with you

3.2K 283 6
                                    

Setelah Jennie membersihkan badannya ia berjalan keluar kamar. Ia melirik Limario yang sedang menonton televisi.

"Kamu mandi sana" Jennie berucap setelah ia duduk di samping Limario.

Limario melirik kesamping sebentar lalu kembali menatap televisi, "gak bawa ganti" balasnya.

"Pake punya ayah dulu gapapa" timpal Jennie lalu menyandarkan kepalanya di bahu lebar Limario.

"Hm, terus dalemannya gimana?"

"Pake lagi lha"

"Masa di pake lagi"

"Kalau ga mau ya ga usah pake", Limario mendengus mendengar jawaban Jennie, masa harus pake daleman yang tadi pagi?, tapi harus gimana lagi,lelaki itu kemudian berdiri membuat Jennie kaget.

"Yaudah kakak siapin baju ganti aku ya, aku mau mandi" Limairo lirik sebentar Jennie lalu melangkah menjauh, Jennie tersenyum.

.
.
.

"Bajunya agak gede" Limario berjalan keluar dari kamar mandi dengan baju kebesaran milik ayah Jennie.

Jennie menoleh lalu tertawa kecil, "anggep aja pake baju oversize"…

Limario hanya berdehem, lalu menghampiri Jennie. Ia merebahkan kepalanya di atas paha Jennie, memandangi gadisnya dari bawah.

Jennie menatap Limario yang berada di pangkuannya lalu tersenyum, tangannya terulur merapihkan helaian rambut lelaki itu.

Limario menggenggam tangan Jennie yang berada di kepalanya, lalu menciumnya berkali-kali.

"Ngapain kamu tuh" Jennie berucap sambir terkekeh melihat kelakuan aneh lelakinya.

"Nyiumin tangan kakak lha",

"Udah ahh, ayo ke minimarket, keburu malem" ujar Jennie, Limario mengangguk lalu bangkit berjalan mengikuti Jennie dari belakang.

.

Jennie mengambil keranjang kecil lalu mulai memilih bahan makanan apa saja yang ingin ia beli. Tak lupa membeli beberapa cemilan untuknya dan kekasihnya.

Setelah selesai memilih, lalu menuju kasir. saat nominal total di sebutkan, Jennie membuka dompetnya, Limario melirik lalu memberikan kartunya ke kasir.

"Eh" seketika Jennie kaget. Baru saja ia ingin bayar.

Limario lirik Jennie sebentar,
"Simpen" Jennie mengangguk. Lalu mengapit kembali dompetnya di ketiaknya.

.
.
.

"Taruh mana?" Tanya Limario seketika memasuki rumah Jennie,

"Taruh meja dapur, nanti biar aku yang rapihin", Limario menangguk, lalu meletakkan dua tas kresek di meja dapur.

Jennie membersihkan tangannya  lalu mulai membuka tas belanja untuk ia rapihkan.

"Masak apa ya enaknya?" Jennie bertanya, ia mendongak menatap Limario yang masih berada di depannya,

Lelaki itu membalas menatap Jennie, "terserah kakak, semua masakan kakak, aku suka hehehe", Limario menjawab dengan sedikit kekehan.

"Dasar" oceh Jennie. Limario hanya tersenyum.

"Sop ayam aja ya?, Malem-malem enaknya yang berkuah terus anget" Jennie berucap seraya memasukan bebarapa bahan kedalam kulkas.

"Iya gapapa, nanti kalau kurang anget aku peluk deh" timpal Limario, Jennie menoleh lalu terkekeh.

"Ck dasar",

Jennie sempat berpikir, kenapa bisa ia mencintai lelaki yang lebih muda darinya, padahal ia mendambakan lelaki yang lebih tua darinya atau sebaya paling tidak, namun kedewasaan seseorang tidak dihitung dari umur bukan?,

Love In School - JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang