Mentari yang malu keluar dari tumpukan awan menemani angin yang meniup lembut rambutnya.
Kebisingan di jalan yang pijak oleh orang-orang dengan berbagai alasan tidak melunturkan semangat pagi.
Yabuki Nako, salah satu orang yang menelusuri jalan penuh kebisingan ini, bersama Vivi si motor matic pemberian sang Ayah.
Nako membuka kaca helm nya kemudian tersenyum, Kata nya kalo pagi mu baik maka hari mu juga baik itu lah prinsip kecil yang selalu Dia pegang.
"Selamat Pagiiii duniaaaaaa." Sapanya membuat beberapa orang mulai tersenyum karena merasa aneh sekaligus bahagia.
"Malu maluin." Desis Takata Mashiho si penumpang jok belakang.
"Yang nebeng mending diam deh dari pada Mashi turunin di jalan." Cibir Nako membuat Mashiho terdiam memilih melihat ke arah gedung yang berjajar rapih.
Nako yang merasa suasana hatinya sangat baik, mulai bernyanyi menjadi kan jalanan sebagai panggung konser pribadi.
Mashiho yang mendengarkan nyanyian sahabat nya ini hanya menggeleng kepala dengan bibir yang bergetar tidak bisa menahan senyuman nya.
Mashiho melihat di depan lampu persimpangan berubah warna menjadi merah, kaki nya otomatis turun dan Vivi harus berhenti hingga lampu berubah warna menjadi hijau.
Nako menatap lampu merah, tangan nya mengetuk-ngetuk speedometer.
"Na, PR udah di kerjain semua?" Tanya Mashiho.
"Emang ada PR?"
"Ada, Bahasa sama Fisika." Mendengar kata Fisika, Nako langsung menoleh menatap Mashiho."Heee??"
"Udah?" Tanya Mashiho lagi.
Nako mengerucut kan bibir nya menggelengkan kepala." Fisika belum.. _"
Mashiho memutar mata nya jengah, berasa sia-sia banget pas malem spam chat buat Nako kerjain PR tapi apa? Malah engga di kerjain.
"Tapi Aku udah kerjain PR Bahasa kokkkkk."
Mashiho tersenyum mulai memalingkan wajah nya. "Bagus, Aku engga akan kasih PR Fisika. Never."
"Dih?" Nako menggoyang kan motornya."Turun turun! Males ah! Mashi pelit."
Mashiho tetep diam di atas motor Nako, gimana yah engga ngaruh mau di gerakin gimana juga Mashiho engga akan jatuh orang kaki Mashiho ijek tanah.
"PR adalah pekerjaan rumah bukan pekerjaan sekolah."
"Halah! Pokok nya pilihan nya cuma kasih contekan atau turun sekarang." Kekeh Nako.
Tiiiit!
Perdebatan mereka terhenti karena klakson motor yang menyela pembicaraan.
Orang yang menekan klakson membuka kaca helem nya menampakkan mata nya."Ini jalan, sempet-sempet nya berantem."
Mashiho dan Nako saling memandang sedetik kemudian melemparkan kan pandangan jauh-jauh.
melihat lampu sudah berwarna hijau langsung Nako tarik gas nya membuka Mashiho yang belum siap sedikit terdorong kebelakang.
"Nyawa Guaaaa."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lot Like Love
Teen FictionBagaimana sebuah rasa cinta tumbuh? Karena terbiasa atau seseorang yang membaginya. Dari sekian banyak cerita yang terukir, apakah tetap ada kata kita di bagian happy ending? Rated #1 on #yabukinako #7 on #nako