Seperti biasa pagi ini Sungchan duduk di depan kelas menunggu Nako.Dia ingin meminta maaf secara langsung karena membatalkan janji mereka, di tangan kanan nya ada kotak kecil sebagai hadiah permintaan maaf nya.
Dari arah lorong terdengar suara yang Sungchan yakini suara Nako membuat dirinya tersenyum, tak butuh waktu lama Nako dan teman nya terlihat.
Tatapan mereka bertemu membuat Nako yang tadi nya mengerutkan kening akibat kejahilan Mashiho kini mulai tersenyum berlari kecil menghampiri Sungchan.
"Selamat Pagi." Sapa nya mulai duduk di samping Sungchan.
"Pagi juga Nako."
Mashiho lewat menyindir keduanya. "Masih pagi astaga."
Hitomi yang di belakang menggeleng kepala mulai mendorong teman nya agar berjalan lebih cepat. "Berisik banget nih jomblo."
Nako mulai menjulurkan lidah mengejek Mashiho yang kena ejekan Hitomi.
Mashiho terdiam di ambang pintu membuat Nako bertanya, "Apa?"
"Matematika." Jawab Mashiho menyilangkan kedua tangan nya memberi isyarat tidak akan memberikan contekan kemudian Mashiho masuk kelas dengan bangga telah membuat Nako terkejut dengan penyataan dirinya.
Sungchan tertawa gemas mulai mengulurkan tangan menepuk kepala Nako. "Tenang, kan ada Aku."
Nako mengadah menatap Sungchan tidak enak, masa Nako harus nyontek ke pacarnya?
"Kenapa?" Tanya Sungchan berhenti menepuk kepala Nako.
"Aku ngerjain Matematika sendiri aja." Nako berdiri hendak mengerjakan pr nya namun tangan diraih Sungchan membuat Nako berhenti.
"Kenapa sih? Enggak apa-apa nyontek aja." Kata Sungchan membawa Nako masuk ke kelas.
Di bangku nya sudah ada Hitomi yang duduk menyalin jawaban matematika, akhirnya Sungchan memilih duduk di depan Nako memberikan buku matematika nya. "Nih."
Awal nya Nako ragu tapi Sungchan terus memaksa nya dan Nako tidak bisa menolak, Gadis itu akhirnya menyalin jawaban matematika milik Sungchan.
Hitomi yang sadar kehadiran Sungchan ingin memberikan tempat duduk nya tapi Sungchan menggeleng kepala mempersilahkan Hitomi duduk dengan nyaman.
Sungchan tersenyum melihat Nako yang serius menulis dengan jahil tangan nya menusuk pipi Nako membuat pergerakan Nako berhenti.
"Ting tong paket." Kata Sungchan sambil terkekeh.
"Ah! Anj! Gue pindah lah." Keluh Hitomi mulai menyingkir dari duduk nya pindah ke ujung tidak ingin melihat orang yang sedang kasmaran.
"Hayooh Hiichan ngamuk." Kekeh Nako mulai menulis kembali.
"Yah, entar deh Sungchan minta maaf." Nako mengangguk setuju masih terus berfokus pada buku dan PR nya.
Sungchan menumpuk tangannya di meja mulai menatap Nako, dari sudut sini Nako menggemaskan.
Sungchan sampai tidak tahan untuk menjahili Nako, tangan nya terulur lagi mencubit hidung Nako membuatnya mendapat tatapan tajam.
"Ih Sungchannn." Kesal Nako mulai ikut mencubit hidung Sungchan. "Aaa.., iya maaf maaf."
Akhirnya kedua hidung itu bebas, Nako mengerucutkan bibirnya menatap Sungchan sebal. "Jangan ganggu Nako dulu, Sungchan enggak ikhlas ya matematika di contek gini."
Sungchan menatap Nako dengan perasaan bersalah, Sungchan menunduk kepala menatap kotak kecil di tangan nya. "Ikhlas kok."
Nako mengedipkan mata seperti ada yang salah, kenapa sekarang Nako merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lot Like Love
Подростковая литератураBagaimana sebuah rasa cinta tumbuh? Karena terbiasa atau seseorang yang membaginya. Dari sekian banyak cerita yang terukir, apakah tetap ada kata kita di bagian happy ending? Rated #1 on #yabukinako #7 on #nako