Ch 10 [Moment]

2.3K 224 36
                                        

Lampu tumblr bertebaran di ruangan gelap, cahaya lilin di tengah meja makan mejadi penerangan di ruang itu. God dan Bas sungguh telah mengatur kencan dadakan ini sedemikian rupa hingga Copter tidak bisa berkutik. Dengan pemandangan kolam dan taman belakang villa, serta bunga berwarna pink dan putih yang lembut di tengah meja, memberikan suasana romantis di ruangan itu. Separuh hati Copter menginginkan itu, namun separuhnya menolak, takut bila Kimmon melakukan hal yang lebih dari yang disebut kencan makan malam. Oh, astaga. Copter ingin melarikan diri.

"P'Ter? Ayo kita makan, Jangan sia-siakan makanan lezat di meja itu. Aku tau kau juga lapar Copgi!"

Copter berdecak gusar. Sejujurnya ia sudah lapar sejak sore tadi, tapi makan malam dengan Kimmon tidak termasuk daftar rencana. Pada akhirnya, Copter melangkah ragu menuju meja itu. Tapi apa ini, Kimmon sedikit membungkuk tubuhnya dan mengulurkan tangan pada Copter.

"Malam ini, saya akan menjadi pelayan anda, Tuan Panuwat. Mari saya antar anda ke meja anda." Ucap Kimmon seolah dirinya seorang pelayan retaurant bintang lima.

"Aish! Tidak perlu, Kim! Ini hanya makan malam biasa!" Ketus Copter melewati uluran tangan Kimmon. Sebenarnya dia hanya sedang menyembunyikan wajah nya yang memerah karena tersipu.

Keduanya pun duduk berhadapan di meja bulat yang bisa berputar di bagian tengahnya untuk menyajikan makanan dari makanan pembuka hingga penutup. Cahaya lilin menerangi wajah keduanya menampakan ketampanan khas masing-masing. Entah ada apa dengan Copter, mendadak dia tidak berani menatap tampannya wajah Kimmon, matanya terus berkeliaran. Malu-malu ya?

"Ayo kita nikmati hidangan ini, phi."

Tangan Kimmon memutar meja dan menghentikannya ketika sebuah piring cekung berisikan undang tepung dengan saus asam manis ada di hadapan Copter.

"P'Ter, coba makan ini., aku yakin kau akan suka."

Copter menatap hidangan udang itu lalu salah fokus pada wajah Kimmon, apa cahaya lilin di kegelapan ini sudah merusak penglihatan Copter? Mengapa dia melihat Kimmon begitu tampan walau Kimmon belum mandi setelah mencari Nim seharian bagai orang gila.

"Em.., Kim? Kenapa tidak kau nyalahkan lampunya? Aku rasa jarak pandangku menjadi minim karena kegelapan ini."

"Jika dinyalahkan, kesan romantisnya akan hilang, phi. Kapan lagi kita nge-date seperti ini phi?" Kimmon memainkan alisnya. Copter masih kagum heran, kenapa makhluk di hadapannya ini memiliki alis seindah itu.

Kimmon berdecak pelan, dia telah mencoba berkali-kali mencari topik pembicaraan yang menarik antara mereka berdua. Tapi tetap saja, Copter begitu ketus.

"Aku tidak menyangka ini hanya tipuan dari Nim, phi." Kimmon terkekeh.

"Eohh.. dan bagian terburuknya adalah aku terperangkap bersamamu! Itu menyebalkan!"

"Ini pasti seru phi, jangan merajuk seperti itu, Copgie~"

"Diam, AiShat!"

-

Sementara itu, di kamar asrama God, Nim bersama Bas sedang mengobrol sambil menikmati camilan yang sempat God belikan di mini market. Nim bercerita banyak hal tentang masa depan God dan Bas, sedangkan God setengah mendengarkan mereka, God sedang mengerjakan beberapa lembar tugas kuliah.

"Awalnya Nim sering bertemu Yuan di rumah sakit tempat Mommy bekerja, Nim baru mengenalnya saat Mommy memperkenalkan Yuan pada Nim, katanya Yuan anak dari sahabat Mommy, jadi Nim mau sahabatan sama Yuan juga." Nim terkekeh lagi dan mengunyah kentang goreng kembali.

Bas sangat senang mendengarkan Nim bercerita, itu membuatnya kegirangan dengan semangat menggebu-gebu. Bas juga sangat bahagia mendengar ternyata dimasa depan ia bisa hamil, terutama anaknya God.

Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang