15. Telat Lagi

359 48 8
                                    

Happy Reading Guys 😊

....

Gadis bermata coklat itu merasa lega setelah berbaikan dengan mamanya. Walaupun tak ada jaminan mamanya tidak mengeluarkan sifat over posesifnya. Tetapi sekarang ia mengerti, semoga kejadian itu Tak terulang kembali. Karena bagaimana pun berbicara tinggi kepada orang tua itu tidak baik. Apalagi membantahnya.

Bebannya sudah berkurang sekarang. Waktunya untuk mengistirahatkan diri di tempat kesayangannya yaitu kasur.

Chika merentangkan tangannya "uggghhhh...dari siang tadi padahal gak ngapa-ngapain. Tapi kok rasanya badan aku pegel-pegel gini" ucap Chika saat memasuki kamarnya. Sebelum beranjak ke kasur, ia menggosok gigi, mencuci tangan dan kaki, juga melakukan ritual perawatan wajah dan tubuhnya.

"Waktunya tidur, besok sekolah" ucap Chika sambil menghampiri kasur lalu memeluk teman sejatinya yaitu guling.

***

Suasana sekolah mulai riuh karena jam sudah menunjuk angka 7. Mereka yang baru datang bergegas masuk kelas karena melihat tiga anggota OSIS yang piket hari ini sudah berjaga di depan gerbang. Itu artinya sebentar lagi bel masuk dan yang tidak lolos dari mereka bertiga akan kena hukuman.

"Berapa menit lagi Mel?" tanya Vito.

"Sekitar lima menitan lagi Vit" balas Amel sambil melihat jam tangannya.

"Ok"

5 menit merupakan waktu yang singkat. Ketiga anggota OSIS itu pun mencegat anak-anak yang datang terlambat lalu membariskannya di lapangan.

"Lagi-lagi kalian telat" ucap Lala yang mencegat Chika dan Zee saat ingin melewati mereka.

"Baru aja dua kali kak" ucap Chika.

Zee menyikut tangan Chika "Apan sih Zee" protes Chika. 

"Maaf kak. Tadi dijalan tiba-tiba macet karena ada yang kecelakaan" jelas Zee pada Lala.

"Silahkan kalian ikut berbaris dilapangan" ucap Lala dengan tegas sambil menunjuk ke arah lapangan.

Chika dan Zee hanya bisa pasrah saat Lala tak menggubris alasan mereka. Dengan terpaksa, mereka berjalan ke arah lapangan yang sudah ada siswa-siswi lain yang juga terlambat.

"Mel, La. Kalian catet nama anak-anak yang telat ya sekarang. Disini biar gue aja yang jaga, kayaknya udah agak sepi juga ini. Sepuluh menit lagi gue nyusul ya" ucap Vito.

"Ok" jawab Amel.

Vito kembali melihat-lihat apa ada murid yang terlambat lagi. Namun sampai 10 menit berlalu, tidak ada lagi murid yang datang. Vito mengambil handphone-nya dari saku jas OSISnya.

"Masih belum dibalas ternyata" ucap Vito lirih.

Vito pun berjalan menghampiri Amel dan Lala "udah Mel?" ucap Vito sambil menepuk pundak Amel.

"Udah"

Vito mengedarkan pandangannya ke arah siswa-siswi yang sudah berjejer di depannya.

"Mereka telat lagi?" ucap Vito dalam hati saat melihat Chika dan Zee ada di jejeran siswa-siswi yang terlambat pagi ini.

"Karena kalian terlambat. Kalian harus lari lima putaran sebagai hukuman" ujar Lala dengan lantang.

Perasaan yang Paling BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang