#6|Memar.

259 14 0
                                    

~AUTHOR POV~

THASYA Menatap ngengaman tangan Mark.Jarinya tenggelam begitu saja,merasa diperhatikan pemuda berambut cokelat muda itu menatapnya lalu tersenyum manis.
"Kenapa?"
"Kita mau kemana?"
"Tentu saja pulang,tapi mungkin mampir dulu di kafe.Kau lapar?"
Si bocah mengerucutkan bibirnya bingung,lalu sedetik kemudian ia hanya mengangguk membenarkan sebuah fakta jika perutnya keroncongan sekarang.

Keduanya menunggu bus seperti biasa,masih berpengangan tangan.
Kenapa ajuhssi tidak menjemputku pulang sekolah? Dia lupa karena banyak pekerjaan?.
Bibir tipis itu masih mengerucut kesal,Mark mengigit pipi dalamnya.Astaga aku hampir gila jika begini terus,bisa tidak sih jika tidak mengerucutkan bibir mu seperti itu?!.
Tidak mungkin juga jika ia melumat habis bibir si bocah sampai ia puas,heol ini tempat umum dan akan ada puluhan pasang mata yang melihatnya nanti.

Tahan....tahan.....

Mark beristighfar dalam hati agar pikirannya tidak tersebar ke mana mana."ayo!"
Thasya menatap bus besar didepanya.Biru seperti tayo.Tampak takut untuk melangkah dan Mark tahu itu."kenapa? Masih trauma?"
Thasya mengangguk cepat,ia menunduk  ketakutan ketika penumpang didalam berdecak sebal melihat keduanya tidak jadi menaiki bus.
"Hey? Tak apa.Kita naik taksi"
Mark menepuk pucuk kepala Thasya yang kini sesegukan,cenggeng sekali...
Si pemuda menatap sekelilingnya ia dengan ragu ragu menarik si cantik didalam dekapan hangatnya.

DEG

Thasya melotot horor.Mark memeluknya di tempat umum?.
"Ssstt...jangan menanggis"
Pemuda bermarga jung itu melepaskan pelukannya,menatap manik bulat Thasya yang menatapnya heran."maaf ya aku kelepasan".
Kekeh nya dengan alibi,dalam hati Mark ingin melompat girang karena akhirnya dapat merasakan betapa munggilnya tubuh Thasya di dekapanya.
Hah! Memangnya hanya jaehyun saja yang dapat memeluknya? Aku yang calon masa depannya sudah tentu berhak dong...
"Taksi!"
Sebuah mobil biru muda dengan logo diatas atapnya berhenti dengan sopan.
"Ayo!"
Dan keduanya melesat menuju kafe yang tidak jauh dari rumah Jaehyun,berhubung karena Thasya yang menginap selama seminggu disana.

Ia tidak menyangkah jika bocah yang selalu membuka mulutnya setiap kali melihat pemadangan dari luar jendela ini adalah putri dari sahabat hyungnya.
Jaehyun dan Thasya lebih mirip ke pada kakak-beradik dibandingkan sepasang kekasih jika mereka memiliki hubungan.Mark mendekatkan wajahnya,sedikit mencium rambut si cantik yang sama sekali tidak sadar dengan perilaku manis Mark padanya.

Wanggi shampo strawberry.....

"Waw....."
Pekiknya girang melihat balon gas yang berada diatasnya,Mark melirik lalu ikut tertawa riang.
"Kau suka?"
"Tidak"
Thasya berbalik secara tiba tiba membuat Mark yang belum mengeser posisi setelah mencium rambutnya kembali mendapat rezeki karena tidak sengaja mengecup dahi berponi Thasya.
Ada senyum di bibir si pemuda ia mengusap pipi lembut Thasya yang kini menatapnya binggung.
"Kau polos sekali sih?"
"Aku sudah dewasa tahu!"
Thasya melipat tangannya didepan dada.kesal kesal! Kenapa semua orang mengatahkan dirinya adalah bocah dan bocah.

Memangnya ia kelihatan seperti bocah?.
.
.
.
.
.
"ARRGGHHH!!!"

Jaehyun tersentak dari lamunannya ketika pria bermarga wong itu berteriak keras keras.Ia menyambar minuman milik Jaehyun yang masih setenggah,Jhonny terkekeh sedari awal ia yakin jika sahabatnya yang ingin menandinginya tidak akan menang dengan muda.
"Ha! Ha! Astaga bibirku menjadi bengkak"
Sunggut Lucas,memajukan bibirnya.Jaehyun menahan kekehanya menciptakan dengan jelas dua lubang di pipi putihnya,Taeyong tercekat pria kaya raya didepanya benar benar suami idaman."hahaha! Aku menang!!!"
Jhonny bersorak tidak kalah kuat seisi kafe menolehkan kepala ke arah mereka tentu saja dan dengan rasa percaya diri yang melebihi batas Jhonny melambaikan tangannya.

CINTA PERTAMA SI BOSS JAEHYUN.(Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang