Ulangan penilaian akhir pekan ini sudah terlewati. God, Copter, dan Tee seharusnya dapat bersantai sedikit. Setidaknya untuk berkumpul sambil minum bersama.
But, Damn It!
God harus berangkat ke Pattaya untuk mengikuti seminar tentang medis. Sedangkan Tee menghilang tanpa kabar tepat setelah ujian terakhir selesai. Tinggal Copter yang mengurung diri di kamarnya. Copter hanya ingin ketenangan, tanpa geng nya Copter malas melakukan apa-apa.
Copter cukup dibuat pusing beberapa hari ini. Bagaimana soal yang jawaban sebenarnya ada di depan mata harus dibuat begitu rumit pusing tujuh keliling oleh dosen. Itu benar-benar pusing ditambah dengan cerita dari masa depan Nim yang menggentayangi dirinya.
Copter sebenarnya tidak menolak atau membenci Nim. Copter hanya belum bisa menerima dirinya seorang pria carrier, terutama yang akan menjadi suaminya adalah Kimmon si serigala berbulu ayam!
Ngomong-ngomong soal Kimmon, awalnya Copter kagum pada personality seorang Kimmon Warodom sampai Copter sendiri yang stalking sosmed Kimmon secara diam-diam, dan suka mencuri pandang pada Kimmon saat pemuda berwajah khas Thailand itu berlatih untuk seleksi bulan kampus. Namun, begitu Copter dekat dengan Kimmon. Bukan! Ketika Kimmon mulai mendekati Copter, segala presepsi baik Copter terhadap Kimmon lenyap. Sekarang bagi Copter, Kimmon hanya seorang playboy bermulut manis yang menyebalkan!
Copter memijat keningnya yang dikerutkan. Beberapa jam yang lalu Copter sempat mencari tahu soal pria pria carrier di internet. Kini Copter merebahkan tubuhnya di ranjang, dia tengah berpikir.
Apa yang harus Copter lakukan selanjutnya? Haruskah Copter mengabaikannya saja? Cuek saja? Tapi Nim terlalu imut untuk diabaikan. Ah, Copter jadi ingat beberapa hari lalu dia telah membuat Nim menangis kencang setelah membentak gadis lucu itu, sial, Copter makin merasa bersalah.
Getaran ponsel di sebelah tubuhnya mengalihkan pikiran Copter, dia segera meraihnya, nama Tee tertera di layar ponselnya.
"Hal—"
"Copgi!" Potong Tee dari seberang telepon.
"Kau dimana? Cepat jemput aku.. aku sudah muak!"
Copter mengernyit. "Hei, kau baik-baik saja? Apa yang terjadi padamu?"
"Jangan banyak tanya! Aku akan kirimkan lokasi padamu, tolong jemput aku!"
"Hah? Ada apa denganmu? Tee—"
Copter berdecak, Tee memutus panggilannya sepihak. Tak lama kemudian pesan berisikan lokasi Tee masuk ke ponsel Copter.
"Shiya, Tee!" Copter mengumpat.
Tee berada di sekitar asrama mahasiswa teknik, lebih tepatnya di kamar Tae. Kenapa Tee disana, Copter tidak tahu! Tapi dia tidak bodoh untuk tidak menyadari kedekatan antara Tee dengan Tae akhir-akhir ini walau kadang mereka hanya berakhir bertengkar. Sepertinya Tee menyembunyikan sesuatu dari Copter dan God.
Tapi ada yang lebih buruk dari itu, Tae tinggal di asrama yang sama dengan Kimmon adalah masalah besar bagi Copter! Sial, bagaimana jika Copter bertemu Kimmon di sana, matilah kau Copter!
Copter berpikir lagi untuk menjemput Tee. Temannya yang malang, Copter mengkhawatirkan keadaan Tee, dia tidak bisa menelantarkan Tee begitu saja di sana. Mungkin bila ada God, Copter akan meminta God saja yang menjemput Tee daripada Copter harus berhadapan dengan Kimmon.
Sedikit frustasi. Copter menelpon Tee lagi.
"Halo Tee. Maaf aku tidak bisa menjemput mu, aku—"
Copter menghentikan kalimat nya saat mendengar isakan Tee dari seberang telepon, Copter menegang.
"Ha-halo Tee? Ada apa dengan mu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Princess
Fanfiction💜KIMCOP💙 Apa jadinya ketika Kimmon Waradom, seorang idola kampus didatangi seorang gadis kecil yang mengaku putrinya dari masa depan dan memanggilnya dengan sebutan Daddy? Belum lagi, gadis berumur enam tahun itu bilang jika ibunya adalah Copter P...