Ketiga belas

360 97 13
                                    

Siang itu, Dahyun lagi nungguin Eunbi di gazebo kampus karena katanya dia mau minta anter beli perlengkapan buat di kosan. Setelah selama ini memilih pulang-pergi rumah, mungkin baru kerasa kalau capeknya minta ampun dan minggu ini dia fix mau ngekos.

Sambil nunggu karena Eunbi nyari dulu helm punya dia yang sempet dipinjemin ke Seungkwan, Dahyun sibuk ngemil sambil nonton pake Wifi kampus yang sebenarnya bikin ngelus dada. Tapi ya lumayan sih kalau buat membunuh kebosanan.

Lagi fokus nih dia, tiba-tiba dateng cowok sambil senyum manis gitu dan duduk di sampingnya. Dahyun masih sibuk ngunyah, dia melemparkan tatapan tanya sama cowok itu.


"Temenin, yuk!" katanya—Donghyun sambil menaik-turunkan alis.

"Apaan sih minta anter ke gue mulu perasaan?" tanya Dahyun heran. "Hari ini gue mau nganter Eunbi, sibuk."

"Ya gitu emang kalau enggak aktif di kampus, dicari saat dibutuhkan," celetuk Donghyun nyaris mendapatkan cubitan dari Dahyun, untungnya cepet menghindar karena dia tahu gimana gedenya tenaga cewek ini.

"Udah ah, sana! Ganggu aja lo!" usir Dahyun sewot.

"Yeee, lagian yang minta temenin bukan gue," kata Donghyun mengambil Cheetos punya Dahyun tanpa dosa, "noh, temen gue!"


Dahyun menoleh ke arah yang Donghyun tunjukkan, seseorang yang sibuk menelpon tak jauh darinya membalas tatapan dia dan tersenyum sambil masih menyahuti lawan bicaranya. Wajah itu enggak asing, tapi Dahyun yakin betul bahwa ia tak kenal dengannya. Cuma kadang dia suka lihat, entah papasan atau gimana.

"Namanya Vernon. Btw, lo tahu 'kan rumahnya Pak Nichkhun? Dosen dari luar itu loh yang baru, lo pernah bilang ke gue kalian tetanggaan. Nah, dia disuruh Pak Nichkhun ke rumahnya hari ini," jelas Donghyun di sela-sela kunyahan hasil curiannya.

"Dibilangin ada acara sama Eunbi," sahut Dahyun males, "lo tahu rumah gue, 'kan? Anterin aja sama lo! Lagian gue enggak kenal sama dia—eh gila lo, entar kalau dia nyulik atau ngapa-ngapain gue gimana??" tanya Dahyun nunjuk Donghyun depan muka.

"Hari ini enggak harus sekarang, dan lagi pikiran lo jahat banget anjir, dia 'kan temen gue. Lo tahulah gue enggak bakal temenan sama orang yang aneh-aneh."

"Tapi elonya sendiri pernah ngerokok sama minum," ledek Dahyun meletin lidah.

"Ya 'kan itu dulu, pernah nyobain. Gue juga ada acara Hyun, dukung dikit kek, mau jadi nih sama temen lo." Dahyun awalnya masang raut aneh karena enggak paham, tapi pas digetok sekali sama Donghyun langsung auto melongo, dia menepuk-nepuk tangan cowok yang hanya bisa berteriak kesakitan itu, sementara tokoh utama kita ini malah memekik kesenengan.


Jadi, Donghyun emang lagi deket sama temen Dahyun yang namanya Umji—temen deket Eunbi malahan. Dia sering dicurhatin sama Donghyun, tapi ya enggak tahu perkembangannya sekarang kayak gimana soalnya Dahyun enggak begitu peduli juga. Eh, sekarang tahu-tahu katanya mau jadi.

Boleh juga nih cowok, gitu batin Dahyun.


"Kalo jadi harus PJ ya, PJ!!" bisik Dahyun greget sendiri.

"Iya iyaaa, terus itu urusan temen gue gimana??" tanya Donghyun menoleh karena Vernon deketin mereka sambil agak ragu gitu. Senyumnya juga kelihatan malu-malu, bikin Dahyun langsung jaim sambil bales senyumannya. "Kenalan dulu enggak, nih?"

"Vernon," kata Vernon menjulurkan tangan buat salaman. Dahyun menerimanya dan ngenalin diri juga sesingkat lawan bicaranya, "Donghyun udah ngomong soal gue yang mau minta tolong?"

TYPE O! DAHYUN SPECIAL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang