Kedua puluh tujuh

361 82 38
                                    

Dahyun menguap lebar, membuka gerbang kosan dengan lemas begitu turun dari ojol. Hari ini jadwal dia padat banget, dari mulai; kelas, ngerjain tugas, sampai nyari-nyari buku buat salah satu mata kuliah yang susahnya minta ampun. Enggak heran dia baru sampai kosan sekitar jam 8, itupun sebenarnya skip satu kegiatan saking capeknya.

Yep, kegiatan itu adalah bertemu Jungkook yang masih memelas minta maaf. Pacarnya dari tiga hari kemarin bilang ingin menjelaskan tentang Chaeyeon, tapi Dahyun tak mau dengar.


Pertama, bukannya dia lebay, tapi kenyataannya gadis itu sedang bertarung sama diri sendiri. Sudah tahu 'kan Dahyun cemburuan?

Nah, di sisi lain dia berusaha untuk tidak kekanak-kanakan. Jadinya kayak ... dia tahu kalau maksain diri buat dengerin Jungkook, jatuhnya bakal bete. Enggak baik.


Kedua, persoalan Hyunbin. Dia tahu lelaki itu enggak ada niatan buruk dengan cerita masa lalu pacarnya ke Dahyun, tapi ... setiap kalimat cowok itu masih terngiang di kepalanya. Seperti; Jungkook bucin banget sama Chaeyeon, dulu putusnya karena salah paham, masih kontakan kalau enggak salah. Like ... kenapa di antara banyak orang harus cerita ke dia?

Hyunbin ini polos atau gimana? Masa enggak ngerti perasaan Dahyun pas denger dia cerita?


Dahyun tak mau pas bertemu Jungkook jatuhnya malah sewot terus, nanti hubungan mereka memburuk. Dia ini kalau sudah emosional suka ngawur, baik secara omongan maupun tindakan.

Yah ... sepertinya pilihan untuk enggak ketemu udah lumayan tepat.






Meskipun sebenarnya Dahyun kangen banget sama Jungkook, dia juga enggak tega karena mengabaikan semua pesan serta teleponnya.



"Beb, udah makan belom?" tanya Jihyo mengintip dari ambang pintu kamar Dahyun yang terbuka. Begitu mendengar suara pintu, gadis kelahiran 1997 itu langsung ngecek siapa yang masuk kosan.


"Belom," jawab Dahyun menyimpan tas dan earphone-nya ke atas meja belajar.


"Makan, yok! Gue juga baru pulang," ajak Jihyo akhirnya masuk dan duduk di bibir kasur, "yang lain udah pada makan pas gue ajak."


"Enggak masak mi aja?" tanya Dahyun melepaskan cardigan-nya.


Jihyo mengerucutkan bibir dan memeluk salah satu boneka Dahyun. Katanya, "Mi muluuu, enggak sehat."


"Ya udah, ayok!"

Kebetulan Dahyun belum makan, dia cuma ngemil-ngemil selama berkegiatan. Tadinya udah siap mau masak mi instan karena capek buat nyari makan, tapi mendengar penuturan Jihyo bikin dia mikir-mikir juga.


Setelah bersiap seadanya, Dahyun dan Jihyo memutuskan untuk jalan ke salah satu tempat makan yang posisinya enggak terlalu jauh dari kosan. Kurang lebih kalau jalan kaki memakan waktu lima menit, yah lumayan untuk mereka yang lagi males masak. Makanannya pun enak dan murah.

Selama perjalanan, mereka membicarakan banyak hal. Seperti kegiatan kampus, gosip, sampai temen-temen kosan dengan segala tingkahnya. Jihyo juga nyinggung soal hubungan Dahyun sama Jungkook, yang gadis itu enggak sahuti banyak karena emang lagi males.

TYPE O! DAHYUN SPECIAL!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang