11. Heboh

50 33 22
                                    

Rara dari tadi fokus ke layar hp nya.

Disa Lo nggak papa kan?
Lo dimana?
Sa, gue khawatir
Plis bales chat gue
✔️

Rara mendengus kesal karena chatnya menunjukkan Cawang satu.
(Cawang=✔️)

"Lo sebenarnya dimana sa?" Batin Rara.

Esoknya....

Rara berangkat sekolah seperti biasanya, ia memarkirkan sepeda motornya ditempat parkir sekolah lalu melepas helm di kepalanya.

Rara menelusuri koridor sekolah yang lumayan sepi.

"Ra." Panggil seseorang.

Rara menoleh ke sumber suara itu, ternyata itu Darren.

"Hai." Sapa Darren.

Rara baru ingat sarung yang kemarin ia pinjam. "Oh iya sarung Lo."

Rara mengeluarkan sarung milik Darren di tas ransel miliknya.

"Udah gue cuci kok." Ucap Rara sembari memberikan sarung milik Darren yang sudah terbungkus plastik hitam.

"Makasih ya." Ucap Rara tersenyum.

"Subhanallah sungguh cantik sekali ciptaanmu yaallah." Batin Darren.

"Ehem, gue mau nanya ke lo. Boleh nggak?" Kata Darren.

"Boleh, mau nanya apa?"

"Gak jadi deh. Soalnya udah tahu jawabannya."

"Gak jelas nih orang." Gumam Rara.

"Iya selama ini kamu jawaban dari do'a-do'a ku." Lanjut Darren.

Krik-krik...

Rara hanya memasang wajah datarnya. "Kayaknya gue harus masukin dia ke RSJ aja." Batin Rara.

"Kok Lo biasa-biasa aja reaksinya?" Tanya Darren.

"Lah gue harus gimana emang?" Bingung Rara.

"Nggak baper?"

"Garing malahan." Jawab Rara dengan jujur.

"Oke kalo gitu gue cabut dulu ya." Ujar Darren lalu pergi.

Darren menghirup sarung miliknya. "Wangi banget. Dia pake deterjen apa ya?" Batinnya.

Sedangkan di sisi lain, Disa melihat Darren dan Rara membuat dirinya kesal, marah atau bisa dibilang CEMBURU.

"Ck."

***

"Ra, Lo sekarang lagi heboh disekolah ini." Teriak Jessica.

"Heboh apaan?"

Jessica memberikan hpnya ke Rara supaya Rara tau. "nih!"

Rara membelakkan matanya. "Hah? Cewek sarung?"

Dilayar hp Jessica menampilkan Rara menggunakan sarung berwarna biru itu. Gambar pertama, Rara mengendarai sepeda motornya.
Gambar kedua, Rara sedang membeli camilan di supermarket. Dan gambar terakhir Rara sedang memberi makan kucing.

"Dan sekarang Lo julukin 'cewek sarung' waw akhirnya Lo bisa bikin heboh sekolah." Ucap Jessica dengan sedikit teriak.

"Ada apa temen-temen." Ucap Disa tiba-tiba.

"Sa, Lo nggak papa kan?" Tanya Rara.

"Iya gue baik-baik aja." Jawab Disa.

"Plis sa jangan Lo sembunyiin masalah Lo ke kita berdua." Lanjut Rara.

"Iya sa, Lo cerita aja." Kata Jessica.

Ucapan Rara dan Jessica membuat Disa menangis. "Gue sebenernya capek banget, hiks....hiks..." Isak Disa.

"Papa gue selalu ngekang kehidupan gue. Gue nggak pernah bisa hidup bebas. Dia selalu nyuruh gue belajar, belajar dan belajar." Lanjut Disa.

Rara dan Jessica langsung memeluk Disa. "Gue nggak tahu ternyata kehidupan Lo kayak gini, dengan Lo tersenyum tiap hari gue kira Lo baik-baik saja." Ucap Rara.

"Jangan pernah ragu buat cerita ke kita tentang Masalah yang Lo hadapin, siapa tahu kita bisa bantu." Ujar Jessica.

"Ma-makasih ya."

***

"Gimana udah lega kan?" Tanya Rara.

"Iya Alhamdulillah." Jawab Disa.

"Lain kali Lo harus cerita kalo punya masalah, jangan dipendem sendiri." Saran Jessica.

Disa hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Yuk ke kantin." Ajak Jessica.

"Let's go."

"Eh ada cewek sarung nih."

"Hahahah cakep banget ternyata cewek yang bikin heboh ini."

"Hai cewek sarung."

Rara tidak memperdulikan ucapan mereka. Rara, Disa, dan Jessica. Mereka bertiga menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar.

"Biar gue aja yang pesenin, oke." Ucap Jessica lalu pergi memesan makanan.

Sedangkan Rara dan Disa menunggu ditempat duduk mereka. Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri mereka berdua, ternyata itu Kevin.

"Oh Lo temennya Darren kan?" Tebak Rara.

"Bisa ikut gue sebentar, Rara." Ucap Kevin.

Sedangkan di sisi lain...
Darren dan Kenzo memerhatikan Kevin dari kejauhan.

"Wah parah nih bro, masa dia mau nikung Lo." Ucap Kenzo memanas-manasi Darren.

"Mungkin Kevin mau nanya PR yang dikasih Bu Susi tadi, tentang sejarah. Kan dia anak IPS." Jawab Darren mencoba berpikir positif.

Kevin mengajak Rara kehalaman belakang sekolah.

"Lo mau ini kan?" Ucap Kevin sambil membawa kantong plastik berwarna putih yang pasti isinya makanan, spaghetti dan pizza.

Jari telunjuk Rara menunjuk ke dirinya sendiri. "Wah banyak banget. I-ini buat gue?"

"Iya. Tapi sebagai imbalannya Lo harus kasih nomer Disa!"

Rara mencoba mencerna ucapan Kevin tadi. "Ehem kayaknya ada yang sedang jatuh cinta nih." Cibir Rara.

"Kayak nggak pernah muda aja Lo, Darren kan pacar Lo."

Tiba-tiba wajah Rara memerah. "Idih siapa juga yang pacaran sama dia."

"Cepet kasih!"

"Maaf gue nggak bisa kasih." Tolak Rara.

Kevin tersenyum smirk. "Yakin nggak mau ini?" Kevin memamerkan kantong plastik yang berisi makanan tadi.

"Rejeki kok ditolak."

Rara mencoba berpikir lagi. "Ya udah sini hp Lo!"

Rara mengetikkan nomor hp Disa di hp milik Kevin. "Udah."

"Thank you. Nih buat Lo."

"Gue yang seharusnya makasih. Eh tapi jangan kasih tau Disa ya kalo gue yang kasih nomer dia."

"Iya."

"Maafin gue Disa. Gue gak bisa nolak karena makanan ini kelemahan gue." Batin Rara

***

Voment ya jangan lupa😑

Dear Rara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang