Dari hari ke hari entah kenapa Nako semakin merasa ada hal yang mulai berubah, atau memang waktu yang memaksa perubahan.
Ujian semester memang yang utama jadi Nako seringkali menganggap kewajaran hal ini.
Nako terus mengetik di room chat Sungchan untuk memastikan apakah dirinya harus pulang dan membatalkan janji? Lagi.
"Enggak jadi pulang bareng lagi?" Tanya Hitomi dengan nada kesal dan wajah tertekuk.
"Eh..? Iya ini katanya ada urusan,"
Melihat wajah Hitomi yang semakin kusut, Nako meraih lengan Hitomi mencoba membujuk nya. "Eh, girl time yuk? Kaya nya Aku lihat di postingan miniso ada gelas lucu."
"Cih," Hitomi awalnya ogah-ogahan tapi Dia tetap menuruti permintaan Nako.
Nako terkekeh masih mengandeng Hitomi, mereka berjalan ke depan gerbang setelah pesanan taxi online datang membawa ketempat yang mereka tuju.Miniso tempat yang pas untuk menghabiskan uang dengan alasan self-reward.
"Beneran ini kalo abis pusing UTS mending ke miniso."
"Nah benerkan!?" Timpal Nako langsung mendapatkan tepukan di lengan oleh Hitomi. "Kaget bodoh."
Nako menggaruk poninya dan menampilkan wajah tidak berdosa nya, tangan nya langsung mengambil keranjang lalu menarik Hitomi untuk menulusuri lorong dan menacari benda-benda yang berguna untuk mereka.
Kedua nya tertarik akan gantungan kunci puzzle berisi lima potongan, kedua nya saling menatap lalu tersenyum. "Iihhh lucu." Dan begitulah keranjang mereka tiba-tiba terisi penuh.
"Na, Kamu ngerasa enggak sih si Sungchan makin ke sini kek jadi apa yah..," Hitomi berdehem sebentar memperbaiki kata-kata nya yang hampir menghina Sungchan. "Kaya enggak ada waktu buat Kamu, terlalu sibuk gitu loh."
Nako mengangguk. "Nama nya juga sibuk, kita kan juga sibuk Hiichan persiapan UTS.Belajar.. terus belajar dan belajar."
"Iya oke lah, tapi sekarang UTS selesai Nakooo." Hitomi meremas tangan Nako gemas. "Kamu sekali-kali overthingking deh yuk."
Nako menggeleng kepala nya. "Kamu yang harus nya jangan overthingking terus, Hiichan."
Nako tersenyum getir. "Lagian orang kan punya kesibukan nya masing-masing."
"Ayo ngomong anjing gitu sekali-kali."
Nako terkesiap dan menutup mulut nya. "Ih kasar."
"Halah! Dan lah bayar sekarang kalo kelamaan disini lama-lama nih toko kosong." Hitomi menari Nako ke barisan antri untuk pembayaran di kasir.
Hitomi berbisik ke Nako dan menunjuk dengan mata nya seorang cowok dengan jaket hitam dan masker. "Eh lihat deh wibu."
Mata Nako langsung melotot dan mencubit kecil Hitomi. "Hush! Jangan gitu ah, mungkin aja dia baru bangun di suruh anter ke miniso."
Hitomi memutar mata nya malas."lebih parah Lo yah ngejulid nya."
Nako terdiam saat melihat eskalator yang mulai naik, melihat nya terasa kejadian seperti ini terus berulang Nako alami seperti Dejavu yang tiada akhir.
Sungchan memang bilang bahwa Dia harus mengantarkan Minjeong berbelanja tapi tidak di sangka di banyak nya mall di muka bumi ini kenapa harus di tempat yang sama?
Hitomi menyenggol lengan Nako. "Kenapa?"
Nako menggeleng kepala lalu memberikan uang kepada Hitomi untuk membayar belanjaan nya.
Saat selesai self-reward mereka sedikit tercengang karena dua tangan mereka penuh dengan kantong belanjaan.
"Sekarang kemana lagi? Mau kutek kuku enggak di salon? Kita udah lama enggak kutek bareng." Ajak Hitomi antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lot Like Love
Подростковая литератураBagaimana sebuah rasa cinta tumbuh? Karena terbiasa atau seseorang yang membaginya. Dari sekian banyak cerita yang terukir, apakah tetap ada kata kita di bagian happy ending? Rated #1 on #yabukinako #7 on #nako