Part ENDING - KANG MAROO & SEO EUNGI

3.4K 102 11
                                    

Last Part::

Maroo bersama Jae Hee pergi untuk menyelamatkan Eunsuk dan Eungi di atas kapal. Eunsuk terlempar jatuh ke dalam laut dan Maroo ikut terjun untuk menyelamatkannya. Di sisi lain, melihat Eungi sendirian, Pengacara Ahn melancarkan aksi kejamnya. Ia ingin membunuh Eungi namun ternyata Ia salah korban, Jae Hee terkapar berlumur darah di hadapannya.

:::

Cinta adalah kata lain dari kematian. Saat kau jatuh cinta, kau mati. Segala keinginanmu untuk diri sendiri mati kerena kau ingin hidup untuk jiwa yang tumbuh di dalam hatimu.

Seperti awan yang merelakan dirinya pergi untuk bumi. Hujan datang menggantikannya, meneduhkan bumi dari dahaga. Meski bumi tak pernah mengenalnya, awan baik-baik aja. Ia mencintai bumi dan kematian cukup untuknya asal bumi bahagia.

Cinta sejati? Kau percaya itu? Cinta sejati adalah ketika mereka yang pergi akan tetap dikenang. Cinta sejati adalah ia yang sanggup menampar saat kekasihnya terjerat belukar kesesatan.

Eungi, Maroo dan Jae Hee… entah siapa yang awan, siapa yang hujan dan siapa bumi. Takdir mereka saling mengait. Ya, takdir mereka saling mengait sampai salah satu pergi dan binasa.

:::

Jae hee meraba perutnya yang basah oleh darah. Bau anyir karat dan asin air laut menguar bersama cairan kental yang mengucur deras dari dalam tubuhnya.

Eungi mendekapnya di belakang dengan tangisan yang melengking penuh amarah serta pertanyaan. Ia mengutuk Pengacara Ahn.

Ah, Jae Hee baru sadar, ini ulah Pengacara kesayangannya itu.

Dengan rasa sakit yang teramat menyiksanya, Jae Hee mencoba tetap bertahan. Kelopak matanya mengerjap lemah menatap sosok bersarung tangan di hadapannya.

Ia ingat kejadian beberapa detik lalu. Bukan salah Pengacara Ahn, sungguh bukan salahnya. Jae Hee sadar, Ia sendiri yang telah bersukarela melemparkan tubuhnya di antara mereka berdua. Ia pikir, Ahn Min Young hanya akan mendorong tubuh Eungi ke dasar laut tapi ternyata dugaannya terlalu sederhana. Min Young mencoba membunuh Eungi dengan belati yang Ia sembunyikan di balik punggungnya.

“Jae Hee… Han Jae Hee… sadarlah!!!” pria dengan sarung tangan penuh darah itu mengguncang-guncang bahunya, keras.

Jae Hee menggigil kedinginan. Suara ombak dan bayang wajah Eunsuk mengufuk di benaknya. Napasnya melemah, putus-putus. Wajahnya pucat pasi. Separuh tubuhnya seolah mati rasa.

Apa aku sudah sampai pada karmaku?

Apa aku akan mati?

Tangan Jae Hee terkulai lemah dan terlepas dari genggaman Eungi.

~oOo~

Beberapa bulan kemudian,

Eungi menatap 2 foto dalam pigura di balik bingkai kaca di samping tempat abu itu tanpa ekspresi.

“Apa sekarang kalian bahagia disana?” tanyanya lirih.

Ia mengelus perutnya yang terasa semakin berat. Eungi meringis, bayinya baru saja menendang lagi.

“Anakku akan segera lahir, kalian seharusnya disini dan ikut menimangnya,” Eungi mendesah lirih di atas kotak kaca. Ia memejamkan matanya dan segala memori di masa lalu yang telah lama mengakar di dalam rongga dadanya, seolah berputar dan mengurai selaksa kenangan.

Begitu banyak hal buruk terjadi, tapi bagaimana pun juga Eungi tetap bersyukur.

Ia membelai perutnya dan berbisik, “Ibu merindukan mereka,”

Nice Guy "Another Ending" || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang