8. Makan Malam Bersama

475 76 10
                                    

"Dan....... Selesai! Terimakasih atas kerja kerasmu Alex"

Alex menghembuskan nafas lega saat perekaman lagu terbarunya akhirnya selesai dengan mulus. Setelah berjam-jam berdiskusi, akhirnya mereka mendapatkan lagu yang benar-benar Alex bayangkan saat membuatnya. Semua tim tersenyum lega, karena pekerjaan mereka untuk hari ini akhirnya selesai juga.

"Nah Alex, pekerjaanmu telah selesai untuk hari ini. Ayo pulang, Bos sudah menunggumu di ruang tunggu"

Bian, manager pribadi Alex segera mendekat ketika dia merasa Alex telah selesai dengan urusannya saat ini. Mendengar arahan Bian, Alex juga mengangguk mengerti. Dia tidak bisa membuat orang sesibuk sepupunya menunggu terlalu lama, karena Alex yakin Galen masih memiliki banyak urusan setelah ini.

"Ayo Kak Bian. Semuanya, terimakasih ya untuk hari ini" Ujar Alex sopan. Melihat kesopanan Alex, para staf yang sedang bekerja menyempatkan diri untuk membalas ucapan pemuda itu. Bagaimanapun Alex adalah harta langka, yang memiliki segalanya namun tetap mempertahankan kesopanannya pada siapapun.

"Bos, kami akan turun ke lantai bawah sekarang"

Saat mereka berjalan memasuki lift, Bian menyempatkan dirinya untuk menelfon Galen yang menunggu di ruangan lain. "Aku akan menemui kalian di lobby" Balas pria itu dari sisi lain panggilan. Perjalanan lift mereka terasa singkat, saat dalam beberapa detik mereka akhirnya tiba di lantai dasar gedung perekaman tersebut.

"Maaf membuatmu menunggu Kak"

Di bangku lobby, telah duduk Galen yang ditemani oleh tangan kanannya kini. Bian menunduk kecil pada bosnya, lalu tersenyum kecil pada kakak laki-lakinya yang tengah berdiri di belakang Galen saat ini. Alex yang berada di belakang Bian segera mendekati Galen, yang dihadiahi usapan lembut di kepala oleh pria itu.

"Kau lelah bukan? Apa kau sudah makan siang Lex?" Tanya Galen perhatian. Alex dengan jujur menggeleng, dia bersikeras untuk menyelesaikan perekaman lagunya hari ini tadi sampai tanpa sadar mereka melewatkan makan siang.

Selesai mendapat jawaban dari Alex, Galen menghela nafas panjang. Dia sudah menduga hal ini, bahkan Bian yang bertugas sebagai manager Alex tidak akan bisa membujuk remaja itu jika Alex telah menetapkan pilihannya.

"Ini memang sudah melewati waktu makan siangmu, namun aku ingin membawamu makan di restoran terlebih dahulu sebelum mengantarmu pulang hari ini. Apa kau keberatan Alex?" Tanya Galen lagi. Alex kembali menggeleng, "Tidak Kak. Kakak juga pasti belum makan kan? Kak Dion, Kak Bian juga belum makan siang hari ini" Balas Alex. Kali ini Galen mengangguk, dia bangkit dan berjalan diikuti oleh Dion dan Bian yang mengekor di belakang mereka.

"Kalau begitu, ayo kita datangi restoran favoritku hari ini" Ujar Galen memberitahu.

*****

"Kau makan seperti tidak bertemu makanan selama satu tahun Ben"

Ben mendengus saat kalimat pertama yang dikeluarkan bosnya setelah mereka selesai makan adalah kalimat penghinaan. Ben menghapus sisa makanan di bibirnya dengan cepat, sebelum membalas komentar pedas yang Verron berikan sebelumnya.

"Menghadapi orang yang menyebalkan membuatku lapar Bos. Aku benar-benar sebal padanya tadi, bagaimana bisa dia merendahkan Bos yang derajatnya lebih tinggi daripada cecunguk macam dia?!"

Verron hanya diam saat dia mendengarkan protesan yang dibuat oleh Ben. Gelang wine di tangannya dia mainkan, ketika tatapan dinginnya menyapu gerakan benda cair yang berputar di gelasnya.

"Aku yang menghadapinya Ben. Kau tahu benar siapa yang seharusnya lebih kesal padanya tadi. Tapi kau juga jelas tahu kita tetap harus melakukannya, demi tercapainya tujuanku kali ini"

Angelic Voice [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang