3 tahun kemudian
Yiren berjalan ke dapur mengambil air dan menelan beberapa pil
"Apa yang kau lakukan? Kau meminumnya?" Yiren cukup tersentak mendengar suara renjun. Jujur, ada sedikit ketakutan dalam hatinya saat ini.
Yiren takut renjun akan marah dengannya saat tau ia meminum pil tersebut karena ia juga tau, renjun sering mengeluh mengharapkan adik untuk yebin. Ya, sudah lama yiren mengkonsumsi pil kontrasepsi setelah bercinta dengan renjun baik itu waktu suburnya ataupun tidak, hal itu ia lakukan hanya untuk berjaga-jaga.
"Eoh, mianhae~ aku belum siap memilikinya lagi, tidak sampai kau memiliki banyak waktu untuk kami" Jawab yiren setelah mengumpulkan seluruh keberaniannya
"Aku tau aku salah, kau boleh memarahiku" Lanjut yiren yang menundukkan kepalanya sedari tadi.
Renjun menarik tubuh yiren dalam dekapannya "sepertinya yebin sudah cukup" Yiren tau perkataan suaminya barusan adalah kebohongan.
"Mianhae hiks~"
"Appa??!!" Kaget yebin saat melihat renjun di depan eommanya
"Appa neomu bogoshipeo~" Yebin berlari ke arahnya
"Nado bogoshipeo"
"Kapan appa pulang?"
"Semalem, kau tidurnya sangat nyenyak jadi appa tak tega membangunkanmu. Mian"
"Yebin pingen setiap pagi bisa melihat appa seperti ini"
.
.
."Kau masih memikirkannya?" Renjun sedikit kaget saat merasa sepasang tangan melingkar di perutnya
"Mian, seharusnya aku berbicara terlebih dahulu padamu" Yiren semakin merasa bersalah saat tak menerima tanggapan dari lawan bicaranya
"Ayo tidur, ini sudah malam" Renjun melepas tangan yiren dan berlalu begitu saja
Yiren berhasil menggapai tangan renjun
"Aku capek hari ini, besok masih ada pemotretan" Yiren dengan berat hati melepas tangan renjun. Ia menangis sejadi-jadinya
***
Seorang laki-laki sedang mengatur pertemuan spesial disebuah restoran. Ia seperti merencanakan sesuatu pada bartender disana. Setelah selesai ia merogoh ponselnya mencoba menghubungi seseorang melalui ponselnya
Ddddrrrrtttt
"Yeoboseyo"
"Baby~ naya, hyunie"
"Mwoya~ kau sulit sekali dihubungi, aku sangat khawatir tau!"
"Mian, jangan marah dong~"
"Aku ada kabar baik"
"Mwo?"
"Na junggug itda (aku ada di China)"
"Really??! Apa kau ada konser di sini? Tapi kenapa aku tak mendengar berita itu"
"Memang gak ada konser, aku kesini kan mau menemuimu"
"Jeongmal? Kau tidak sedang mengerjaiku kan?"
"Kalau tak percaya kau boleh menemuiku di restoran tempat aku menunggumu dulu saat pertama kali kita bertemu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] Cerita ini hanya sebuah fiksi. Baper ditanggung penumpang. Banyak typo bertebaran. Selamat membaca~