Ch. 4 [Coincidently?]

2.1K 265 27
                                    

Seorang pemuda berseragam mahasiswa duduk celingukan di salah satu meja kantin, dia mengedar pandangan ke segala arah mencoba menemukan keberadaan pengganggu yang selalu mengacaukan harinya, dia Copter, mahasiswa kedokteran tahun kedua yang akhir-akhir ini dikejar-kejar Moon Campus baru tahun ini.

Biasanya Moon Campus itu akan mencuri kesempatan untuk mendatangi Copter ke fakultas nya lalu menggodanya. Namun sekarang dimana pembuat onar itu? Bukannya Copter khawatir apalagi merasa kehilangan, bukan! Dia hanya was-was jika Kimmon akan muncul tiba-tiba dan berulah lagi.

Merasa tidak ada ancaman mengintai, Copter melanjutkan kegiatan awalnya. Setumpuk buku menunggu untuk Copter pelajari, akhir pekan ini ada tes penilaian dan Copter ingin mendapat nilai tinggi, dia masih berambisi untuk mengalahkan nilai si jenius Itthipat.

Ngomong-ngomong soal Itthipat, dimana teman tingginya itu? Bukankah seharusnya dia dan satu lagi teman bongsornya menemati Copter sekarang? God Itthipat dan Tee Jaruji. Dua orang yang menyebut dirinya sahabat sejati sejak sekolah menengah kini meninggalkan Copter seorang diri di kantin fakultas.

Ah iya, Copter lupa. Teman tingginya God sedang mengejar pangeran kecilnya di Fakultas Sains, sedangkan si bongsor Tee sedang sibuk bersembunyi dari kejaran pemimpin Fakultas Teknik. Copter mendengus, dia merasa sangat kesal dan bosan saat ini.

Ditambah lagi Copter meninggalkan makalah pengamatannya di mobil, dia juga perlu mempelajari itu dan bisa-bisanya dia meninggalkannya di mobil. Copter segera berdiri untuk pergi ke parkiran tapi kemudian dia duduk lagi.

Bagaimana jika Kimmon tiba-tiba muncul dan menculiknya? Apa lagi dia berjalan seorang diri tanpa God dan Tee!

Copter berdecak gusar. Masa bodo dengan Kimmon, dia berdiri lagi dan segera beranjak dari mejanya menuju parkiran. Sekalipun Kimmon tiba-tiba muncul, Copter akan menendang selangkanganya hingga dia tidak akan berani mendekati Copter lagi.

Beruntung Copter sampai parkiran dengan selamat tanpa gangguan apapun, Copter segera menuju dimana mobilnya terparkir dan meraih makalah yang bertengger di dashboard mobilnya.

"Ugh! Jauh sekali!"

Suara anak kecil di sisi lain mobilnya membuat Copter tersentak. Dia segera mengecek dan mendapati seorang gadis kecil bergaun biru muda sedang tengkurap di samping kolong mobilnya dengan tangan yang terjulur ingin meraih sesuatu di bawah sana.

Siapa yang meninggalkan anaknya di parkiran kampus? Apa dia salah satu anak dari dosen? Pikir Copter.

"Hei guguk, sini sini! Di sana kamu bisa dilindas, sini keluar!" Seru gadis itu lagi, sekilas mengintip Copter dapat melihat anak anjing berbulu golden bersembunyi di bawah mobilnya.

Pantas saja, gadis kecil itu ingin mengambil anak anjing itu hingga wajahnya penuh dengan oli, rasa ingin membantu muncul di dada Copter.

Copter menjongkok. "Hai, Princess kecil?"

Gadis itu berpaling, dia menatap Copter dengan mata berbinar indah, membuat yang ditatap terkagum gemas. Wajah cantik natural milik gadis itu sangat menggemaskan dengan mata kucing yang lucu dan senyum yang menawan, jika saja Copter jahat, mungkin Copter akan menculiknya dan menjadikannya model anak, Copter pasti dapat banyak uang dengan itu, tapi Copter masih waras. 

"Kamu perlu bantuan?" Tanya Copter lagi.

Gadis itu segera berdiri, dia menyengir lebar pada Copter yang membuat Copter tiba-tiba teringat cengiran yang mirip— tunggu! Apa Copter berhalusinasi? Cengiran gadis itu sangat mirip dengan milik Kimmon! Apa Copter mulai gila? Tidak, tidak. Ini hanya kebetulan.

Little PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang