Part 14 Romantic Runaway

1.6K 77 7
                                    

I live each day without a reason to live

I am living because I can’t die

The person who will make me smile again

The person who will make me live again

 

No matter what people say

In my heart, you are my only love

After a long time, after going far away, you came back

 

Maroo tak dapat berhenti bersyukur, meski Ia tahu ada badai besar tengah menghadang di hadapannya namun sejak kemarin Ia tak berhenti bersyukur. Tuhan rupanya masih mengingatnya dan membagi sedikit belas kasihnya pada tandus jiwa Maroo yang sudah teramat lelah oleh hiruk pikuk persoalan dunia.

Tuhan mempercayainya menjadi calon Ayah. Ia menitipkan benih milik Maroo ke dalam teduh rahim Eungi – wanita yang sangat Maroo cintai. Pagi beranjak bersama musim semi yang mengalun lancar di penghujung bulan ini. Matahari memancarkan redup sinarnya lewat sempit celah jendela. Ia membuka matanya, menggeliat pelan lantas termangu memandangi sesosok wajah yang tengah terpejam dalam dekapannya.

Namanya Seo Eungi, seorang wanita gila yang masuk ke dalam hidupnya secara tak terduga beberapa tahun lalu. Wanita malang yang hidupnya pernah Ia hancurkan. Seseorang yang meski telah Ia usir berkali-kali, tetap akan kembali. Calon Ibu bagi anaknya kelak.

Maroo tersenyum tipis, lantas jemarinya membelai lembut pipi Eungi. Dipandanginya terus istri tercintanya yang masih terlelap itu.

Seo Eungi, jika di hari hujan saat itu kau mengatakan bahwa jatuh cinta kepadaku membuatmu menikmati bangun tidur, hidup dan bernapas untuk pertama kalinya. Maka, meski sangat terlambat aku ingin mengatakan hal yang sama hari ini. Mencintaimu membuatku merasa bahagia. Bertemu denganmu adalah sebuah anugerah bagiku. Kau membuatku ingin terus bernapas, hidup dan menua bersamamu. Terima kasih, Seo Eungi…

Aku bahagia, Tuhan membuatku mencintaimu….

 

Maroo memejamkan matanya dan mengecup khidmat kening Eungi. Tangannya bergerak ke bawah dan berhenti di atas perutnya. Maroo meletakkan tangannya disana. Berharap dapat merasakan pergerakan kecil yang mungkin saja akan terjadi, namun belum ada yang dapat Ia rasakan. Ia tahu, kandungan Eungi baru berusia 4,5 bulan dan masih perlu beberapa minggu lagi untuk merasakan keras tendangan bayinya di dalam sana.

Eungi menggeliat, belaian tangan Maroo rupanya membuatnya geli dan terbangun.

“Apa aku membangunkanmu?” tanya Maroo, sedikit merasa bersalah karena telah mengganggu tidur bidadari kesayangannya.

“Ya, kau mengusik tidurku Maroo.” Eungi pura-pura melotot.

“Benarkan?” Maroo menatap polos.

“Karena Kang Maroo sudah membangunkan Seo Eungi, maka dia harus bertanggung jawab!” seru Eungi.

“Jadi apa yang harus Kang Maroo lakukan? Mencium Seo Eungi? Memeluknya?” Jempol Maroo mengusap kening Eungi dengan penuh perhatian, mencoba merapikan beberapa helai rambut yang terjatuh di sana.

Eungi menggeleng, “Itu namanya bukan bertanggung jawab tapi mencari untung, Tuan Kang!” ledeknya. Lantas Ia meletakkan kedua tangannya di atas pipi Maroo yang sekenyal kulit bayi.

“Lalu?” Maroo mendekatkan wajahnya, bernapas seinci di atas puncak hidung Eungi. Manik mereka bersirobok dalam geming, saling mengunci satu sama lain.

Nice Guy "Another Ending" || Chaeki FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang