Mark mengamati Haechan yang sedang mempersiapkan kencan mereka. Haechan sedang mengacak-acak isi lemarinya. Namun entah perasaan nya atau bukan, ia melihat ada sesuatu yang aneh pada Haechan. Kekasih manisnya terlihat murung.
"Hyung menurut mu bagus yang mana, ini atau yang ini?" tanya Haechan dengan menunjukkan 2 baju couple mereka.
"Terserah kau saja, Haechanie" jawab Mark dengan masih memperhatikan Haechan.
"Hyung, ini hari spesial tau" kesal Haechan dengan mengerucut kan bibirnya.
Haechan kembali mengacak-acak isi lemari di depannya. Menurut Haechan kenapa tidak ada yang cocok untuk mereka berdua.
Mark berjalan ke arah Haechan, menghampiri kekasih manisnya kemudian memeluknya dari belakang.
"Hyung lepas" kata Haechan, namun tidak ada perlawanan.
"Ada apa, hm?" kata Mark dengan meletakkan dagunya di bahu sempit yang lebih muda.
"Maksud Hyung? Aku tidak kenapa-kenapa" kata Haechan dengan melanjutkan kegiatannya.
"Apa yang terjadi, kau terlihat murung. Kenapa?" kata Mark dengan membalik tubuh Haechan. Membuat Keduanya saling berhadapan.
"Katakan apa yang terjadi pada mu, hm?" tanya Mark lembut, dengan menatap mata Haechan. Dimana dapat ia lihat mata Haechan bergetar menahan tangis.
"Hei, ceritalah jangan diam saja" kata Mark.
"Apa kita batalkan kencan hari ini?" jawab Haechan pelan.
"Kenapa?" tanya Mark masih sama lembutnya.
"Jeno dan Sungchan, sepertinya mereka marah" jawab Haechan kini dengan menahan isakan nya.
"Mereka sudah mengijinkan" jawab Mark mereka.
"Tapi, aku tidak ingin hubungan kalian rusak gara-gara aku. Aku tahu ini sudah menjadi kebiasaan kalian ..."
"Ssssstt ... Aku sudah meminta ijin pada mereka. Jeno dan Sungchan sudah memberi ku ijin" kata Mark memotong ucapan Haechan.
Haechan menatap Mark dengan wajah yang basah, meminta keyakinan dengan apa yang akan mereka lakukan nanti. Di lihatnya Mark mengangguk memberinya keyakinan.
"Maafkan aku" kata Haechan menyesal dengan memeluk Mark erat.
"Jangan meminta maaf. Lagi pula aku yang mengajak mu. Jadi jangan merasa terbebani, Oke" kata Mark dengan mengelus punggung Haechan yang masih bergetar.
"Hari ini aku ingin melihat mu banyak tersenyum. Jadi jangan buang air mata mu. Terlalu berharga" ucap Mark dengan menghapus air mata Haechan.
Haechan mengangguk dengan senyumannya "Jadi Hyung mau pilih yang mana?" kata Haechan kembali menunjukkan baju untuk di kenakan.
"Pakai pakaian yang hangat dan nyaman saja. Bersama mu sudah cukup untuk ku" kata Mark dengan kekehan nya.
****
Mark tertawa kecil melihat Haechan. Biasanya kekasihnya itu akan adu mulut dengan Jeno, dan tidak mau mengalah. Akan tetapi saat ini kekasihnya itu justru bersembunyi di belakangnya. Sementara itu Jeno dan Sungchan menatap mereka dengan tatapan yang masih kesal.
"Jeno, Sungchan jangan membuat Haechan takut" dapat ia rasakan Haechan memukul lengannya pelan.
"Kali ini aku mengijinkan mu berkencan dengan Mark Hyung" kata Jeno akhirnya.
"Bawa Mark hyung dalam keadaan utuh" kata Sungchan menimpali.
"Kalian semakin membuat Haechan terbebani" kata Mark memperingatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hangat, Musim Dingin Bersama Mu || Markhyuck || [Completed]
FanfictionHaechan mempertahankan tawanya dengan menatap wajah Mark. Tapi tidak dengan matanya yang memancarkan kesedihan yang begitu dalam "HAHAHAHA ...." Tak berapa lama kemudian air matanya turun tanpa terkendali, Haechan menguatkan diri untuk tetap menatap...