4

726 98 22
                                    


Malam ini sang bulan bersninar dengan terangnya ditambah cuaca yang sedikit hangat cocok untuk berpergian walau hanya sekedar nongkrong di kafe langanan mencari wifi untuk download film series atau hanya sekedar bergibah riang dengan teman teman tapi semua itu berbanding terbalik dengan kondisi oikawa yang sekarang sedang terdiam di depan cermin kamarnya. Ia memandang pantulan dirinya dengan datar pakaian yang rapi dengan jas yang membalut tubuhnya seakan akan memberitahu bahwa ia segera menghadiri acara yang sangat formal. Oikawa menghela nafas pelan kepalanya berdenyut sakit tidak paham dengan kelakuan orangtuanya jika mengajaknya kondangan ia bisa memilih baju sendiri lagian dia punya banyak baju yang bagus tapi kenapa juga mereka memaksanya memakai pakaian yang formal seakan akan dirinya menjadi mempelai pria

Pintu kamar diketuk dengan pelan tak lama kepala tobio menyembul ia mengintip kakaknya yang tengah melamun

"kak udah siap belum? Bunda nyariin" panggil tobio pelan

Oikawa tersentak dan langsung menghampiri tobio

"kamu tahu sodara kita ada yang nikahan? Kok formal banget gini"

"loh? Bukannya kata bunda hanya makan malam diluar ya?" tobio sedikit memiringkan kepalanya bingung

"mana kakak tahu, Udah ayo nanti bunda teriak teriak lagi"

Oikawa menarik tangan tobio mereka pun turun dan menghampiri bunda yang sudah duduk cantik menunggu mereka ia tersenyum bangga ketika melihat tooru dan tobio terlihat menawan malam ini

"anak bunda cakep banget sih kapan mau kenalin calonnya ke bunda?" godanya sambil menatap tobio yang memalingkan wajahnya

"kan bunda udah kenal sering kesini juga anaknya, tuh bun kak tooru suruh kenalin calonnya ke bunda siapa tau bunda nanti setuju" tobio kini bergantian yang menatap tooru dengan senyum kemenangan

"apasih kalau nanti aku kenalkan kalian jangan kaget ya pacarku artis namanya takeru satoh" ucap tooru mengembungkan pipinya kesal bisa gila lama lama dia ditanya tentang pacar mulu hei rumus kehidupan dia itu jika gagal dalam hal cinta masih ada cita cita yang bisa diraih kalau cita cita juga gagal maka buat mimpi yang baru aja contohnya kerja untuk menghasilkan banyak uang

"halusinasi yang bagus" gumam tobio sementara oikawa meliriknya dengan kesal

Saat mereka sedang asik bercanda ayah menghampiri mereka

"sudah siap? Ayo kita hampir telat ini" ayah dengan mesrah memeluk pingang sang bunda membiarkan tobio dan tooru sebagai penonton adegan bucin

"dulu kenapa sih bunda mau aja nikah sama pria seperti ayah" gumam tobio

"padahal bunda cantik apakah jangan jangan bunda di pelet" balas tooru

"iri bilang boss" balas ayahnya sambil menjulurkan lidahnya pada anak anaknya dasar keluarga random gini banget kalau udah akur

Perjalanan terasa hening karena baik tooru dan tobio masing masing memainkan ponsel mereka sementara bunda dan ayah sesekali ngobrol tentang indahnya dulu mereka pacaran serius ini anak anaknya beneran jadi kacang sesampainya di lokasi yang dituju oikawa dan keluarga disambut ramah oleh pelayan hotel gayaan makan malamnya di hotel bintang lima kalau uang bulanan habis gimana pikirnya

"ayo masuk ngapain bengong di depan?" ayahnya merengkuh pundak oikawa dan mengajaknya masuk duluan

"bunda.. kok perasaan bio tidak enak ya" ucap tobio padaya ia menatap lurus pada kedua orang yang sudah lebih dulu masuk kedalam

"Cuma perasaan bio aja kali orang bunda ngga ngerasa apa apa tuh" bundanya mengelus pundak tobio pelan mencoba untuk menenangkan tobio kali aja tobio mikir disini ada hantunya makanya ia measa merinding merekapun akhirnya mengikuti jejak ayahnya menuju sebuah ruangan yang terlihat sudah disetting sedemikan rupa hingga terlihat estetik sekali

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang