#DHR15

1.7K 137 4
                                    

Renjun membuka matanya saat sinar matahari berhasil mengganggu tidurnya, kepalanya sangat pusing akibat alkoholnya tadi malam

"Yiren" Ia kaget melihat yiren yang terbaring disebelahnya tanpa sehelai benang pun, hanya tertutup oleh selimut yang ada noda darahnya di sana. Itupun sama seperti keadaannya sendiri

"Aishh!! Kenapa kau sangat tidak bisa mengendalikan dirimu sih huang renjun!" Ia merutuki dirinya sendiri

"Kenapa aku selalu seperti ini sih saat dibawah pengaruh alkohol!" Ya, dia tak mengingat kejadian apapun yang terjadi saat ia mabuk, dan dia juga tak bisa mengendalikan dirinya sendiri. Ia selalu berbicara apa adanya dan melakukan semua hal tanpa dia sadari

"Mianhae~" Batin renjun, di matanya terpancarkan rasa bersalahnya karena telah merenggut keperawanan yiren.

Renjun mencoba bangun dari tempat itu perlahan dan mulai memasuki kamar mandi

"Syukurlah dia belum bangun" Renjun keluar dari kamar dan pergi ke luar untuk menenangkan dirinya sekaligus mencari udara segar dipagi hari.

***

"Aishh!! Bagaimana aku menghadapi dia" Teriak renjun dipinggir pantai

"Paboya!! Kenapa kau lakukan itu!!" Renjun merutuki dirinya sendiri

"Apa yang harus ku katakan padanya? Apa aku harus minta maaf? Arrrggghhhh!!!" Ia menendang genangan air disana

"Okey renjun ah, setidaknya kau harus pulang dan jelaskan, jangan jadi orang pengecut, okey!"

"Tapi apa yang harus ku katakan"

"Mianhae, aku tak sengaja. Argghhh apa aku sebodoh itu, apa aku akan mengatakan alasan konyol ini?!" Ia sudah seperti orang gila dari tadi

"Okey aku harus menyelesaikan ini, kau bukanlah pengecut renjun" Ia memutuskan untuk kembali ke penginapannya

Ia tak menemui siapapun saat masuk ke penginapan

"Apa mungkin dia belum bangun? Atau jangan-jangan dia menangis sedari tadi?" Pikirnya. Ia memikirkan banyak hal sebelum mengetuk pintu kamar

Tok tok tok

Tak ada balasan dari dalam

"Apa dia marah?"

Tok tok tok

Karena tak lagi mendapat balasan akhirnya dia langsung masuk ke kamar

"Tidak di kunci" Batinnya

"Kemana dia? Apa dia pulang ke hangzhou?" Pikirnya, ia membuka lemari

"Bajunya semua masih ada, lantas kemana perginya? Apa dikamar mandi?" Tiba-tiba langkahnya terhenti dengan deringan ponselnya, ia segera mengecek ponsel yang sedari pagi ia tinggalkan di nakas samping ranjangnya

+1XXXXXX
Anyeong renjun ah~
How are you?
Oraemanieyo *(lama tak bertemu)
Kau belum melupakanku kan?😉

"MALDU ANDWE!!" ia segera berlari ke kamar mandi namun masih tak menemukan keberadaan yiren

*NB :
Maldu andwe ➡ tidak mungkin
Eodiseo ➡ menanyakan keberadaan (dimana)

"YIREN EODISEO?" teriak renjun, ia mengelilingi rumah sambil mencoba menghubungi ponselnya yiren, namun ponsel tersebut tergeletak di atas meja makan.

Dijodohin - Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang