5

765 99 20
                                    

Hari ini tooru sudah berada di bandara dengan diantar beberapa teman dan keluarganya sebenarnya ia terharu karena diam diam banyak temen temennya yang datang mengantar kepergianya ke negri orang oke mari kita sebutkan mulai dari matsuhana ,daisuga ,kuroboo dan hei ini anak kelas tiga kan harusnya sekolah masa demi dirinya mereka bolos sih kan jadi ga enak. Tooru memeluk satu persatu orang yang ada disana dan tiba saat pada hajime tooru pengen nangis aja karena kalo ada apa apa ya dia bakal lari ke hajime jadi mulai sekarang ia harus mandiri karena tidak ada hajime yang sedia payung sebelum hujan.

"kenapa kok lo pengen nangis gitu sih bikin jijik lihatnya"

Walaupun begitu hajime membawa tooru dalam pelukannya cukup lama sampai isakan tooru meredah jujur harusnya ini peran ushijima tapi gimana aku suka moment iwaoi

"udah ya, kita bisa ketemu kapanpun kalau aku sudah kaya terus terbang kesana kalo ga gitu tunggu lulus aja nanti kamu kan balik kesini lagi kan" ucap hajime menenangkan sejujurnya ia merasa tidak enak kepada yang lain karena tooru yang tidak mau melepasnya

"iwa-chan ga pengen nahan aku gitu? Biar kita sama sama disini aja" tuhkan kalo dibiarkan lama lama tooru rewel maka dengan kekuatan penuh hajime menjitak kepala tooru biar dia sadar kalo dunianya ga harus di isi sama hajime.

"udah sana pamitan sama keluarga lo"

Dengan begitu tooru berjalan kearah adiknya yang membuang muka gamau aja dia dilihat kakaknya sedang menahan tangis disebalahnya udah ada hinata yang mewek dan melukin tobio erat

"huwee.. kak tooru ati ati disana ya.. kalo sempet kabar kabari sho" nahkan kayaknya yang adiknya ketuker deh tooru hanya mengangguk dan megelus pipi hinata agar air matanya tidak semakin deras kasian masa mereka balik dari sini bengkak

"iya sho tenang aja"

Kini tooru menatap adiknya dan membawa tobio kepelukannya ah ia akan rindu dengan menjaili adiknya itu

"jangan makan mie sama milkbread kebanyakan" gumam tobio yang masih bisa di dengar oleh tooru ia tidak dapat menyembunyikan senyumnya seneng banget pokoknya ia melepaskan pelukan tobio dan berjalan kearah bunda yang memasang senyum bangga

"bunda, tooru pamit dulu ya doakan yang terbaik buat tooru" tooru menundduk tidak berani menatap mata bunda karena ia yakin ia akan nangis lagi nanti udah cukup ia mebuang bebannya pada hajime tadi dapat tooru rasakan tangan bunda mengelus pipinya pelan hangat menjalar pada tubuhnya hari ini ia akan mengingat rasa familiar itu.

"hei siapa yang mengajarimu kalau bicara tidak menatap lawannya? Tatap bunda ya.. tooru harus ingat kalau sampai kapanpun bunda bangga pada tooru, pola makannya dijaga ya, jangan boros, terus jangan sampai lupa istirahat karena bunda tau tooru anaknya pekerja keras dan ambisius pokoknya telpon kerumah kalau ada waktu, maafkan bunda ya sayang" bunda mengelus pipi tooru yang sudah basah oleh air mata dia lemah banget sama bundanya

Kini ia berhadapan dengan ayahnya ia mendekat dan berbisik

"tepati janji ayah, dan akan kuturuti semua perkataan ayah"

"pria tidak ingkar janji tooru, kamu bisa pastikan itu"

Dengan begitu tooru pergi ya janjinya dengan ayahnya adalah membiarkan tooru bebas selama 4 tahun dia tidak akan mengusik tooru dengan membuatnya menuruti keinginannya tapi ketika ia kembali dia harus menepati janjinya pada ayahnya untuk menikah dengan ushijima wakatoshi. Ngomong ngomong tentang paman ushiwaka dia tidak datang karena harus memimpin rapat dengan orang penting.

Tooru menatap luar jendela pesawat dengan datar di otaknya penuh dengan berbagai cara agar ia bisa membuktikan bahwa ia bisa sukses dalam waktu singkat walaupun mustahil tapi ia masih memiliki tubuh dan organ yang lengkap jika butuh modal untuk usaha ia menggeleng pelan apasih yang kupikirkan.

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang