16°🥀 Tekad Yang Kuat

926 120 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

.

.



Mereka semua terdiam ketika mendengar berita yang disampaikan oleh roh anak kecil beberapa saat yang lalu.

Saat tetua Yoon melihat mimpi Chan menjadi kenangan, mereka tahu segalanya akan berubah ke jalan yang belum pernah mereka lalui jika bukan karena situasi yang buruk seperti saat ini.

Seluruh ruang pertemuan menjadi hening, tidak ada yang berani mengatakan apapun setelah roh itu menghilang di udara. Ketegangan menyelimuti ruangan sampai Chan mulai menghela nafasnya dengan kasar.

Dia mengalami shock dan hampir jatuh ke lantai jika bukan karena ayah dan Soonyoung yang membantunya berdiri. Kepala dari keluarga bangsawan Hong segera berada di sisi Chan untuk menyembuhkan dan menenangkannya sampai napasnya teratur. Semua orang ketakutan, tantangan ini terlalu berat bagi anak-anak seperti mereka.

"Aku akan melakukannya, yang lebih muda bisa tinggal. Akan berbahaya bagi mereka untuk pergi dan mencari pecahan jiwa Lilith." Suara Seungcheol menggelegar di sekitar ruangan.

"Beri aku izinmu ayah dan aku akan melakukannya. Aku akan memimpin mereka karena kau telah lama melatihku dengan keras." Ujar Seungcheol meyakinkan.

Dia berkeringat dan raut ketakutan jelas terlihat di wajahnya namun dia menepisnya dan berdiri untuk meyakinkan, bahkan semua orang menatapnya dengan kagum. 

"Dan aku berjanji untuk menjaga anak buahku dengan baik seperti yang kau katakan padaku." Seungcheol menambahkan sambil melihat ke arah ayahnya. 

Choi Leeteuk berjalan ke sisi kiri ruangan di mana sebotol Phyra berada. Dia menuangkan minuman itu lalu menenggaknya dalam satu tegukan. 

"Kau tidak akan melakukan hal seperti itu Seungcheol! Aku tidak akan membiarkan anakku terbunuh oleh iblis itu!" Ujar Leeteuk dan suaranya lebih dalam dari biasanya.

"Lalu siapa yang akan melakukannya ayah? Tidak mungkin para tetua, dan jika bukan kami siapa lagi?" Ujar Seungcheol.

Ayahnya tidak menjawab dan mereka semua yakin jika dia sedang mengontrol dirinya sendiri untuk tidak emosi pada anaknya. 

Thirteen Human Are Blessed || Seventeen (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang