Sore itu Oikawa menggerutu sepanjang jalan karena ushijima wakatoshi pria yang mengajaknya untuk jalan jalan sedang sibuk dengan ponsel ditangannya hingga melupakan sekitarnya yang padat bahkan sudah berapa kali ia menabrak orang dengan tidak sengaja. Langkahnya berhenti ia sengaja apakah ushijima akan menyadari dia hilang atau tidak tapi apadaya pria tua itu berjalan dengan santai beberapa meter dari posisinya jika ushijima masih terus berjalan tooru akan kembali ke apartementnya dan menyelesaikan menonton film series seperti Alice in Boderline atau Harry Potter saja.
dalam hati ia menghitung sampai lima dengan lambat matanya memperhatikan gerakan ushijima dalam seksama dan tepat dalam hitungan kelima ushijima berhenti ia menoleh kesekitarnya lalu memutar badan ke belekang jauh disana oikawa sedang kesal raut wajahnya tidak terbentuk pipi mengembung dan bibir mengrucut mirip bocah yang sedang merajuk untuk mendapat ice cream
"astaga pria tua itu, butuh waktu lama ya menyadari kalau aku tidak ada" gumam Oikawa
Ia berjalan menuju ushijima yang dengan setia berdiam sambil terus menatap oikawa yang mendekat walau raut wajahnya datar tapi dalam hati ushijima sudah komat kamit baca mantra agar oikawa tidak ngambek lebih parah lagi ia mengusir dirinya bukan apa apa ia bisa saja menyewa apartement yang mahal tapi percuma jika tidak ada oikawa di dalam sana.
"maaf ada urusan yang mendadak-"
Belum sempat ushijima menjelaskan oikawa sudah mengangkat tanganya pertanda stop bicara enggan mendengar penjelasannya ia berjalan lebih cepat dari sebelumnya menuju mall terdekat tujuannya adalah mencari ponsel baru ushijima tidak tinggal diam ia meraih tangan oikawa dan mensejajarkan langkah mereka
"apasih pegang pegang"
"maafkan saya tooru, saya sedang banyak kerjaan"
"ushijima wakatoshi! Lalu untuk apa kau kemari huh? Jika tidak niat dengan tanggng jawabmu tidak usah menjanjikan apapun! Aku bisa membelinya sendiri"
Ushijima menghela nafas ia juga sedikit merasa bodoh jika sedang berdua kenapa juga ia lebih memilih pekerjaan yang bisa di urus nanti
"maafkan saya" gumam ushijima yang mendapat pelototan oleh oikawa
"minta maaf sekali lagi balik ke negara asalmu sana! Jika kau seorang gentleman harusnya yang kau lakukan adalah mencari solusi secepat mungkin, heh bagaimana kau bisa menjadi ceo jika hal seperti ini saya tidak tahu"
Pedes bos untung ushijima sudah biasa tapi dalam hati dia bangga dengan apa yang dikatakan tooru meskipun dia mengkritik tapi dia juga memberikan saran tidak seperti orang yang hanya bisa bicara tanpa solusi
"baiklah ayo, nanti keburu malam"
Dengan berani ushijima mengandeng tangan oikawa mengenggamnya dengan erat.
Hampir dua jam mereka berkeliling memutari mall tersebut dan hal itu menjadi derita bagi ushijima karena tanganya sudah penuh berbagai jenis tas belanjaan mulai dari baju sampai buku tapi tidak apa apa asal oikawa bahagia dia ikut merasa bahagia yang ga seneng ya dompetnya balik balik kudu kerja lembur bagai sapi perah :')
"sudah puas belanjanya tuan?" tanya ushijima pelan tenagahnya di kuras oleh pemuda cantik itu meskipun tubuhnya atletis dan sudah tua ushijiama tetap manusia kawan jujur lain kali jika mereka menikah ia lebih memilih tidak mengantar oikawa belanja jika akhirnya seperti ini
"ehehe, aku lapar.. paman mau makan disini apa diluar? Kali ini My treat"
Oikawa tersenyum lebar puas sekali karena ia sudah berpuasa cukup lama untuk tidak Hedon tapi kalau ada ushijima ya trabas aja ngapain hemat toh ushijima masih kaya 7 turunan tapi sejujurnya ia merasa tidak enak tapi apa daya paman sapi memaksa untuk dia saja yang membayar setiap apa yang oikawa mau sungguh calon suami yang baik
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
FanfictionJust another story of Ushiwaka x Oikawa tooru yang menikah karena di jodohkan