Zayn memegang alat pel lalu menuju kearah darren, tapi tiba-tiba kaki Zain terpeleset karena lantai nya licin.

Bruk..

Dengan tak sengaja Zain mencium kening Darren yang sedang mengepel menggunakan kain pel.

"Hih gue ternodai." Ucap Darren kesal.

"Huek." Zain menggosok-gosok bibirnya dengan alat pel.

"Jangan deket-deket gue!" Kesal Darren.

"Aku jijik sama mas."

****

[0854*****]
Gue minta bantuan Lo dong

Rara mengerutkan keningnya siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Siapa?

Dear Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang