He & His - pt. 1 (MY)

1.2K 73 7
                                    

🍭 MinYoon 🍭

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

“Namaku Min Yoongi, mulai hari ini aku akan mengajar musik menggantikan Han Seonsaeng-nim.”

Tepat setelah pria itu memperkenalkan diri, Jimin di bangkunya mendengar murid lain di sekitarnya—terutama para siswi—saling berbisik satu sama lain.

“Dia tampan juga.”

“Senyumnya manis.”

“Dia kelihatan masih muda. Kira-kira berapa umurnya?”

“Menurutmu, dia single atau sudah menikah?”

“Hei, ayo coba tanya apa dia sudah punya pacar!”

Selagi bisik-bisik masih terdengar samar-samar, Jimin memperhatikan pria di depan kelas tersebut tanpa berniat berkomentar. Ketika sang guru memberi kesempatan pada para murid untuk bertanya, seorang siswi segera mengangkat tangan tinggi-tinggi dan tanpa sungkan menanyakan, “Ssaem! Apa Anda sudah punya pasangan?”

Pertanyaan tersebut sempat ditertawakan oleh murid yang lain. Beberapa anak lelaki bahkan mengejek anak perempuan tersebut. Jimin juga tertawa kecil sambil menunduk—menyembunyikan tawa demi rasa hormat, sekalipun sang guru tak mungkin memperhatikan karena bangkunya yang berada di area belakang.

Ketika Jimin kembali melihat ke arah depan, si guru baru sempat terlihat menghela napas nan pelan. Samar-samar pipi pucat itu tampak bersemu.

Lalu, Min Yoongi menjawab tanpa banyak pertimbangan, “Aku tidak punya.”

Pria itu cukup percaya diri, atau mungkin justru tidak begitu peduli.

Para anak perempuan pun menjerit sesudahnya. Seorang siswi lain turut mengajukan pertanyaan, “Ssaem, di mana Anda tinggal?”

Disusul satu lagi bertanya, “Ssaem! Apa Anda tertarik menjalin hubungan dengan seseorang yang lebih muda dari Anda?”

Dan satu lagi, “Ssaem! Ssaem! Bagaimana pendapat Anda tentang guru dan murid yang saling jatuh cinta?”

Sampai saat itu Yoongi mencoba menyikapi dengan tenang, meski sesungguhnya situasi saat ini cukup membuat canggung. Dalam hati dia tengah mengatakan pada dirinya sendiri untuk jangan sampai melontarkan kata-kata yang mungkin menyakiti muridnya—bagaimanapun, ini masih pertemuan pertama.

Karena keadaan kelas kian ribut, Yoongi pun mencoba menyuruh diam. Kesabarannya tentu tersedia melimpah untuk murid-muridnya yang manis itu.

Seorang siswi, Kang Seulgi, yang merupakan ketua kelas dan merasa bertanggung jawab lantas ikut membantu gurunya mengendalikan situasi. Dia memukul-mukul bangkunya untuk menarik perhatian dan berseru, “Hey kalian, jangan ribut! Dengarkan Seonsaeng-nim bicara!”

Unlimited [Mini Series] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang