happy ❝✔❞ ; taesoo

12 ; berakhir

Jisoo sebenarnya sudah tak masalah lagi dengan gangguan yang di berikan oleh Woori kepadanya ataupun Taeyong.

Tapi, ketika Jisoo melihat Woori di rendahkan oleh seseorang ... entah mengapa, rasa kesalnya kepada Woori mendadak menghilang begitu saja.

Pria tua yang mencaci maki Woori adalah seseorang yang akan bekerja sama dengan Taeyong dalam bisnis. Jisoo tahu karena pria tua itu mencari wajah kepadanya ataupun Taeyong ketika mereka tak sengaja bertemu.

Jisoo berjalan mendekati mereka berdua dan ingin merekam apa yang terjadi. Sebagai sesama manusia, ia harus membantu manusia lain yang dalam kesulitan, bukan?

"Saya sudah bilang ke kamu, pastikan kalau Taeyong menyetujui bisnis saya dan memberikan pemasukan 10 kali lipat dari persetujuan. Kenapa sangat sulit menyuruhmu membujuk Taeyong!?"

Pria tua itu menghela napas kesal, ia juga melipat kedua tangannya dan menatap Woori kesal. "Setidak bagusnya itu pekerjaanmu kepadaku?! Padahal yang aku dengar dari banyak orang, seorang Kim Woori bisa di andalkan karena ia adalah sekretaris pemilik perusahaan ini!"

Woori hanya diam di hadapan pria tua itu. Ia juga berusaha menetralkan raut wajahnya, walaupun dari hatinya ia ingin sekali memukul pria tua di hadapannya ini.

"Apa badanmu selalu di gunakan untuk mencari wajah kepada para pejabat? Yang aku lihat, badanmu bagus. Apa kamu mau menjadi salah satu koleksiku?!" tanya pria tua yang mulai mendekati badan Woori. "Tak usah malu, aku bisa memaafkanmu dengan masalah ini."

Woori melangkah mundur beberapa langkah, tapi pria tua itu melangkah maju mendekati badannya. Woori berusaha untuk terlihat lemah, walaupun ia sendiri juga sudah sangat kesal.

Dan untuk saat ini, Woori berpura-pura panik dengan apa yang terjadi. Saat itulah Jisoo muncul seolah-olah tak terjadi apa-apa.

"Ms. Kim, Taeyong ada di ruangannya?" Jisoo datang dengan wajahnya yang terlihat bingung. "Ms. Kim?"

Melihat Jisoo yang tiba-tiba datang, pria tua itu memundurkan langkahnya. Ia berusaha menetralkan raut wajahnya dan menatap Jisoo sopan. Benar-benar penjilat.

Woori langsung menghampiri Jisoo dan menganggukkan kepalanya. "Mr. Lee ada di ruangannya, Ms. Kim."

"Boleh antar saya ke sana, Ms. Kim?" tanya Jisoo, ia menolehkan pandangannya ke pria tua yang salah tingkah melihat Jisoo datang tiba-tiba. "Mr. Yoo, apa kabarnya?"

"Saya baik-baik saja, Ms. Lee," kata pria tua itu sambil tersenyum lebar, "kabar Ms. Lee sendiri bagaimana?"

Jisoo tahu, pria tua itu mulai mencari muka kepadanya. "Sebelumnya saya baik-baik saja, Mr. Yoo. Tapi, saya bukan Ms. Lee. Saya masih Ms. Kim."

"Tapi, anda akan menjadi istri Mr. Lee," seru pria itu, "bukankah hubungan kalian sudah lama?"

"Tentu saja, kalau begitu saya ke ruangan Taeyong dulu, Mr. Yoo," pamit Jisoo sambil tersenyum. "Ms. Kim, ayo ke atas bareng saya."