16. Effort

675 114 31
                                    

——★——

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——★——

«16»

"Effort"

——★——

"Saka makan dulu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saka makan dulu!"

"Telat kak!"

Khenavi berdecak sebal. Sudah capek capek masak dari pagi yang dibuatkan sarapan malah melenggang pergi begitu saja.

Belakangan tingkah adiknya agak mengkhawatirkan. Sepertinya sibuknya tidak main main, mulai dari berangkat sekolah saja selalu begini, tiada hari tanpa meneriakinya agar sarapan atau minimal membawa bekal, lalu pulang sekolahnya sudah gelap. Tidurnya larut karena tugasnya banyak sekali entah kenapa, perasaan Saka kelas sebelas. Kenapa lebih sibuk daripada yang kelas dua belas? Intinya gara gara begadang dia jadi suka telat bangun.

"DEK~!"

Teriakan Khenavi terdengar sampai ke depan, buktinya Saka yang sudah mau menstater motor berhenti sejenak sembari menengok kebelakang.

"Dimakan kalau jam kosong!"

Khenavi memasukkan kotak bekal berisi susu kotak dan roti isi yang dia siapkan sejak tadi, karena tahu Saka akan begini.

"Pamit yang bener.."

Lalu Saka meringis saat Khenavi mengulurkan tangan minta disalami. Saka mencium punggung tangan kakaknya yang bau hand cream nya segar, lalu mulai menstater motor dan berangkat setelah mendengar pesan kakaknya untuk berhati hati.

Jarak rumah dan sekolah Saka lumayan jauh, dua puluh menit saat kendaraan ramai lancar, untungnya meski ramai kendaraan jalanan menuju sekolahnya termasuk jarang macet. Jadi meski tiba lima menit sebelum bel, Saka aman sampai dikelas tepat waktu.

"Saka tugasnya dikumpulin!"

Ketua kelasnya, cewek yang selalu menguncir rambutnya ekor kuda bernama Verren itu memperingatinya sejak ia baru saja menginjak lantai kelas.

{✔️Completed} My Time [Dear Our Little Brother]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang