Ara? How Are You? - JJK

124 24 3
                                    

Malam hari yang indah, tujuh pria sedang menikmati hembusan angin yang dingin sembari indahnya langit yang menampilkan banyaknya bintang-bintang.

Bangtan.

Tujuh pria itu saat ini sedang berada di taman belakang rumah mereka, berbaring diatas rumput sambil menatap langit.

Gi Ara.

Apa kabar gadis itu sekarang?

Apa dia benar-benar bahagia?

Apa dia merindukan Bangtan?

Ah, pertanyaan itu terlalu banyak. Kalau saja gadis itu mendengarnya, dia pasti akan berceloteh dan mengatakan Bisa tidak kalian nanya aku satu-satu?!

Bangtan tersenyum membayangkan jika benar gadis itu masih berada disekitar mereka saat ini.

"Ara? Kamu apa kabar?" Gumam Jungkook. Tanpa sadar air matanya mengalir membasahi pelipisnya.

Suga yang berada di sebelah Jungkook bangkit dari posisi baringnya kemudian menoleh menatap adik bungsunya itu. Entahlah, Suga juga ikut merasa sesak melihat Jungkook kembali menangis mengingat gadis itu.

"Lo masih belum bisa lupain Ara?" Suga bertanya.

Jungkook pun ikut bangkit dari posisi tidurnya. Pria tampan itu menghela nafasnya yang tiba-tiba terasa berat. Seakan sulit untuk menghirup oksigen walau hanya sedikit.

Dia menggeleng pelan. "Mana bisa gue lupain Ara hyung? Lo taukan gimana berharganya Ara buat gue?"

"Tapi Kook, kalau lo kayak gini– ck maksud gue, ga masalah sih kalau lo ga bisa lupain Ara karena gue juga gitu. Hanya aja, gue kasihan juga sama Ara. Gimana nanti dia ga tenang disana karena kita masih belum bisa relain dia?" V kini menyahut.

Jungkook lagi-lagi mendesah pelan. "Ck ga tau V hyung. Gue ga ngerti lagi, huufftt..."

"Lah lo gimana deh? Ga jelas banget ngomongnya! Terus tadi lo ngapain sampe nangis?" Geram Jimin akibat kesal melihat Jungkook yang berbicara tidak jelas.

"Haishh ga peka banget sih lo semua! Gue tanya. Kalian kangen ga sama Ara sekarang?" Jungkook pun ikut geram melihat semua hyungnya itu.

"Kangenlah bego! Pake nanya segala lagi lo!" Jhope menyahut.

"Maklum aja sih, bro. Gini nih modelan kinderjoy sama susu pisang di kasih nyawa." Jin tertawa diikuti dengan yang lain.

Jungkook semakin menggerutu karena ejekan dari hyungnya. Ingin sekali rasanya ia memukul kepala hyung-hyunganya itu dengan barbel yang sering Jungkook gunakan untuk membesarkan ototnya.

Setelah suasana kembali hening, entah kenapa tiba-tiba angin berhembus dengan kencang meniup hingga membuat membuat rambut mereka berantakan.

Bangtan yang tadinya masih ingin bersantai di taman belakang rumah mereka terpaksa harus masuk karena tiba-tiba saja angin kencang datang.

"Ini mau hujan ya? Kok anginnya kenceng banget?" Celetuk Jhope sambil mendongak menatap langit.

"Udahlah ayo masuk. Jin hyung? Buat makanan yang anget kayaknya enak kalau lagi dingin gini." RM mengusulkan. Jin pun mengangguk setuju.

"Boleh! Kuylah kita masuk gue laper juga nih. Jimin, V lo berdua bantuin gue ya?" Ucap Jin.

"Okay hyung!" –Jimin & V.

"Lah gue ngapain? Lo ga ngajak gue bantuin lo gitu hyung?" Jungkook menunjuk dirinya.

𝐂𝐡𝐨𝐨𝐬𝐞 𝐖𝐡𝐨? [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ³"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang