Seperti rangkaian cerita masa kecil pada umumnya, dimana semua tempat yang mereka pijak adalah Disneyland milik nya.
Pada suatu sore di tempat kesayangan,anak-anak sedang menikmati fantasi mereka.
Bagaimana sebuah kursi kayu menjadi mobil beroda sembilan atau adanya diplomatik kerajaan.
"Aku yang jadi Pangeran nya!" Kekeh anak bernama Mashiho
Tak mau mengalah anak yang lebih tinggi mulai menggunakan kekuatan nya."Aku kan satu tahun lebih tua dari Kamu jadi Aku yang pantes jadi Pangeran."
Mashiho mendengus kesal. "Kemaren kan Bang Yoshi udah jadi Raja sama Kak Sakura, sekarang gantian Aku."
"Kemaren kan Raja sekarang Pangeran."
"Sama ajaaaa." Kesal Mashiho dada nya sudah naik turun.
"Beda Masyioo."
Penduduk yang budiman hanya saling bergosip tentang kelakuan mereka yang kekanak-kanakan padahal mereka sendiri demikian.
"Liat tuh mereka berdua kerjaan nya berantem terus yah." Ucap Gadis berpipi tembab bernama Hitomi berbisik pada Gadis berponi di sebelah nya.
Merasa jengah mendengar perdebatan itu Sakura, selaku yang tertua disana mulai menggebrak kan meja untuk menghentikan perdebatan.
Brak!
"Diam." Kata nya membuat beberapa anak disana merinding ketakutan.
"Nah gitu dong! Kita pilih Pangeran nya itungin penduduk aja yah." Semua nya kompak menganggukkan kepala.
"Umm, angkat tangan yang setuju Yoshi jadi Pangeran." Asahi dan Hitomi mengangkat tangan nya.
"Yang setuju Mashiho jadi Pangeran angkat kaki nya."
Semua orang kompak mengangkat sandal mereka untuk di lempar ke pada tetua nya.
"Woi woi salah salah, maksudnya angkat tangan jugaaa." Kata Sakura membenarkan ucapan nya tadi.
Sakura mengangkat tangan nya memberikan suara untuk Mashiho jadi Raja, begitu juga Haruto sang bungsu dari penduduk sini yang di paksa angkat tangan oleh Mashiho dengan iming-iming permen kaki.
"Seri." Kata Sakura.
"Ih! Apaan tuan putri nya belum milih." Ucap Hitomi membuat semua orang menatap Gadis yang di sebut Hitomi.
"Oh iya lupa." Sakura menatap seseorang yang tadi sudah di pilih menjadi tuan Putri bagi kerajaan mereka. "Ayo Nako pilih siapa?"
Nako tersenyum mulai mengangkat tangan nya. "Nako pilih Mashiho." Entah kenapa pipi Mashiho memanas setelah mendengar pilihan Nako adalah dirinya.
"Ciee.."
"Aaaa ciee.. "
"Ihiyy!! Cieeeeee."
"Nako suka yahh sama Mashiho~" Ledek Sakura.
"Ciee!!!"
"Eh iya! Kemaren kan mereka foto berdua doang pas Mashiho menang futsal." Ucap Hitomi membuat suasana makin panas.
"Sumpah? Nako suka Mashiho? Padahal kan Mashiho jamet." Asahi.
Mashiho mengepalkan tangan nya, dirinya terpojok seperti itu membuat Mashiho kesal di tambah Nako hanya diam semakin membuat emosi Mashiho campur aduk.
"Aku engga suka Nako!" Semua nya terdiam.
Mata Mashiho melebar melihat Nako saat ini tersenyum ke arah nya.Senyuman itu masih manis namun terkesan redup.
"Jahat banget Mashiho." Kata Hitomi mengusap bahu Nako.
Sakura mendekat kearah Nako menjepit pipi Nako. "Cantik gini kok engga suka?"
"Iya imut lagi." Timpal Yoshi.
Mashiho mengalihkan pandangan nya ke arah lain."Nako jelek, pokok nya Aku engga suka." Kemudian Dia berlari ke arah pintu meninggal kan penduduk dan Tuan Putri nya.
Setelah kisah usang kisah baru mulai tertulis, berusaha menyapu bersih debu kenangan lama.
Namun Mashiho masih merasa kan hampa serta sesak di dada seperti ada bagian yang menghilang dari kehidupan nya.
Bahkan saat menutup dan membuka mata, rasa itu tidak pernah hilang hanya bertambah tanpa tahu cara mengurangi nya.
"Mashiho."
Ternyata kisah usang itu tidak selamanya terganti, mereka hanya menumpuk dan berdampak pada kisah baru.
Note : Mashiho menang futsal
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lot Like Love
Подростковая литератураBagaimana sebuah rasa cinta tumbuh? Karena terbiasa atau seseorang yang membaginya. Dari sekian banyak cerita yang terukir, apakah tetap ada kata kita di bagian happy ending? Rated #1 on #yabukinako #7 on #nako