[6]

4.9K 235 9
                                    

HAPPY READING!

--mphphhh.." vino langsung menyerang bibir adel dengan semangat, mengisap kuat serta menggigit bibir adel. merasa tak ada balasan vino melepas ciuman tersebut

plak!

adel menampar kuat pipi vino dan kini airmata vino mengalir

HEI! APA INI?! hanya karna di tampar seorang adel ia menangis? bahkan ratusan orang pernah bertanding taekwondo meninju nya hingga bertaruh nyawa tapi ini..

"lo mau gue mati? lo mau nafas gue habis hah?! lo mau karna ciuman ganas lo itu gue mati konyol?!!" omel adel membangkitkan badan nya dari kasur, mata nya menatap vino melayangkan tatapan maut yang tidak ia sadari

"JAWAB!" bentak adel membuat sentakan bagi tubuh keduanya karena terkaget

"hiks ga hiks hiks ga, vino suka bibir adel aja hiks.. vino ga mau adel mati kan vino sayang adel tapi hiks kenapa adel tampar vino kuat, maaf vino nakal" vano meremas kaos hitam nya ikutan menunduk di hadapan adel mengikuti vino yang sebenarnya salah.

mereka berdua kayak anak sd di marahin guru nya karena berantem

back.

adel yang mulai sadar pun meminta maaf "a-ad-adel minta maaf, adel cuma--"

"--cuma-cuma adel alesan vino ga mau denger vino ngantuk." lanjut vino ngambek dengan berbaring begitu saja membelakangi adel yang menatapnya merasa bersalah, vano mempoutkan bibir nya lalu tidur di pinggir ranjang hingga menyisakan tengah-tengah yang harus nya adel tempati

ya, mereka berharap adel membalikkan badan mereka, memeluk mereka dan mengucapkan kata-kata maaf agar mereka luluh tapi sekarang perasaan adel lain

adel nangis memasuki kamar mandi, memandangi tangan nya yang berbekas di depan cermin dan bekas itu tamparan pada vino, ia tak terfikir jika di kasari oleh orang-orang tertentu akan lemah seperti bocah 3 tahun,

"adel lo kok bego sihh.. vino maafin adel, adel reflek. ok gue orang yang ga tau diri. sip gue pulang" putus adel keluar dari kamar mandi, membawa tas dan hp nya lalu pergi keluar daei kamar.

sungguh ia merasa tak tahu diri sekali sekarang

sementara twins mendecih pelan menatap adel yang pergi begitu saja tanpa memandang ke arah mereka hanya membawa tas sekolah

'keluarkan doggy di setiap penjuru rumah' perintah vano di HT

meanwhile

"vinoo.. vano hiks hiks adel takut hiks vinoooo!!!"

hap!

dengan satu hentakan kaki seseorang, ke8 anjing putih itu berlari kencang pergi dari hadapan mereka. saat adel membalikkan badan adel langsung melompat ke pelukan vino gendongan ala koala.

"rasain. adel mau lari dari kita, kita akan cari adel dimanapun sampai di pelosok-pelosok pun bakal kita cari." vano tersenyum miring membuat adel ngeri sendiri

"adel takut no.." adu adel mempererat pelukan nya pada vino dan tangan satu nya lagi menarik kaos vano dengan kondisi gemetar pastinya

"ada twins kok yah jangan takut sayang" adel mengangguk saja walau ia sama sekali tak bisa di hadapan kan bahkan sama anak anjing kecil, sekalipun

"hm?" tanya vino mengusap pucuk kepala adel saat merasa ceruk leher nya basah, baru ia sadar adel kembali menangis

"takut, adel takut anjing adel takut hiks ad--" belum selesai mengucapkan kata-kata nya kini adel tak sadarkan diri di gendongan vino

my twins baby! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang