Sebelas

126 31 7
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa vote dan komennya!

Borahae✨💜
.
.
.

🎶 BTS (V & RM) 4 O'Clock.

~Jeon Jungkook.

"Jk... Gue mohon sama lo, please! Ayo pulang dan kita bicarain masalah ini baik-baik."

Jin hyung menyatukan kedua tangannya, memohon padaku. Usai Suga hyung menembakkan satu peluru pistolnya ke udara, itu sukses membuat nyaliku ciut seketika. Sekarang di tambah lagi dengan permohonan Jin hyung. Aku sungguh tidak tega melihatnya mengemis seperti itu.

"Hyung, bisa ga ngomongnya di sini aja? Gue benaran lagi ga mood bicara di rumah. Apa salahnya sih ngomong disini? Hanya kita yang ada, gada orang lain!" Pintaku ikut memohon pada mereka.

"Jungkook, kalau kita ngomongnya di rumah, Ara dan V juga bisa tau. Jangan bikin Ara khawatir. Kita ga seharusnya main rahasia-rahasiaan kayak gini." J-Hope hyung menjeda ucapannya sembari menghela nafasnya. "Kita semua udah tau, kalau lo suka sama Ara." Sambungnya.

Deg!

"M-mmwo?! Kalian udah tau?"

J-Hope hyung mengangguk. Aku terdiam sejanak. Menetralkan detak jantungku, lalu kemudian melirik Suga hyung yang entah sudah berapa lama ia menatapku dengan tajam. Tatapannya itu sunggu membuatku sangat ketakutan. Bagaimana tidak? Pistol itu masih berada dalam genggaman tangan putihnya.

"Gue bakalan simpen benda ini asal lo harus pulang. Lo mau sampai kapan masalah ini berlarut huh? Perihal lo suka sama Ara, gue udah ceritain ke mereka semua. Dan gue rasa Ara juga begitu." Ucap Suga hyung dengan serius.

Sudah ku duga. Yang mengetahui perasaanku terhadap Ara hanya Suga hyung dan Yeonjun. Tetapi feeling lebih kuat pad Suga hyung. Dan benar saja, dia lah yang memberi tahu Bangtan jika aku menyukai Ara.

"Ga mungkin hyung. Gue yakin Ara belum tau dan ga bakalan tau kecuali salah satu dari kalian yang ngasih tau ke dia." Balasku dengan sangat yakin.

Aku yakin sekali jika Ara belum mengetahui perasaanku padanya. Aku melihat Suga hyung menapilkan seringainya yang lagi-lagi membuat bulu kuduk ku merinding diiringi dengan detak jantungku yang tidak normal.

"Bangkai juga awalnya ga di tau Kook. Tapi semakin lama, baunya akan tercium. Sama halnya perasaan lo dengan Ara. Lo berusaha buat sembunyiin dari Ara dan kita semua. Tapi apa? Sikap yang lo tunjukkan itu terlalu justru terlalu nampak." Suga hyung menjeda ucapannya karena terkekeh kecil.
"Kalau gue bisa nebak perasaan lo melalui sikap, apa Ara juga ga bisa ngelakuin hal yang sama kayak gue? Gue rasa itu mustahil Kook. Mustahil kalau Ara ga sadar sama sikap lo ke dia."

Kedua rahangku mengeras ucapan Suga hyung benar-benar membuatku marah sekarang. Aku berusaha menahan amarahku dengan kedua tanganku yang terkepal kuat. Tetapi jika aku berfikir kembali, apa yang di katakan Suga hyung itu ada benarnya. Kalau dia bisa menebak perasaanku hanya dengan melihat sikapku saja, sudah tentu Ara juga bisa mengetahuinya. Apalagi aku sangat dekat dengannya.

"Jungkook ayo pulang!"

Tiba-tiba saja Jimin hyung entah dia datang dari mana, langsung memeluk tubuhku dari belakang dengan kuat. Aku yang terkejut tentu saja langsung memberontak untuk melepaskan pelukkannya. Tidak peduli jika aku kasar padanya. Langsung saja aku menendang perut Jimin hingga membuatnya tersungkur ke belakang.

"Akkhh! SHIT!"

Aku tersenyum sinis. "Itu sebabnya karena lo ikut campur, Jim! Tanpa kalian maksa gue buat pulang ke rumah, gue bakalan pulang sendiri! Gue bukan anak kecil lagi yang harus kalian bujuk-bujukkin buat pulang apalagi di paksa!"

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 𝐖𝐡𝐨? [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ³"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang