HAPPY READING!
adel berdiri di hadapan vino yang duduk sambil menunduk, kaget nya lagi vino mendongak dengan wajah sedih nya, mata sembab dan airmata lentik itu basah, bibir merah tebal yang bergetar membuat adel menahan tawa
"sayangg.. jangan nangis adel ga suka.." ujar adel menghapus airmata vino "sini peluk" vino langsung membusungkan badan nya memeluk leher adel, masih dengan tangisan dan raungan itu terus-menerus
"stt.." dengan tulus adel menyatukan bibir nya dan bibir indah milik vino, melumat dan menikmati bibir vino habis-habisan hingga vino diam namun tak membalas ciuman itu, ia lebih memilih menikmati dan mempererat pelukan nya pada pinggang ramping adel.
tak beberapa lama pun ciuman itu terlepas karena vino yang kehabisan nafas.
"maaf vino childish"
"it's okay tapi lain kali tanya adel, jangan buat adel merasa bersalah ya sayang,"
"iya.. love you!"
adel tertawa kecil tanpa niat membalas ucapan vino
"kok masih nangis?" tanya adel bingung
"udah biarin aja del biar dia puasin nangis, malu dia sama kamu" celetuk vano menatap vino sinis.
"utututu cayanggg malu kenapa sih" gelak adel
"del" cicit vino
"ya baby bos?"
"nen"
"untuk apa nen?"
"susu.."
"yaudah tunggu adel buatin"
belum adel melangkah, vino langsung menarik pinggang adel hingga terjatuh dan sekarang posisi nya vino menindih adel.
dengan haus yang menggebu-gebu, vino merobek piyama yang tadinya adel pakai dan secepat kilat vino melahap gumpalan daging beserta puting pink yang indah itu.
bra? oh adel tak memakai bra jika sedang di mansion karna vino dan vano tak mengizinkan agar lebih cepat jika ingin nganu haha.. sama hal nya dengan viona
"hihi gagal terus aku godain kamu" kikik adel mengusap pipi vino yang kembang kempis "pacar siapa sih hm"
"adel" dengan nada malu-malu vino mengakui nya, adel yang kelewat gemas pun menduduk kan diri nya lalu menarik vino ke pangkuan nya hingga badan mereka terhimpit sempurna dalam posisi duduk.
"hm,"
"pacar adel ih nanya mulu.."
"emang vino sayang adel?"
"BANGET!"
"cium dong kalo sayang"
pipi vino menimbulkan semburat merah seperti tomat
"gemes ih pipi nya merahh.. biasa juga nyosor"
"beda itu, adel aja yang cium"
"ga mau. emang nya adel sayang vino? adel sayang nya leo aja" goda adel, sekarang vino menduduk dengan bahu bergetar nya "adel sayang leo, sayang vano juga. vino ga masuk list nya adel"
"jahat hiks ga mungkin hiks.. adel sayang vino pasti hiks. HUWAAAA" vino bangkit berdiri dari pangkuan adel, menendang meja kaca bulat di depan nya hingga hancur berkeping-keping
CTASS!!
PRANG!
menyikut kasar satu-satu makanan di depan nya, menjambak-jambak dan menggigit taplak meja, menendang seluruh sisi sofa hingga posisi nya tak beraturan. vano, viona, maid, supir, tukang kebun dan lain-lain nya datang langsung meneriaki vino agar menenangkan vino karena jelas mereka tak berani mendekat karena di kelilingi oleh pecahan kaca
sedangkan adel spot jantung di tempat nya, air mata mengucur jatuh begitu saja di pipi nya dengan sangat deras, tak berani mendekat bahkan memanggil vino
di tambah sekarang vino berlari ke arah pecahan kaca tersebut, mengambil salah satu beling itu dengan niat menancap kan benda tersebut ke nadi nya dengan ancaman
kejadian tersebut tak di sangka oleh adel, sebegitu nya kah vino cemburu dengan candaan dan godaan adel?
adel tak habis pikir
"adel bilang sayang vino atau lihat jasad vino di depan ini" ujar vino bergetar
"jangan ada yang menelfon RSJ, jangan ada yang mendekat, semua kembali bekerja atau kalian di pecat" ujar vano mengancam
adel tersenyum pedih bangkit dari tempat nya "seberharga apasih adel sampai vino nekat?" ia berjongkok 2m berjarak dari hadapan vino masih dengan senyum penuh arti itu
"a-adel hidup vino.." ujar vino semakin menangis histeris
adel membalas "begitu juga adel. vino segala nya buat adel, hadir nya vino buat hari-hari adel indah, ad--"
"KENAPA TADI ADEL BILANG CUMA SAYANG BINATANG ITU SAMA VANO?! KENAPA VINO GA DI SEBUT!!! KENAPA?!"
"apa yang buat vino sensitif? setiap hari adel cium, gendong, kelonin, mandiin sampai vano putusin cari pacar demi vino karena cemburu? kurang apalagi bukti sayang nya adel? kurang banyak kata sayang dan cinta itu keluar dari mulut adel? adel sayang vino melebihi apapun. kurang?"
vino melempar pecahan tersebut, dengan berderai air mata ia menerjang tubuh adel hingga terjungkal ke lantai, menciumi seluruh wajah dan menangis sepuas-puasnya disana
tiba-tiba tangisan itu berhenti di gantikan sebuah senyuman jahil lebih tepat nya smirk saat mendengar,
"MAMI, MOMMY DAN DADDY MEMUTUSKAN MENIKAH KAN ADEL DAN VINO LUSA. TAK ADA BANTAHAN DARI SIAPAPUN."
END!
oke guys mon maap vira tamatin cerita ini karna udah ga ada inspirasi dari otak atau darimanapun jadi skali lagi vira minta maaf ya karna udah namatin cepet banget, part nya sedikit.
thankyou yang udah dukung terus, yang ga siders, makasih pokonya. woof yuuu all!!🥰🥰💓💓💓
bye!
~viraViona Adijaya as Yein Lovelyz
KAMU SEDANG MEMBACA
my twins baby! [COMPLETED]
Teen Fiction[ WAJIB FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] JJK a.k.a Jeon Jungkook "𝐚𝐝𝐞𝐥 𝐠𝐚 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐯𝐢𝐧𝐨 𝐡𝐢𝐤𝐬,," "𝐀𝐃𝐄𝐋!! 𝐌𝐀𝐌𝐀𝐌!" "𝐩𝐮𝐤 𝐩𝐮𝐤 𝐛𝐢𝐚𝐫 𝐛𝐨𝐛𝐨𝐤" "𝐝𝐞𝐥, 𝐧𝐞𝐧 𝐛𝐨𝐥𝐞𝐡?" "𝐇𝐔𝐖𝐄𝐄𝐄 𝐊𝐄𝐍𝐀𝐏𝐀 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐁𝐄𝐒𝐀𝐑...