8

274 71 5
                                        

Pernah kejadian gak ditinggal sendirian ditempat yang gak dikenal terus posisi hape lowbatt padahal saldo gopay masih ada? Thalia sedang berada di posisi persis seperti ini.

Tadi Yudha pergi pamit karena ada urusan penting dan bilang akan kembali 20 menit lagi. Tapi nyatanya, hampir satu setengah jam Thalia menunggu di Indomaret seperti gelandangan. Ia menghela nafas sesekali netranya menatap objek berbentuk balok yang biasa disebut susu.

Ia tengah berusaha menyalakan hapenya padahal jelas-jelas hapenya kehabisan baterai. Kalau ditanya bagaimana perasaannya, tidak bisa dipungkiri kalau dia merasa kecewa. Ya orang mana sih yang gak kecewa ditinggalin, mana pamitnya "Mau nyari kamar mandi dulu." kesannya kaya gak punya ide lain.

Thalia mengantuk, jelas. Ia bahkan beberapa kali memejamkan mata dan membiarkan kepalanya terdongak. Thalia bisa saja meminjam hape ke seseorang yang tidak dikenalnya tapi ada ia mengurungkan niatnya karena mood-nya terlanjur sangat buruk.

Thalia kembali memejamkan mata, menikmati hilir angin menyapa wajahnya. Baru saja ingin memasuki mimpi, ia mendengar suara jentikan jari yang sontak membuat dia bangun.

"Gue kira lo mati, Thal." Thalia berusaha membuka matanya dan menemukan sosok Januar dengan rambut berantakan. Jangan lupakan kaos hitam dengan celana training serta sandal jepit merk swallow yang menambah kesan ganteng tapi ganteng.

"LOH ES TEH?????" Langsung saja Januar ngebekap mulut Thalia menggunakan telapak tangannya "Lambemu."

Thalia buru-buru melepaskan tangan Januar dan melihat Januar duduk di bangku sebrang. Januar mencomot pringles milik Thalia lalu menatap manik Thalia, "Lo ngapain ngegembel disini?"

Thalia merengut, ia mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, "Es teh, kalau gue bilang gue ditelantarin sama doi gara-gara doi lebih milih orang lain lo bakal kasihani gue gak?"

Januar mengunyah pringlesnya kemudian mengangguk tanda setuju dengan apa yang dikatakan Thalia, "Bukan kasihani lagi, gue turit prihatin."

Hal itu semakin membuat Thalia memandang Januar 'tak suka. Apalagi Januar dengan watadosnya mengambil jajanan miliknya.

"Januar, anterin gue pulang." Thalia akhirnya memohon kepada Januar karena hanya satu-satunya harapan terdapat pada Januar.

"Lo kira gue kang ojek?" Januar melirik Thalia sebentar yang tengah memasang puppy eyes. Januar akui Thalia sangat buruk dalam membuat ekspresi itu tapi entah mengapa membuat ia alah tingkah.

Januar berdeham sebentar, "Tapi ikut gue kerumah dulu. Kasian lo disini nanti jadi tambah gembel."

Januar bisa mendengar raut bahagia Thalia yang kemudian setelahnya Januar menembunyikan warna merah di pipinya. Harusnya Januar belajar kepada Gama bagaimana cara agar tidak salah tingkah didepan mbak gebetan.

☁️

Thalia ragu untuk masuk ke pekarangan rumah ini. Pasalnya ini rumah termasuk dalam jajaran komplek elit. Thalia jadi insecure karena rumahnya masuk dalam gang. Omong-omong masalah gang, Yudha benar-benar menjemput Thalia didepan gang.

Sonu sempat marah terhadap pemuda itu karena tidak mau bertemu secara langsung dengan dirinya tapi mau bagaimana lagi, namanya anak muda.

"Es teh, lo gak bilang kalau lo itu kaya. Tampilan lo sama kaya gue dirumah, sama-sama gembel" bisik Thalia tepat di samping Januar.

Januar hanya diam tak menimpali hal yang diucapkan oleh Thalia. Sebut saja Thalia katrok karena saat ini tengah melihat sekitar dengan kagum yang memperlambat jalannya. Hal itu membuat Januar menggandeng tangan Thalia dan langsung masuk ke dalam rumah.

Redamancy. - Lee JuyeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang