16. Aku Lebih Muda, Tapi Gedean Aku Kak

406 51 12
                                    

Happy Reading Guys 😊

....

"Hey..kalian tau gak?" teriak Aran dari arah pintu masuk kelas menuju Chika, Fiony dan Zee yang sedang berkumpul.

"Apaan sih, dateng-dateng langsung ngerusuh aja. Mana gak jelas lagi" ucap Zee.

"Ish...Gue belum selesai ngomong"

"Ya udah, emangnya ada apa? Masih pagi gak usah ribut" ujar Chika.

"Jadi gini. Katanya semua ekstrakurikuler udah buka pendaftaran buat anggota baru. Tiap orang wajib ikut satu ekskul. Jadi kalian mau ikut ekskul apa? Kalo gue sih udah jelas ikut club dance" jelas Aran.

"Aku juga mau ikut club dance  sama Aran. Tapi, aku disuruh ikutan OSIS sama kak Lala" ucap Fiony dengan raut muka sedih.

"Emang gak bisa pilih dua atau tiga ekskul gitu?" tanya Chika.

"Gak tau. Tapi menurut gue mending ikutan satu sih. Soalnya tujuan kita sekolah tuh ya buat belajar, bukan buat sibuk di organisasi" ucap Aran bijak.

"Sok ngomong bijak. Masuk sini aja gara-gara pengen gabung sama club dance nya" ledek Zee.

"Ya elah Zee. Kan gue butuh hiburan biar semangat sekolahnya. Kalo kalian mau ikut apa?" ucap Aran malas.

"Kalo kita sih mau ikut OSIS. ya kan kak Chika?"

Chika hanya mengangguk sebagai jawaban.

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Warga sekolah satu persatu mulai meninggalkan kelasnya masing-masing.

"Ayo buruan daftar, keburu kehabisan entar formulirnya. Soalnya tiap ekskul dibates" ucap Aran.

"Ya udah, ayo" Mereka berempat pun jalan ke ruang OSIS dipandu oleh Aran. Sesampainya di ruang OSIS.

"Tuh kan udah rame, kalian ikut aja tuh sama kerumunan itu. Kayaknya mereka juga mau daftar. Ya udah, gue kumpul ekskul dance dulu" Aran pun berlari entah kemana. Sedangkan Fiony hanya melengkungkan bibirnya kebawah saat melihat kepergian Aran.

"Kalian tunggu disini aja, biar aku yang ambil formulirnya. Ok" Zee pun ikut berbaris bersama orang-orang yang sepertinya ingin mendaftar juga. Setelah sekian menit tibalah giliran Zee.

"Hallo Kak Lala" sapa Zee sambil tersenyum lebar saat melihat Lala yang membagikan formulir pendaftaran OSIS.

"Eh, hallo Zee. Mau ikut OSIS ya?" balas Lala dengan senyuman manisnya.

"Aih, manis bet senyumnya" batin Zee.

"Iya dong. Masa mau daftar jadi pendamping kak Lala" ucap Zee di akhiri kekehan.

"Jangan ngadi-ngadi anak kecil. Sekolah dulu yang bener" balas Lala diakhiri tawa renyah.

"Walaupun umur aku dibawah kak Lala dua tahun, tapi gedean aku loh" ucap Zee sambil mesem-mesem menahan tawanya agar tidak meledak.

Lala diam sejenak mencerna kata-kata Zee "Heh, Nerbener ya. Pake ngatain gue kecil" ucap Lala sambil bangkit dari duduknya lalu mencubit perut Zee.

"Aduhhh...pedes banget cubitannya kaya omongan tetangga" ucap Zee sambil menggosok-gosok permukaan perutnya dengan harapan rasa sakitnya hilang.

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Zee, otomatis dia pun menoleh kebelakang "Hey, cepetan ambil formulirnya. Gue juga mau daftar" ucapnya.

"Eh, iya iya. Maaf" ucap Zee dengan wajah tak enak.

"Kak Lala aku minta formulir pendaftaran OSIS nya ya, maaf yang barusan, gak maksud gitu. Oh iya formulirnya tiga ya, soalnya buat Kak Chika sama Fiony juga"

Perasaan yang Paling BerhargaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang