Empat

178 36 7
                                    

Annyeong!
Jangan lupa vote, comment dan share ke temen army dan moa kamu yah!

Happy Reading!
Borahaee!
.
.
.

"ARAA!!"

~

Jungkook berlari mendekati tempat tidur gadis itu yang kini sedang menggerang menahan sakit yang dirasakannya. Tidak ada yang mengetahui apa yang telah terjadi pada Ara. Matanya tertutup, namun wajahnya yang terlihat sedang menahan sakit membuat Jungkook sangat khawatir. Keringat dingin bercucuran dari pelipis gadis itu. Jangan lupakan cairan bening yang juga mengalir dari matanya yang tertutup rapat.

"Ara? Ra? Araa? Kamu kenapa sayang? Araa?"

Jungkook semakin tidak bisa mengotrol ke khawatirannya. Otaknya terasa buntu melihat gadis kesayangannya terbaring sambil menahan sakit.

"Ara kamu kenapa?"

Pertanyaan Jungkook sama sekali tidak di balas oleh Ara. Sekujur tubuh gadis itu terasa dingin. Hingga sampai di detik selanjutnya, Ara berhenti meringis. Kekhawatiran Jungkook semakin bertambah saat gadis itu sama sekali tidak mengeluarkan hembusan nafas. Jungkook di buat kalang kabut sekarang. Ia menoleh kearah nakas tempat Ara meletakkan ponselnya.

Diraihnya benda pipih itu, lalu dengan cepat Jungkook mencari nomor ponsel hyungnya disana. Untung saja ponsel Ara tidak menggunakan passwoard. Akhirnya dengan mudah pria itu bisa menelfon kakaknya untuk memberi tahu kondisi Ara.

Jungkook mulai menelfon satu persatu hyungnya, mulai dari Jin sampai Jimin. Tidak ada yang menjawab. Itu sukses membuat Jungkook geram setengah mati. Bisa-bisanya disaat seperti ini, tidak ada yang menjawab telfonnya? Apa mereka tidak menyimpan nomor Ara? Pikir Jungkook.

Untung saja masih ada V yang belum sempat Jungkook telfon. Jungkook berdoa dalam hati agar kali ini V bisa menjawab panggilan telfonnya. Dengan detak jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya, Jungkook masih setia menunggu jawaban dari kakak terakhirnya itu. Hingga yang dia tunggu pun terbalas.

"Ne yeoboseyo Ara-ssi? Ada yang bisa aku bantu?"

"Ahh V hyung! Akhirnya lo angkat juga! Ini gue Jk..." Ucap Jungkook dengan nafas yang memburu.

Diseberang sana V mengernyitkan dahinya mendengar suara Jungkook yang seperti sedang panik karena terjadi sesuatu.

"Kenapa Kook? Kok lo kayak buru-buru gitu? Ara mana? Ini hpnya kok bisa ada sama elo? Kalian baik-baik ajakan di rumah?" Tanya V yang mulai khawatir.

Ditengah kekhawatirannya saat ini, Jungkook merasa bahagia karena V sangat menghawatirkan dirinya dan juga Ara saat ini. Berbeda dengan hyungnya yang lain. Mereka justru membuat Jungkook kecewa.

"Jungkook-ssi! Jangan buat gue khawatir! Lo taukan sekarang masih jam kerja? Cepetan bilang ada apa?!"

Baru saja Jungkook hendak menjawab, tiba-tiba dari belakang Ara langsung menarik tubuh Jungkook membuat pria itu terbaring di atas tempat tidurnya.

"A-Aaraa?" Suara Jungkook yang terputus-putus akibat shock melihat Ara yang kini sedang berada di atasnya.

Manik itu terlihat merah menyala, menatap Jungkook dengan sangat tajam. Sedangkan sambungan telfon masih terhubung sama V yang berteriak-berteriak memanggil nama Jungkook dan Ara.

"Araa kamu kenapa?! Turun ga?!"

Pergulatan antara Ara dan Jungkook pun terjadi di atas tempat tidur. Ara dengan kuat berusaha melepaskan tanganya dari Jungkook. Gadis itu ingin mencekik leher Jungkook.

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 𝐖𝐡𝐨? [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ³"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang