Jisoo yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya mendatangi kantor Taeyong untuk bertemu dan mengajaknya makan siang.
Ia tidak menggunakan masker ataupun topi, karena publik memang sudah mengetahui hubungan mereka.
Dengan jas dan baju berwarna hitam, serta tas merah pemberian dari Taeyong berhasil membuat Jisoo semakin cantik.
"Jisoo?" Taeyong yang baru saja keluar dari lift terkejut melihat Jisoo yang baru saja tiba.
Jisoo tersenyum lebar dan menghampiri Taeyong. "Makan siang bareng, ya?"
Taeyong menganggukkan kepalanya, "Iya, ayo." Taeyong tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Pegangan, nanti kamu hilang."
Jisoo tertawa mendengar ucapan Taeyong, ia dengan senang hati menyambut uluran tangan Taeyong. Jisoo melirik sekilas dan melihat raut wajah aneh dari belakang Taeyong.
"Ms. Kim?" panggil Jisoo.
Woori yang di panggil oleh Jisoo menolehkan pandangannya dan berkata, "Ada apa, Ms. Kim?"
Jisoo menolehkan pandangannya kepada Taeyong, "Bentar ya, aku mau ngajak Ms. Kim ngomong." Taeyong tersenyum dan menganggukkan kepalanya. "Iya, silakan."
Jisoo menghampiri Woori dan tersenyum. "Apa kabar, Ms. Kim?"
"Saya baik-baik saja, Ms. Kim," kata Woori sambil tersenyum.
"Oh I see ... tapi, Ms. Kim," ucap Jisoo, "wajar sih Ms. Kim baik-baik saja."
Woori terlihat bingung, "Maksud Ms. Kim?"
"Soalnya Ms. Kim masih bisa berdiri dengan baik-baik saja,"ujar Jisoo sambil tersenyum tipis, "yang terpenting adalah aku bukan wanita lemah yang menangis ketika kekasihnya di dekati oleh wanita gila seperti Ms. Kim."
Woori menatap Jisoo, sebenarnya ia mengerti maksud Jisoo apa. Tapi ia lebih memilih diam.
"Oh iya, maaf ya Ms. Kim aku ga percaya dengan omongan Ms. Kim tadi," kata Jisoo sambil tersenyum, "soalnya, Ms. Kim kalau bohong ketahuan."
Woori terdiam.
"Kalau aku percaya Taeyong lagi makan bareng ortunya, pasti kalian makan bareng 'kan?" Jisoo mengeluarkan smirk andalannya. "Pasti Ms. Kim mau dekatin Taeyong lagi, 'kan?"
Woori kembali terdiam, ia mengepalkan kedua tangannya dan menatap Jisoo kesal. Ucapan Jisoo benar adanya, ia berbohong mengenai keberadaan Taeyong ketika Jisoo bertanya kepadanya.
Jisoo tersenyum dan mendekati telinga Woori. "Aku tahu Ms. Kim lebih tua dariku, tapi jangan pernah berharap menjadi Ms. Lee di kehidupan Taeyong. Marga boleh sama, tapi engga untuk kepribadian." Jisoo menepuk pundak Woori dan membalikkan badannya mendekati Taeyong. "Kalau begitu, kami duluan, Ms. Kim Woori."
Taeyong yang tak tahu permasalahan hanya menganggukkan kepalanya dan menatap Woori, "Ms. Kim boleh pulang dengan cepat, karena jadwal sudah selesai. Saya mau pergi bareng dengan Jisoo, jadi terima kasih untuk hari ini."
Woori menetralkan raut wajahnya dan tersenyum manis ke arah Taeyong, "Iya, Ms. Lee. Selamat bersenang-senang."
Dan dengan wajah sombong, Jisoo mengeratkan pegangan tangannya dan menyentuh tangan Taeyong menggunakan tangan kirinya yang memperlihatkan cincin di jari manisnya.
"Kalau begitu, kami duluan Ms. Kim," pamit Jisoo sambil tersenyum. "Tentunya kami akan bersenang-senang."
Woori menatap kesal tangan kiri Jisoo. Ia benar-benar terlihat muak dengan sikap Jisoo. "Ya, hati-hati di jalan, Ms. Kim dan Mr. Lee."
Taeyong dan Jisoo meninggalkan Woori seorang diri. Mereka berdua bercanda ria bersama dan terlihatlah Woori yang kesal dengan apa yang ia lihat menggunakan mata kepalanya sendiri.
"Aku yang harusnya di sana, Jisoo. Bukan kamu!" seru Woori marah.
—
buat yang takut dgn Woori, tenang aja ya...
Jisoo di story ini kuat dan suka melawan kayak di buku pertama.
Jadi, kalau kalian takut Woori ngalahin Jisoo, ya engga dong.. aku kan bikin cerita ringan yang problemnya ga ribet banget..
KAMU SEDANG MEMBACA
happy ❝✔❞ ; taesoo
ContoGimana sih rasanya punya pacar yang di sukai sama sekretarisnya? Mari tanyakan ke Jisoo. 1st book ; CUEK 2nd book; HAPPY START - 3 JANUARI 2021 END - 3 FEBRUARI 2021 #49 in taesoo #45 in taesoo #47 in jisyong #40 in jisyong #39 in jisyong #37 in jis...