15. Masalah

37 15 9
                                    

Maaf baru update🙏😭
Aku nggak sempet update karena tugas sekolahku banyak banget😭
Mohon dimaklumi ya🙏
Juga karena kondisi tubuhku kurang baik.

Jadi terima kasih sebesar-besarnya untuk pembaca DEAR RARA yang sudah setia meluangkan waktunya untuk membaca. Dan terima kasih yang sudah vote dan coment.

Happy reading ❤️

***

Pikiran Rara saat ini penuh dengan ucapan darren tadi.

Kalau gue ngajak nikah gimana?

Nikah

Nikah

Nikah

Nikah

Nikah

Rara menepuk pipinya lumayan keras. "Sadar! Nggak boleh baper." Gumam Rara.

sedangkan Jessica, ia membayangkan perilaku manis pak Eric kepada Jessica tadi ternyata pak Eric yang terkenal guru killer di sekolah SMA angkasa bisa seromantis itu.

"Sosweet banget sih pak Eric tadi." Gumam Jessica.

Sedangkan Disa, memerhatikan kelakuan kedua sahabatnya itu membuatnya geleng-geleng kepala.

"Kenapa dengan dua manusia ini?" Heran Disa.

"Jangan-jangan mereka kesurupan." Batin Disa.

Dengan cepat Disa menggoyang-goyangkan badan Jessica dan Rara.

"keluar kau wahai setan dari badan sahabatku jangan sakiti mereka bismillahirrohmanirrohim." Teriak Disa.

Jessica menyentil dahi Disa. "Lo ngerukiya kita?"

Disa menghela nafas lega. "Gue kira kalian kesurupan, hehe." Cengir Disa.

"Tenang aja kita nggak bakal kesurupan kok." Ucap Rara.

"Syukurlah."

***

Sepulang sekolah, Rara mengetuk pintu rumahnya. "Nggak dikunci?" Batin Rara.

"Assalamu'alaikum." Ucap Rara pelan.

Rara melangkahkan kakinya, langkah kakinya berhenti ketika Rara mendengar perdebatan kedua orang tuanya itu.

"Kamu tuh ya baru pulang kerja kok malah gandengan sama perempuan lain. Kamu selingkuh dibelakang aku, hiks." Isak bunda Rara.

"Udah aku bilang itu cuma teman kantor." Jawab sang ayah.

"Apa gue kasih permen milkita aja ya biar nggak berantem, kayak diiklan TV." Batin Rara.

"Kalau teman kantor harus pakai acara gandengan ya." Marah bunda.

"Huh masalah gini doang aja dipermasalahkan." Ujar ayah Rara.

"Kamu tega sama aku hiks."

Ayah menghela nafas panjang. "Kalau kamu nuduh aku yang nggak-nggak. Mending kita CERAI." Ucap ayah lalu meninggalkan bunda.

Tiba-tiba air mata Rara turun membasahi pipinya. "Hiks."

***

Rara sedang belajar di kamarnya sambil memikirkan kejadian tadi ia benar-benar bad mood untuk mengerjakan PR miliknya.

"Apa yang harus gue lakukan?" Pikirnya.

Tok...tok...tok... Suara ketukan pintu membuat Rara menoleh kearah pintu.

"Boleh Abang masuk?" Ucap Nathan dari balik pintu.

"Terserah."

Ceklek

Nathan menghampiri adiknya yang sedang fokus belajar. "Lo tadi denger ya?" Tanya Nathan.

Rara menoleh kearah Nathan. "Iya."

"Gimana kalau kita berdua menyelidiki masalah ini mumpung ayah tadi keluar." Kata Nathan.

"Menyelidiki?"

"Iya. Jadi gini, kita ikuti ayah pergi kemana lalu apa benar tentang kejadian perempuan yang dimaksud bunda tadi." Jelas Nathan.

Rara hanya mengangguk. "Oke, bagus juga idenya."

Nathan mengeluarkan handphonenya. "Pertama-tama kita lihat keberadaan ayah sekarang."

Nathan fokus memperhatikan handphonenya.

"Jadi, ayah dimana sekarang?" Tanya Rara.

"Kayaknya di sebuah cafe dekat sini deh." Jawab Nathan.

"Oke ayo kesana." Rara mengambil tas selempang miliknya.

"Eits tunggu, masa lo pakai piyama."

"Oh iya lupa hehe, keluar dari kamar gue!" Teriak Rara.

Brakk...Rara mengeluarkan Nathan dan menutup pintunya dengan keras.

Rara mulai membuka lemari baju miliknya ia berpikir untuk outfit ke cafe.

"Aha, pake ini aja deh."

Rara memakai sweater warna abu-abu muda dan celana bermotif kotak-kotak, hijab pashmina berwarna coklat tua lalu memakai sepatu berwarna putih.

Rara memakai sweater warna abu-abu muda dan celana bermotif kotak-kotak, hijab pashmina berwarna coklat tua lalu memakai sepatu berwarna putih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ceklek... Rara membuka pintu kamarnya lalu menghampiri Nathan.

"Lumutan gue nungguin Lo." Kesal Nathan.

**

Jangan lupa voment❤️
Maaf kalo ada typo

Dear Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang