2. Dia?!

887 103 11
                                    

"Hei, apakah kalian telah mendengarkan lagu terbaru Alex? Kemarin aku datang ke konsernya, dan dia bahkan lebih hebat dari yang selama ini aku lihat di televisi"

"Ah, aku ingin mampir ke toko kue yang baru buka itu!"

"Uh....... Aku lelah sekali setelah piket..."

Semua suara ramai yang berada disekitarnya Alex dengarkan dengan seksama. Bibirnya sesekali tersenyum, saat Alex mendapati beberapa orang berwajah bahagia saat mereka keluar dari gerbang sekolah di waktu sekolah telah selesai. Rasanya, Alex juga ingin memakai seragam para anak muda itu. Alex masih berada di usia anak sekolahan, namun berkat homeschooling yang Galen jadwalkan untuknya, Alex tidak lagi bisa merasakan kehidupan sekolah yang seharusnya dirasakan oleh pemuda sepertinya. Galen melakukan semua itu untuk kebaikannya, Alex mengerti. Namun pemuda itu juga tidak bisa menahan sedikit perasaan irinya pada anak-anak seumurannya yang bisa bersekolah dengan bebas di luar sana.

Dengan pakaian serba tertutup dengan masker dan kacamata hitam, beberapa siswa menyempatkan diri untuk menatap aneh Alex yang berjongkok di trotoar yang berhadapan dengan sekolah menengah atas tersebut. Sudah ada sejam sejak dia yang berhasil kabur dengan sukses dan malah berakhir melamun disana. Seorang satpam sekolah baru saja hendak menghampirinya, saat titik-titik air hujan mulai turun ke muka bumi.

Guyuran hujan yang tidak seberapa itu sukses membuat tubuh Alex kaku seketika. Tubuhnya perlahan bergetar, saat dengan cepat dia bangkit dari posisi jongkoknya.

Padahal sebelum keluar, Alex sudah memastikan berkali-kali bahwa cuaca seharusnya cerah hari ini. Alex bahkan sampai mencari ramalan cuaca di beberapa situs berbeda. Tapi sepertinya hujan tetap akan turun, dimana pun dia pergi tanpa Galen di sampingnya.

"HEI, JANGAN KABUR!"

Suara panggilan dua orang satpam yang memanggilnya tidak lagi Alex hiraukan. Nafasnya mulai memendek, saat kakinya melangkah cepat untuk kembali ke rumahnya selama ini.

"Paman dan Bibi ingin menebus kesalahan mereka yang tidak bisa selalu bersamamu dengan jalan-jalan kali ini Alex. Um, bagaimana jika kalian ke kebun binatang? Kau selalu ingin melihat hewan-hewan yang kau lihat di televisi secara langsung bukan?"

"Aku ingin........... Ke kebun binatang....."

"Kebun binatang? Baiklah, Bibi akan meminta Paman untuk bersiap. Kita akan ke kebun binatang oke?"

Tubuhnya semakin gemetar tidak terkendali saat ingatan masa lalu mulai memenuhi pikirannya. Alex mulai kehilangan arah, saat kakinya tanpa peduli mulai menyebrangi jalanan kota yang ramai.

Ckit

Alex terdiam saat sebuah mobil mewah tiba-tiba saja berhenti dengan paksa di samping tubuhnya. Remaja itu tidak sadar selama ini, bahwa dia baru saja menyebrangi jalan saat tanda menyebrang masih lah merah. Bukannya menyingkir, Alex malah bergerak menghampiri mobil mewah tersebut. Sampai seorang pria rapi keluar dari mobil tersebut dengan payung di slaah satu tangannya.

"Kau gila ya?! Kenapa tidak juga menyingkir? Kau menghalangi jalan kami dasar aneh!"

Dengan segenap harapan, Alex malah menatap pria yang tengah marah padanya tersebut. Wajahnya merah, saat dia memegang tangan pria tersebut dengan harapan besar.

Angelic Voice [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang