"Oppa makanlah dulu" Kata yiren saat ia masih melihat renjun berkutat dengan laptop dan smartphone nya
"Hmm.. kau duluan saja, aku masih sibuk" Jawab renjun singkat
Tok tok tok
Yiren mendengar ketokan pintu tapi renjun sepertinya tak mendengarnya karena terlalu fokus. Akhirnya ia berjalan keluar untuk membukakan pintu.
"Cari siapa? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya yiren saat membuka pintu
"Ingin mencarimu gadis manis" Kata orang itu, yiren takut dan berusaha menutup pintunya lagi tapi orang itu sudah berhasil menyayatkan pisau di lengan yiren dan langsung kabur dari sana tanpa meninggalkan jejak apapun
"Aaaawww" Pekik yiren saat merasa sakit di lengannya karena sayatan tadi
Renjun langsung berlari cepat ke sumber suara itu
"Yiren!!"
"Siapa yang melakukan semua ini! Aish!!" Ucapnya frustasi dan terus menahan darah yang terus bercucuran sedari tadi
"Yak!! Bukankah sudah ku bilang! Jangan bukakan pintu untuk siapapun!" Omel renjun sambil membersihkan luka yiren di dalam rumah
"Mian..." Kata yiren lirih
Renjun sudah selesai mengobati luka yiren
"Sekarang makanlah, besok akan ku bantu mengganti perbannya" Kata renjun
"Oppa~ jangan beritahu kejadian ini pada siapapun, ku mohon" Pinta yiren lirih
"Baiklah, ayo cepat makan dan istirahat"
Yiren kini sedang termenung di dalam kamar sendirian, ia masih shock, ia terus memandangi lukanya yang sudah ditutup perban dan sibuk memikirkan hal-hal buruk. Sedangkan renjun masih membersihkan darah yiren yang berceceran tadi.
"Yiren.." Panggil renjun saat membuka pintu kamar, tapi yiren masih termenung dalam pikirannya
"Kasian anak itu" Gumam renjun pelan dan menghapiri yiren
Yiren langsung menghindar saat renjun menyentuh pundaknya dari belakang. Raut wajahnya seperti orang ketakutan
"Mian oppa~ ku kira siapa tadi" Kata yiren sambil menunduk
"Sudahlah, istirahat, ini sudah larut malam, jangan terus melamun"
Yiren langsung membaringkan tubuhnya di sisi kasur, ia masih tak fokus, kejadian di bandara dan tadi terus berputar di otaknya
Renjun langsung menarik badan yiren dan menuntunnya untuk menenggelamkan wajah yiren di dadanya
"Tidurlah, jangan fikirkan apapun" Kata renjun sambil mengusap surai yiren
"Ternyata tidak seburuk itu. Aku sedikit bersyukur, setidaknya dengan kejadian ini aku bisa merasakan sikap hangat dan perhatian dari injun oppa" Batin yiren
Renjun terus meremas ponselnya dan memandangi pesan yang tadi ia terima dari nomor yang tak di kenal
+86xxxxxxx
The game has just begun.... kendorkan dulu otot-ototmu, jangan terlalu tegang ㅋㅋㅋㅋIa pun meletakkan ponselnya dan menyusul yiren yang sudah terlelap dalam tidurnya.
Pagi hari orang tua renjun baru balik ke rumah, mereka sengaja meninggalkan yiren dan renjun agar memiliki waktu berdua.
Senyum Ny. Huang merekah saat memasuki kamar putranya. Walaupun tak sesuai harapannya tapi ia cukup bahagian yiren tidur di pelukan renjun.
"Mungkin mereka terlalu kecapekan jadi tak sempat melakukan first night" Kata Tn. Huang yang entah sejak kapan berada dibelakang istrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin - Huang Renjun
Fanfiction[COMPLETED] Cerita ini hanya sebuah fiksi. Baper ditanggung penumpang. Banyak typo bertebaran. Selamat membaca~