Dahyun baru saja keluar dari kamar dengan wajah yang lesu ketika Jihyo melintas sambil mengambil botol air putih beserta gelasnya. Tanpa bicara, tangan Jihyo langsung memeriksa suhu tubuhnya dan menghela napas.
"Belum turun panasnya?" tanya Jihyo yang diangguki lemas oleh Dahyun. "Udah minum obat, belum?"
"Siang ini belum," jawab Dahyun serak sambil pergi ke dapur. Jihyo bergegas menyimpan dulu minumannya ke depan dan kembali ke dapur sambil menawarkan untuk mengantarnya ke dokter. Tapi Dahyun bilang enggak apa-apa, dia cuman kecapean.
"Ya udah, makan dulu. Abis itu minum lagi obatnya—eh bentar, aku beliin dulu makanannya," kata Jihyo melengos. Dahyun belum sempat mencegah karena dia posisinya lagi minum air putih. Begitu ke luar, Jihyo menemukan beberapa temannya yang fokus mengerjakan tugas, "Guys mau nitip, enggak?"
"Ke mana?" tanya Luda bingung.
"Beli makan, temen gue sakit di dalem kasihan belum makan," jelas Jihyo memakai jaket.
"Siapa temen lo?" tanya Jungkook.
"Dahyun." Jungkook mengulum bibir sambil berpikir, kemudian dia meraih kunci motornya dan berdiri. "Kabur ya, lo?"
"Suuzon aja lo, nganter beli makan," kata Jungkook bikin yang lain heran. Tapi Jihyo enggak berpikir lama dan langsung menaiki motor Jungkook sambil mengarahkan ke mana mereka harus pergi. Jihyo sendiri hanya membeli beberapa camilan dan persediaan obat pusing untuk Dahyun, tentunya setelah membeli makanan berat sebelumnya.
Ketika mau pulang, Jungkook meminta Jihyo untuk ikut masuk ke kosan. Dari sinilah Jihyo curiga kalau Jungkook khawatir sama Dahyun karena terus nanyain keadaannya, dan sepanjang jalan Jihyo jadi sibuk ngeledekin.
Begitu sampai, Jihyo membuka pintu kamar dan mengatakan kalau dia akan menyiapkan makanannya, sementara Dahyun sedang merebah di kasur. Jungkook enggak berani masuk, dia cuman mengetuk pintu dan berdiri di sana.
"Ngapain, Kak?" tanya Dahyun menarik selimut sampai mata.
"Kenapa bisa sakit?" tanya Jungkook, alih-alih menjawab pertanyaan Dahyun barusan.
"Kecapean kayaknya," jawab Dahyun. Jungkook enggak bereaksi awalnya, tapi begitu Jihyo datang, Jungkook langsung merebut piring makanannya dan masuk dengan ditemani sang teman.
"Bangun dulu, terus makan." Dahyun melemparkan tatapan bingung sama Jungkook dan Jihyo, sementara perempuan itu hanya mengedikkan bahu karena memang perubahan Jungkook cukup drastis.
Dahyun enggak banyak bicara, dia langsung bangun dan menyuap nasi. Jungkook sendiri sibuk menuangkan air dalam botol dan sesekali menanyakan apa yang Dahyun rasakan, kemudian menyiapkan obat yang Jihyo beli tadi.
"Ini uangnya dari siapa dulu?" tanya Dahyun di sela-sela makan.
"Udah, enggak usah dipikirin. Makan dulu baru minum obat," kata Jungkook yang dikekehi oleh Jihyo di samping Dahyun, "lain kali jangan dipaksain. Kalau capek istirahat dulu aja."
Dahyun menatap Jungkook yang baru saja mengingatkannya dengan lembut, bingung sekaligus merasa tersentuh juga karenanya.
"Hm? Paham?" tanya Jungkook karena lawan bicaranya tak menyahut juga.
Akhirnya Dahyun mengangguk-angguk dan bergumam pelan, "Paham."
Type O!
Kedelapan, #O mudah kok mendapatkan hatinya; pertama, cukup berikan perhatian yang istimewa.
Bonus Jungkook nih, abis kelas langsung ke kosan di mana Jihyo dan sang gebetan tinggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
TYPE O! DAHYUN SPECIAL!!!
Fiksi Penggemar[SERI KEDUA DARI TYPE O!] Kim Dahyun, perempuan bergolongan darah O ini punya karakter yang bagaimana sih sebenarnya???