#DHR17

1.4K 117 5
                                    

Sitttttt braaaakkk

Yiren memejamkan matanya erat, guanlin menginjak remnya dalam-dalam, begitu juga dengan renjun. Sebuah mobil di depan mereka mengalami kecelakaan, mobil itu terlempar ke dalam jurang.

Renjun mengambil kesempatan ini, ia turun dari mobilnya dan langsung menarik guanlin dan memukulinya

Buuggg

"Ini balasan karena kau membawa kabur istri orang"

"Hei, istrimu sendiri yang mengajak ku bertemu" Kata guanlin tersenyum remeh sambil memegang pipi kirinya

Bugggg

"Ini untuk pukulanmu pada istriku" Renjun memukul pipi kiri guanlin untuk ke dua kalinya

"Dan ini karena kau telah menganggu ku selama ini"

Buggghhh

Renjun memukul perut guanlin, sedangkan guanlin hanya tersenyum kecut tanpa niat untuk membalas pukulan renjun

Renjun membuka pintu mobil guanlin dan menarik yiren

"Masuk" Kata renjun dingin

Tak ada suara apapun dalam mobil itu, mereka memilih untuk diam, tak ada yang mau memulai pembicaraan. Renjun melajukan kecepatannya sangat tinggi, yiren hanya tertunduk sedari tadi, ia tak berani menatap renjun sedikit pun.

Sittttt

"Masuk kedalam rumah" Suruh renjun ketus

"Mian" Ucap yiren lirih disela tetesan air matanya

Renjun mengabaikannya dan langsung masuk ke dalam rumah, yiren menumpahkan semua air matanya dalam mobil sebelum mengikuti renjun masuk kedalam rumah

"Mau kemana? Duduklah" Perintah renjun masih dengan nada dingin, yiren hanya menurut, ia tak mau semakin memperburuk suasana hati suaminya itu.

Renjun menghampiri yiren sambil membawa kotak obat, ia berlutut di lantai dan memegang dagu yiren untuk melihat lukanya

Yiren langsung menahan tangan renjun, saat renjun ingin mengobati luka di sudut bibirnya

"Tak perlu di obati, biarkan saja seperti ini"

"Diamlah, tak udah banyak bicara" Renjun menepis tangan yiren yang menahannya

"Luka ini memang seharusnya ada di sini" Sahut yiren cepat sebelum renjun mengobati luka itu

"Kau tak perlu repot mengobatinya" Yiren kembali meneteskan air matanya tanpa suara

Yiren bangkit dari sofa dan pergi dari sana

"Wae? Kenapa luka itu harus ada disana?" Teriak renjun tapi yiren tetap mengabaikan nya, ia masih terus melangkah menuju kamarnya tanpa niat menoleh maupun menjawabnya

"Apa dia mencium mu?" Langkah yiren terhenti saat mendengar kalimat terakhir yang renjun ucapkan

"Mian" Hanya itu kata yang bisa dia ucapkan. Renjun mengepalkan tangannya

"Mian, seharusnya aku tak menemuinya"

"Ku kira dia mungkin memukul atau membunuhku, aku tak tau jika dia akan melakukan hal itu, mian~" Kata yiren melemah

"Ani, kau tak perlu memaafkanku, kau hanya perlu memarahiku saja, bahkan kau boleh menghukumku" Kata yiren yang masih membelakangi renjun, ia benar-benar tak berani menatap laki-laki itu karena kesalahan yang ia perbuat

"Masuklah kamar, berkemas. Kita akan balik ke seoul besok pagi" Yiren menahan isakannya, ia segera memasuki kamar seperti perintah renjun barusan

Renjun menjatuhkan badamnya ke sofa dan memejamkan matanya untuk meredam amarahnya

Dijodohin - Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang