13

730 53 30
                                    


Pagi itu ushijima wakatoshi duduk di meja makan menikmati sarapan sepotong roti panggang dengan tidak khitmat apalagi ketika melihat sang istri sudah tampil rapi dengan pakaian dan riasan yang cukup membuat semua orang terpesona. Matanya terus memperhatikan gerak gerik Tooru sementara yang di perhatikan malah asik bernyanyi ia menaruh cangkir kopi di depan piring wakatoshi

"kamu..mau kemana?"

Tooru menaikan salah satu alisnya ia duduk di depan wakatoshi mulai memakan roti panggang iya ia tidak sempat masak karena ada jadwal pemotretan penting limited edition kapan lagi bisa jadi brand ambassador dari seorang kozuken yang terkenal selektif

"loh? Bukannya aku udah bilang ya kemarin mas? Hari ini aku kan ada jadwal pemotretan di daerah nekoma"

"oh begitu maaf mas lupa, Mau saya antar?"

"engga, aku pakai carlen aja. Oh ya mas, nanti kita makan siang terus beli perlekngkapan mendaki boleh?"

Wakatoshi mengangguk ia melirik jam tangannya menunjukkan pukul setengah delapan pagi masih ada setengah jam lagi untuknya berangkat ke kantor. sebenarnya ia ingin mengantar tooru tapi sebelum ia mengutarakan keinginannya ponselnya berdering dan menampilkan nama nishinoya ia pun menjawab panggilan itu meninggalkan tooru yang masih melahap roti bakarnya

"maaf tooru saya tidak bisa mengantarmu karena harus ada meeting dengan nishinoya, nanti siang kamu kabari saya biar saya jemput untuk makan siang. ah sudah saya pesankan carlen" wakatoshi sibuk dengan ponselnya setelah selesai memesankan tooru ia naik keatas mengambil tasnya

"saya pergi dulu ya, sampai ketemu nanti ya"

Saat akan pergi tooru menahan wakatoshi dengan menarik tangannya pelan ia berbisik sesuatu sampai membuat wakatoshi menunduk untuk mengetahui apa yang di katakan tooru. wakatoshi masih tidak paham dengan apa yang tooru inginkan karena kesal tooru menarik dasi wakatoshi dan memberikan kecupan di bibir hanya beberapa detik membuat wakatoshi mematung karena terkejut sebelum tooru berhasil kabur wakatoshi menarik tubuhnya kedalam dekapannya

"kalau minta cium bilang yang jelas sayang, saya tidak kebertan untuk melakukannya bahkan memberikan bonus lebih" bisik wakatoshi ia memeluk tooru dari belakang yang di peluk menutupi wajahnya dengan tangan mukanya memerah sampai seperti kepiting rebus hal itu membuat wakatoshi tertawa pelan lucu sekali

"dasar mesum! Sudah sana pergi. Hati hati di jalan"

"kamu lucu kalau sedang tersipu. Saya pergi ya tooru"

Tooru mengangguk ia mengantar wakatoshi sampai di depan pintu tanganya melambai pelan. Setelah wakatoshi pergi Tooru pun masuk ke dalam kamar untuk mengambil tasnya ia melihat bahwa mobil yang di pesan wakatoshi sudah berada tepat di depan mansion mereka. Ia bercemin sebentar untuk melihat apakah penampilannya terlihat bagus dan ia pun puas menggagumi tooru berangkat menuju tempat yang di janjikan oleh kenma.

Hampir satu jam setengah perjalanan menuju studio yang di sebut sesampainya di sana tooru di sambut baik oleh pegawai kenma salah satunya taketora yang langsung membawakan tasnya dan menuntutnya menuju ruangan yang di maksud di iringi obrolan ringan ala teman lama

"oikawa, apa kabar? Sudah lama sekali sejak terakhir kau melakukan photoshoot disini" tanya taketora saat mereka berjalan menuju lokasi yang di tanya hanya tersenyum

"baik, kamu sendiri bagaimana tora? Sudah bisa menggaet cewek cewek idamanmu?"

Mendengar pertanyaan tooru membuat taketora mengeluarkan air mata lebaynya mengingat moment menyedihkan dalam hidupnya

"boro boro bisa ngebet cewek, kucing betina aja lihat gue melenenggos" jawab taketora menggendus kesal

"padahal aku sudah mengajarkan trick and tips loh masa tidak ada yang berhasil?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang